28 Mei 2014

The day after tommorrow

Ga tau sebenernya mau ngomong apaan. Haha

Begitulah.


Desain by @rakun19 (akun instagram)


Btw, the day after tommorrow, terhitung sejak lusa, in syaa Allah saya akan berganti status, tapi saya sudah diwanti-wanti oleh banyak teman untuk tidak pernah mengapdet status atau mengupload foto2 yg menimbulkan per-mual-an, per-ilfeel-an, per-bikiniri-an.
Dan saya sudah menyanggupinya , semoga alay dan narsis saya bisa teredam .. aamiin ( ber-amin dg sungguh2)


Heeeeeeiiiiii datang yak :p
Saya dan dia mau baralek

*mulai memancing2 mual , bwahahaha

10 Mei 2014

UKDI mei 2014

Setelah diayun-ayun ombak kepastian jadwal
Di beri angin semilir akan penundaan

Toh pada akhirnya akan dilaksanakan juga

Masalah sah atau tidaknya nanti
Mari berpikir kembali bersama lagi

Kami kira semua ingin tenang, ingin belajar dengan pikiran yang jernih.

Dunia memang tidak mudah teman untuk dilalui.
Tapi kita masih punya Allah, Allah ngasih sesuai kemampuan kita, Allah akan bantu, Allah akan senang jika kita mohon bantuan padanya.


dr. Ice
*masih mencoba untuk manik belajar.
Ini sabtu, sampai ketemu sabtu depan yang melilit

03 Mei 2014

Dakwah profesi

Lagi berkemas-kemas, mengumpulkan bekal untuk perjuangan berikutnya, medan berikutnya

Dakwah profesi

Dahulu ketika mengenal awal-awal pusaran kebaikan ini, ada di sekolah kami , kami menyebutkan dakwah sekolah, kami dengan senang hati melakukannya, merasa menemukan tujuan pasti, ya beginilah yang baik.

kemudian menginjakkan kaki ke wahana yang lebih beragam lagi, kampus, alhamdulillah menemukan yang sehati, meneruskan perjuangan dengan semangat yang selalu ada pemicunya sewaktu-waktu. Kami menyebutnya dakwah kampus. Meskipun polemiknya lebih banyak, tapi tetap saja seru.

Well, dikarenakan kami melalui tahap ini, kami melalui juga tahap klinik (koas di RS maksudnya, meskipun ini utk mengambil gelar profesi, ini baru pengenalan untuk dunia itu, blm berhak kami menyebutnya dakwah profesi). Kami melaluinya setelah sebelumnya di lingkungan kampus yang nyaman, bisa memilih berkumpul dengan siapa saja, namun di klinik beda2 asam manisnya, lebih nano2, dan lebih mendebarkan.
Saya sendiri was-was, apakah saya bisa bertahan disana.

Dan sekarang ,ketika akan berarungjeram ( saya lebih menyukai analogi ini, kalau 'terjun' kan pengaruh gravitasi aja kan, hehe apasih) melalui kehidupan berliku, ada batu2 besar yg bs sewaktu2 membentur kita, bikin luka atau malah terjungkal ke dalam air, dan juga ada fase2 air tenang yang menghanyutkan kita. Sensasinya lebih bikin kita teriak senang atau teriak seram ketakutan.
Dunia profesi punya tuntutan lebih banyak untuk diri ini bertahan, terlebih harus memperkuatkan kekuatan internal, kemana lagi lah kita akan mencari pelecut semangat, jika teman teman perjuangan kita sedang menghadapi medan yang beda, yang mungkin saja lebih seru daripada kita, hingga kita tidak bisa meladeni kita.
Dunia profesi, yang orang lain yg kita temui sehari-hari punya kompleksitas kepribadian dan kompleksitas aktivitas.
Dunia profesi yang orang lain banyak munculan seperti artis-artis sinetron ; culas/ pasrah banget ga ketulungan/ sosialita/otoriter/pengeluh. Dll
Maka disinilah, dakwah itu dituntut adalah tindakan. Tak banyak berteori namun dengan keteladanan, dengan ke-konsisten-an memegang prinsip. Itu penting, agar orang memahami sikap kita, menghargai pilihan kita dan mau mendengarkan kebaikan apa yang kita sampaikan.

Butuh bekal yang lebih banyak.
Harus mempersiapkan diri lebih banyak.
Imunitas diri sendiri dipertaruhkan di ajang ini.
Tekad untuk mewujudkan mimpi itu juga harus kuat, banyak godaan.
Setidaknya kita sudah tahu apa yang kita perlukan untuk membuat diri kita bertahan terhadap dunia liar di sana.
1. Punya lingkungan yang heterogen namun masih punya idealisme yang sama untuk kebaikan, minimal 1 orang terdekat di keseharian kita di profesi, jadi ada teman tukar pikiran.
2. Punya lingkungan yang kita menjadi minoritas disana, baik gaya hidup kita maupun idealisme kita, agar kita bisa membuka mata bahwa 'ini loh kenyataan yang lebih mendominasi' , akan kita temukan rasa sebal dan rasa syukur disana (misalnya bersyukur tidak melalukan spt mereka) dan bisa membaca kenapa pola pikir mereka menjadi seperti itu dan kita rancang strategi untuk sedikit2 memasukkan kebaikan kpd mereka.
3. Punya lingkungan sesinyal, mungkin pada lingkaran kita atau pada sahabat-sahabat lama yang masih berkontak, yang saling menguatkan dan mengingatkan. Ini perlu.


Selamat datang di arena pertarungan sebenarnya.
Mari bermain cantik.
Mari bermain gila

:)

tweets

temen-temen

translate it

Google-Translate-Chinese (Simplified) BETA Google-Translate-English to French Google-Translate-English to German Google-Translate-English to Italian
Google-Translate-English to Japanese BETA Google-Translate-English to Korean BETA Google-Translate-English to Russian BETA Google-Translate-English to Spanish
Powered by
Grab this widget