10 September 2009

fetus-neonatus


Thursday, 10 September 2009, 6:57am

As u know, di blok 7 ni kan c belajar tentang tumbang-tumbuhkembang- anak, wuih… materinya buanyakkk banget, tp itu berarti ilmu c yang bertambah juga banyak dunk.


 

Minggu ini kami mulai belajar tentang perkembangan janin hingga neonatalnya(bayi baru lahir), oh iya, karna blok ini udah nyinggung2 aspek klinisnya makanya juga belajar tentang gangguan2 di kehamilan, pada patrus (proses persalinan), dan saat2 post natal. Uhh… berasa beruntung banget c bisa ngelewatin masa2 berbahaya itu dulu(sekarang banyak hal2 yang mengancam keselamatan juga, tapi ga semengerikan resiko janin dan bayi dalam menghadapi dunia), beruntung banget ga harus mengalami kompilkasi fetal maupun neonatal, dan beruntung banget2 Ama c ga kenapa2 (walo katanya udah 4 kali abortus sih), beliau ga sampe mengalami eklampsia(kesatuan penyakit yang disebabkan oleh kehamilan, kalo ringan namanya pre-eklampsia, bisa kompleksitas dari hipertensi, edema, proteinuria. Yang sering menyebabkan kematian tu eklampsia berat ; pendarahan dan infeksi).


 

Nutrisi c dan kakak2 c juga terbilang baik kayaknya, kan tumbuh kembang kami lancar2 aja, dan untungnya Ama c ga punya riwayat malnutrisi (tapi entahlah kenapa Abang c yang pertama bisa BBLR), psikologisnya juga aman (nah… produknya kan juga jadi anak2 manis semua…gwahahaha :D). ntar c tanyain deh, kenapa beliau bisa melahirkan anak2 yang sebegini kerennya (huah..gubrak! narsisnya! Apalagi Niwa tu yang merasa bangga banget, merasa pinter banget, hoi..nyadar neng…).


 

Tapi c jadi kasian banget sama ibu2 hamil di Indonesia, angka kematiannya tinggi banget, yah, harus gimana lagi, mereka memiliki pengetahuan yang rendah tentang pemeliharaan kesehatan dirinya dan janinnya selama hamil dan sesudah melahirkan, dan yang tragisnya yang ga bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai, jadi mereka yang sudahlah kepayahan menanggung sakit mengandung menjadi sia2 perjuangannya ketika bayinya ga bisa dilahirkan dengan selamat ke dunia karna ga ada yang nolongin kecuali dukun beranak dan kekuatan dirinya sendiri yang luar biasa, Alhamdulillah kalo dua-duanya bisa selamat, tapi kan malang ga bisa ditolak, melahirkan dengan cara itu sangatlah berisiko, sang ibu bisa eklampsia, si anak bisa kena infeksi, coz berapalah hygiene-nya praktek perdukunan seperti itu.


 

Singkat cerita, ternyata ga mudah menghadapi dunia ini, si anak dan si ibu harus sama2 berjuang tuk menaklukkan tantangan di depan yang menghadang, ga hanya satu masalah yang menanti, tapi tak hingga…

So, hargailah hidupmu saat ini kawan…. Walo perjuanganmu yang dimulai saat kemenangan seekor sperma yang menaklukkan sang ovum udah terjadi jauh sekali di belakang, kini belum saatnya tuk berhenti, terus berjuang, hidup ga untuk disia-siain…


 

Ps: c baru melihat tempat dimana c dilahirkan (walo dari kejauhan) disaat c udah berumur 18 tahun, wah…. Lama banget tuh.., iya c dilahirkan di Puskesmas Padang Pasir, Padang (dibelakang RS Selaguri), 11 september 1990, kira2 jam 12 siang, kata Ama c, c susah banget dilahirin (muahahaha… tu karna c nakal… :D)

tweets

temen-temen

translate it

Google-Translate-Chinese (Simplified) BETA Google-Translate-English to French Google-Translate-English to German Google-Translate-English to Italian
Google-Translate-English to Japanese BETA Google-Translate-English to Korean BETA Google-Translate-English to Russian BETA Google-Translate-English to Spanish
Powered by
Grab this widget