17 Desember 2014

Kepadamu, calon putri shalihah kami



Assalamu'alaikum sayang
(Hehe janinnya jawab dengan ketukan di dalam perut)
Apakabar mu sayang?
Ibu senang, kemarin saat usg dokter bilang kamu sehat-sehat saja dan bertumbuh sesuai dengan usiamu, dan ibu juga senang kamu sudah sering menendang-nendang sekarang. Terkadang perut ibu terasa sakit, ibu bingung, apakah posisi berbaring atau duduk ibu yang membuat sakit atau kamu yang lagi protes di dalam karena ga nyaman entah karena apa.

Sayang, ibu yakin kita bisa saling memahami perasaan masing-masing, ibu pun dapat membayangkan betapa ributnya di dalam perut ibu ini, kamu bisa dengar detak jantung ibu lebih jelas, kamu dengar aliran darah ibu, kamu dengar gemuruh air ketuban disekelilingmu, bahkan suara berisik ibu bersin, tertawa cekikikan ibu, suara kentut ibu dan juga suara gemuruh guntur di luar sana. Hei, kamu juga bisa mendengar suara ayah dan ibu mengaji bukan? Hehe, kami ingin membuatmu akrab dengan suara lantunan al qur'an, kami punya harapan yang besaaar sekali untuk kamu jadi penghafal al qur'an kelak, aamiin.


Putri kami yang shalihah, yang kami tunggu-tunggu kehadiranmu...
Kami in syaa Allah sabar menanti, hingga saatnya nanti kamu siap menyapa dunia dengan tangisanmu, merasakan dekapan ibu, ayah dan orang-orang terdekat yang juga menyayangimu, bahkan sebelum kamu lahir sayang.


Sayang, semoga nyaman ya di perut ibu, cepat tumbuh sehat sempurna, ibu dan ayah berusaha yang terbaik untuk mendukung pertumbuhanmu dan melindungimu dari hal-hal yang membayahakan buatmu.

Sayang, maafkan ibu tidak bisa menelan kapsul-kapsul vitamin itu buatmu ya, ibu sudah mencoba, tapi sering kali gagal sayang. Semoga nutrisimu tercukupi dengan makanan yang lain ya.

Ingin sekali memelukmu sayang, tapi saat ini ibu hanya bisa mengelusmu dari permukaan kulit ibu dan sesekali membalas tendanganmu dengan ketukan jari-jari ibu juga dari permukaan kulit perut ibu, hehe tak apa ya, kita in syaa Allah terhubung selalu sayang.

Wassalamu'alaikum

Ibu

07 Desember 2014

Antara jarak, waktu dan rasa

Memasuki masa internsip yang wajib kami lalui demi masa depan ( haha, ga tau sepenuhnya masa depan kami tergantung oleh profesi ini sih, hanya menjalani saja) kami mendapat giliran untuk stase IGD terlebih dahulu, itu artinya dinas sendiri-sendiri. Sudah sekian lama saya tidak pernah dinas malam lagi, terakhir kami desember 2013- januari 2014, dinas yang mau tak mau harus dijalani, waktu itu demi uang yang bisa di dapat, hehe. Setelah menikah kami bersepakat untuk tidak menerima tawaran jaga klinik yang ada jam malamnya, karna jam-jam tersebut hak kami berdua sebagai keluarga (terkecuali seminggu di daerah siak yang kami pun menginap di sana 24 jam, tapi itu pun bikin kapok).
Seminggu ini kami dinas malam berganti-gantian, selang sehari, ketemunya dari pagi pulang dinas hingga malam dengan salah satu dari kami harus pergi ke RS.
Layaknya anak sekolahan yang menanti-nanti jam pulang dan malas-malasan menghadapi jam masuk, begitulah kami, hahaha, ga rela aja berpisah jarak, walaupun itu cuma berbilang 2km jarak kostan dan RS, tapi tetap saja... waktu ketemunya 12 jam kemudian.

Ketika terpisah jarak selama 22 hari di bulan kedua kami menikah berasa menyiksa sekali, susah payah menyabar-nyabarkan hati, haha.
Sepertinya kami memang ketergantungan satu sama lain.

Well, dikarenakan bukan hanya kami yang mengalami long distance marriage (2km aja ini jaraknya cumaaa), kami mencoba bersikap tegar meskipun tetap tidak mau membiasakan diri dengan kondisi ini, takutnya esok-esok merasa tidak masalah jika terpisah-pisah.

Semangat!

10 Oktober 2014

I'm pregnant

Alhamdulillah
Going to 10th week.

Still have morning sickness like nausea and vomit, but when i realized there's baby in my womb that's enough to make me feel happy

07 September 2014

menjadi dokter

Fyi ketika SMA saya tidak terlalu minat masuk FK, hanya sebagai anak yang baik saya memilih pmdk FK usu, UMB FK UIN SH, dan snmptn FK unand. Sebenarnya passion saya ke IT. Ah sudahlah, masa2 yang sudah ga bisa di undo lagi. Suami saya juga ternyata tidak benar2 ingin menjadi dokter dalam perjalanannya menempuh pendidikan, ketika menemui kenyataan yang tidak sesuai bayangan jadinya tidak mengebu-gebu. Klop kan? Haha kami hanya tertawa getir saja, setidaknya FK unand sudah mempertemukan kami, hanya kenal sebagai senior-junior awalnya dan entah kenapa bisa jadi pasangan hidup setelah lulusnya , hehe alhamdulillah.

Profesi ini sungguh mulia, menolong banyak orang, baik itu dari menolong pasien, membantu perekonomian keluarga hinggga mengajarkan kembali ilmu itu kepada calon-calon dokter berikutnya. Namun tak sedikit juga dokter yang terlalu banyak bermanfaat bagi orang banyak namun dirinya dan atau keluarganya terabaikan. Hal ini yang biasa terjadi pada dokter spesialis atau dokter umum yang sedang menempuh pendidikan spesialis atau dokter umum yang jam terbang tinggi atau dokter umum di daerah terpencil.


Bagi adik2 yang ingin menjalani profesi mulia ini, pelajari baik2 terlebih dahulu bagaimana medannya, bertanya kepada yang sudah menjalani. Bagi teman2 yang sudah menjadi dokter umum dan berniat melanjutkan sekolah, buatlah prioritas, minta dukungan keluarga(ini yang terpenting).



Pernah membaca dan mendengar prosa dari Tere liye tentang 3 sahabat yang saat itu sebelum berpisah di kehidupan masing2 mereka berjanji untuk menjadi orang yang sukses. Kemudian mereka bertemu puluhan tahun berikutnya.
Sahabat yang pertama menceritakan bahwa ia sudah menjadi kepala puskesmas, pasien yang di layaninya ramai sekali dan masyarakat hormat kepadanya, ia pun pernah mengabdi di daerah terpencil.
Sahabat kedua sudah menjadi spesialis ternama, pasien yang ditanganinya banyak sekali, namanya selalu direkomendasikan dari berbagai daerah.
Sahabat ketiga hanya tersenyum malu, pasiennya hanya dua orang; pertama ibunya yang sakit sejak ia lulus, kemudian ia menikah, tak lama berselang ibunya meninggal dan suaminya ditakdirkan untuk sakit juga dan harus ia rawat sepanjang hari.

Siapakah yang paling sukses diantara mereka?
Ah ya, ada yang terlupa, sahabat ketiga ini di dalam kesehariannya merawat pasien tetapnya itu, ia banyak menulis artikel di blog yang ia punya, semua ilmu yang ia miliki dan juga dari ebook terbaru yang berusaha ia pelajari, pahami dan kemudian jabarkan lagi dengan bahasa yang mudah dipahami orang banyak, dan pada akhirnya ia menghasilkan banyak buku dari tulisan-tulisan itu.

Nah, sekarang sudah jelas siapa yang sukses jika dipandang dari sebermanfaatnya ia dan ilmunya.



*tulisan ini untuk menyemangati diri kalau-kalau lagi butuh :)

september

Ayayayaiiii ini september

Hihi

Ga kenapa2 juga sih, semoga bertabur kebahagian aja. Aamiin.

Melewati 3 bulan pertama kami bersama, katanya sih yang kemaren2 itu bulan madu, sekarangnya bulan nano-nano, haha ya ga sih?

Ce rasa tiap hari deh nano-nano
Life's never flat

14 Agustus 2014

happy growing old together


Banyak yang berbahagia bulan agustus ini :)

Kak restu - bang harly 2 agt 2014
Kak zola - bang rahmad 5 agt 2014
Bang eric - kak putri, in syaa Allah 17 agt 2014

Selamat merayakan cinta, seiring waktu cinta itu akan tumbuh dengan suburnya, semakin hari makin bertambah, rasanya suatu waktu cinta itu udah meletup2 menyentuh maksimal tapi ternyata suatu berikutnya bisa lebih dari itu, hihihi. Tak perlu takut karena belum mengenal sebelumnya, skenario Allah tentu luarbiasa dan tak sia-sia, Allah langsung yang menitipkan rasa cinta itu.

Itu piala bergilir kami, anggota BEM KM Unand Kabinet Karya, sederhana namun bermakna

Ps : selamat juga untuk kak priska dan bg rian, senior plus teman blogger juga (dulunya, hehe)

my half life

"Guruku pernah berkata, jika kamu pandai bersyukur, pandangilah ia saat terlelapnya, seseorang yang bukan ayahmu, bukan siapa-siapa sebelumnya dalam hidupmu sekarang mau bersungguh-sungguh berikhtiar untuk kesejahteraanmu, untuk menjagamu"

Sesimpel itu, begitupun sebaliknya.

Quote dari buku Asma Nadia.


Layang-layang

Untuk pertama kalinya ce main layang-layang seumur hidup (kesian kali ya).
Itu pun penuh perjuangan. Hahahah

Dari sebulan yang lalu udah nyebut2 jg mau main layang2, tapi kami ga nemu yang jual layangan macho.
Pas pergi lebaran ke kedai amak ajo, baru deh nemu, senaaang bingits.

Saatnya cari waktu yang tepat untuk main, dan dimana. Maklumlah jadwal kunjungan padat sekali.

Akhirnya kami curi2 waktu sore hari, abis nyelesaiin masakan,buru2 ke pantai ketaping naik motor berdua, pukul 18.00 kami baru berangkat dari LA, rasa2 mustahil aja masih bisa main. Mulai dari ama apa yang menyangsikan kami bisa sempat main, mulai dari jarak ke sana yang jauh dan jalanan yang banyak berlubang2 bikin bg dodo yang bawa motor cukup kencang dari biasa bikin ngeri-ngeri sedap, di perjalanan juga turun titik-titik air, beuh.
Sempat juga agak nyerah dan main di lapangan tengah perjalanan aja, tapi ternyata ga ada angin berhembus, walaupun sudah dipancing dengan siulan (hahaha bagaimana mungkin akan berhasil).
Kami melanjutkan perjalanan lagi demi menemui angin di tepian pantai. Pukul 18.20 an nyampe pantai ketaping, langsung naikin layang2nyaaaa

Aaaa senang hati melihat layanganya mengudara, dan..
Tetiba bang dodo berlari mengiringi arah angin yang membawa layangan itu. Amazing!
Ce baru pertama kalinya lihat bang dodo lari, secaranya setelah kecelakaan bang dodo ga bisa lari, dan ini ternyata bisa lari2 meskipun dengan derap kecil2 tapi lumayanlah, ce pun ngos-ngosan ngejarnya, wew.. memang energi kebahagiaan itu luarbiasa, dan ketika ce tanya apakah kakinya sakit ketika dibawa berlari, beliau menjawab tidak, senangnyaaa

Lima menit saja kami main layang-layangnya, selain adzan maghrib sudah memanggil, angin juga sudah berkurang.
Lima menit yang sangat membahagiakan hati.

Terimakasih sahabat hatiku, untuk pertama kalinya ce bisa main layang-layang, LOL

19 Juli 2014

Menabung rindu

Kamu akan merasakan betapa berartinya sesuatu yg kamu miliki ketika tidak menemukan sesuatu itu di sisimu.

Yap, benar banget
Meskipun udah tau sebenarnya akan berat untuk berpisah, namun ketika harinya sudah datang, harus mengikhlaskan, harus menegarkan diri.
Berusaha memenangkan diri bahwa ini hanya untuk sementara, bahwa ini untuk kebaikan kami berdua dan berusaha menepis kemungkinan-kemungkinan terburuk yang mungkin saja terjadi.

Menabung rindu hari demi hari memang membuat dada sesak, tapi sekaligus melegakan, bahwa ternyata kami telah merasakan karunia Allah yaitu perasaan yang sangat berharga; saling menyayangi, meskipun usia pernikahan kami baru berbilang minggu.

Bagi saudara-saudara seperjuangan yang telah mengazzamkan dirinya untuk tidak pacaran sebelum menikah, tak usah khawatir dengan cinta yang apakah mungkin hadir atau tidak ketika kita tidak begitu mengenalnya, kita tahu kan, janji Allah benar-benar pasti, yang baik untuk yang baik ( aamiin in syaa Allah) , dan ketika kita menikah dg orang shaleh, ia tidak akan menyakiti kita, malah memuliakan kita, apapun perasaannya terhadap kita.

Mari kita pecahkan celengan rindu kita disaat yang tepat, dengan orang yang tepat. Allah selalu bersama orang yang sabar.


#nasehatbuatdirisendirikhususnya

12 Juli 2014

Gaza

Pilu benar hati kami
Membuncah keinginan untuk dapat turut meringankan penderitaan saudara-saudara kami
Pun sampai sekarang bantuan dari luar belum bisa masuk sama sekali.

Allah beri mereka kekuatan, semoga bantuan yang diberikan dari seluruh penjuru dunia sampai ke tangan mereka dan dapat meringankan beban mereka.


#savegaza
#prayforgaza

06 Juli 2014

Ramadhan 2014

Ramadhan ini
Rampung minggu pertama ramadhan euy..
Sudah meningkatkah taqwamu?
Hehe, dan bagaimanakah saya?

Alhamdulillah, banyak nikmat yang Allah berikan, disamping juga ujian2 kehidupan yang wajib menyapa.

Ramadhan kali ini jauh dari orangtua, dulunya sih juga gitu, tapi tiap weekend bisa pulang, sekarang bermil-mil jauhnya. Tapi semerana-merananya ramadhan jauh dari orangtua ternyata lebih merana ramadhan jauh dari pasangan, hahaha (tertawa getir). Suami saya lagi merantau, mencari berlian (halah) nun jauh disana, dan akan pulang, hmmm .. berapa ya, 17 hari lagi in syaa Allah (jangan diitungin ceeee), semoga bisa pulang dengan selamat dan tanpa kekurangan apapun, termasuk berat badan, aamiin.

Ramadhan belum lengkap tanpa peningkatan amalan ibadah, pasang target lumayan tinggi, semoga kesampean. Ramadhan lalu disibukkan dengan kegiatan koass di bagian anak bisa mencapai ¾ target, in syaa Allah dengan tidak banyaknya kegiatan rutin yang menyita waktu bisa dikerjakan semaksimalnya, aamiin. Memang tidak hanya mementingkan kuantitas, namun dengan bersikap cukup keras kepada diri semoga bisa membiasakan di bulan-bulan berikutnya.

Ramadhan tahun depan tidak tahu akan seperti apa, tidak tahu juga masih bisa bertemu atau tidak, manfaatkan semaksimalnya.

Bersemangatlah wahai diri.
Ingatlah, puasa ini untuk Allah.

Balada bacaan imam

Dari mulai belajar sholat sendiri maupun sholat berjamaah di masjid saya jaraaaang sekali menggubris benar atau tidaknya bacaan imam, kalau surat yang dibaca imamnya kepanjangan saya kadang terkantuk-kantuk saja namun tidak protes. Dan selama ini dii mesjid yang saya berjemaah disana bacaan imamnya bagus2 aja, tidak ada masalah. Akhir-akhir ini riuh sekali dibahas topic ini. Dimulai ketika bang dodo bersemangat sekali bercerita tentang balada imam di mushola depan rumahnya di Pandau, saya ingat, bang dodo bercerita di perjalanan menuju ke pekanbaru, kami duduk di bangku mobil belakang, habis topik cerita ini beliau langsung mual-mual, hohoho (bukan karna itu juga sih, karna posisi duduk dan ketahanan perut bg dodo juga). Pun nyampe di rumah di Pandau, mama juga sama bersemangatnya untuk menceritakan tentang bacaan imam disini yang adaaa aja salahnya. Jadi penasaran dong saya.

Jadilah saya buktikan ketika sholat berjamaah di mushola yang dimaksud, ternyata benaaar. Bisa panjang pendek mad tidak benar, bisa jadi ada lafaz “syyyamia’allahu liman hamidah”, atau yang lebih kacaunya surat pendek Al Humazah menjadi asing ditelinga makmum karena improvisasi imamnya yang lumayan ekstra. Beberapa makmum menjadi resah, namun sepertinya mayoritas tidak ambil pusing. Terkadang adakalanya bang dodo yang didaulat jadi imam, fiiuuh dan kami bisa bernafas lega, tetapi seringnya sih ngga, karena masih banyak yang dituakan dan ada beberapa bapak-bapak yang katanya ‘hobi jadi imam’ meskipun tajwid bacaannya tidak benar dibeberapa tempat. Beberapa hari kemudian, muncul di televisi sesi tanya jawab dengan ustadz mengenai topic yang sama, hmmm yaaa kami simak baik2, kesimpulannya, jika masih belum bisa mengadirkan imam yang benar bacaannya, banyak hafalannya, boleh kita memilih sholat di tempat lain sehinga kita tidak khawatir dengan masalah tersebut. Jeng … jeng.. jeng…, berhijrahlah kami sholat tarawih ke mesjid yang imamnya bacaannya keren abis katanya itu, semalam dua malam, bertahan, namun ternyata ada musuh nyata kita yang tidak putus asa mengganggu niat dan tekad kita; setan menghembus2 isu baru ; mengantuk. Meskipun bacaan imamnya kereeen abisss, namun surat yang dibaca dirasa (beberapa atau banyak orang) cukup panjang hingga membuat terkantuk-kantuk. Yo sabana lah. Well, sebenarnya ce kangen tarawih di mesjid mujahidin LA ajalah , udah pas bacaannya, benar, jelas dan ringkas.

Btw, teman ce ada yang bercita-cita punya anak laki-laki nanti dia sendiri yang mau ngajarin ngaji, tujuannya biar bisa jadi imam nanti dengan bacaan yang benar, selama ini dia gemes dengan banyaknya bacaan imam yang belum benar, bahkan yang adzan pun banyak yang tidak benar, katanya.

05 Juli 2014

Takut

Kepada Allah lah kita sandarkan rasa takut kita
Jika kita sudah memasrahkan diri padaNya namun masih khawatir, perteguhlah hati, semoga Allah menampakkan kemudahan-kemudahan yang diberikannya.


Tetap semangat wahai imamku

21 Juni 2014

Repost

“Cinta sejati selalu menemukan
jalan. Ada saja kebetulan, nasib,
takdir, atau apalah sebutannya. Tapi
sayangnya, orang-orang yang
mengaku sedang dirundung cinta
justru sebaliknya, selalu
memaksakan jalan cerita, khawatir,
cemas, serta berbagai perangai
norak lainnya. Tidak usahlah kau
gulana, wajah kusut. Jika berjodoh,
Tuhan sendiri yang akan
memberikan jalan baiknya.
Kebetulan yang menakjubkan.”
*Tere Liye, novel tentang
kesederhanaan perasaan, "Kau, Aku
& Sepucuk Angpau Merah"

Pengennya ga alay

Hatiku masih mengeja cinta, perdetik kita bersama
Menyeruak rasa itu melalui lajur-lajur yang indah
Semoga itu menjadi berkah

Tak cukup enam puluh detik menatap mata itu, cetusan-cetusan cinta menerobos masuk, menghangatkan hati, namun tak sampai ke ujung jemari, disana malah dingin membeku sepihak


Allah mengirimmu untukku, sayang
Meneguhkan langkah, saling menggenggam erat ketika goyah, dan memeluk erat ketika badai

Terimakasih cinta

17 Juni 2014

Aia Angek Cotage

penginapan untuk keluarga yang menyenangkan
ada di jalan Padang Panjang- Bukittinggi, setelah RM Aia Badarun, di sebelahnya ada Rumah Puisi Tufik Ismail

kemarin untuk satu malam kami dikenai IDR 650.000 dengan paket sarapan pagi.

ini foto-foto tempatnya



14 Juni 2014

By my side

Ku hitung detik waktu
Memikirkan kamu tiada habisnya
Kau di detak jantungku
Di setiap nafasku tiada gantinya
Engkau segalanya yamg bermakna
I just wanna hold you
I just wanna kiss you
I just wanna love you all my life
I normally wouldn’t say this
But i just can’t contain it
I want you forever right here by my
side
All the fears you feel inside
And all the tears you’ve cried
They’re ending right here
I’ll heal your hardened soul
I’ll keep you oh so close
Don’t worry, i’ll never let you go
You’re all I need, you’re everything
I just wanna hold you
I just wanna kiss you
I just wanna love you all my life
I normally wouldn’t say this
But i just can’t contain it
I want you forever right here by my
side
Siapa yang kan menyangka aku
tergila-gila
Dengarlah sekali lagi, i love you
Tiada yang lain lagi
Hatiku telah terkunci, cuma kamu
I just wanna hold you
I just wanna kiss you
I just wanna love you all my life
I normally wouldn’t say this
But i just can’t contain it
I want you forever right here by my
side
Oooh hold you kiss you
I just wanna love you all my life
I normally wouldn’t say this
But i just can’t contain it
I want you forever right here by my
side


Maudy ayunda feat David Choi



Hahaha

Lama ga posting cerita hal yang ga penting2 seperti sebelumnya.
Sekarang dah ganti status euy. I'm a wife now :)
Ga berasa aja secepat ini.
Dan ini menyenangkan, percayalah , hihihihi


Dan sekarang pusing mau memulai cerita darimana, kalau dari apa yang ce rasa sekarang tentunya senang dan senang. Itu aja

28 Mei 2014

The day after tommorrow

Ga tau sebenernya mau ngomong apaan. Haha

Begitulah.


Desain by @rakun19 (akun instagram)


Btw, the day after tommorrow, terhitung sejak lusa, in syaa Allah saya akan berganti status, tapi saya sudah diwanti-wanti oleh banyak teman untuk tidak pernah mengapdet status atau mengupload foto2 yg menimbulkan per-mual-an, per-ilfeel-an, per-bikiniri-an.
Dan saya sudah menyanggupinya , semoga alay dan narsis saya bisa teredam .. aamiin ( ber-amin dg sungguh2)


Heeeeeeiiiiii datang yak :p
Saya dan dia mau baralek

*mulai memancing2 mual , bwahahaha

10 Mei 2014

UKDI mei 2014

Setelah diayun-ayun ombak kepastian jadwal
Di beri angin semilir akan penundaan

Toh pada akhirnya akan dilaksanakan juga

Masalah sah atau tidaknya nanti
Mari berpikir kembali bersama lagi

Kami kira semua ingin tenang, ingin belajar dengan pikiran yang jernih.

Dunia memang tidak mudah teman untuk dilalui.
Tapi kita masih punya Allah, Allah ngasih sesuai kemampuan kita, Allah akan bantu, Allah akan senang jika kita mohon bantuan padanya.


dr. Ice
*masih mencoba untuk manik belajar.
Ini sabtu, sampai ketemu sabtu depan yang melilit

03 Mei 2014

Dakwah profesi

Lagi berkemas-kemas, mengumpulkan bekal untuk perjuangan berikutnya, medan berikutnya

Dakwah profesi

Dahulu ketika mengenal awal-awal pusaran kebaikan ini, ada di sekolah kami , kami menyebutkan dakwah sekolah, kami dengan senang hati melakukannya, merasa menemukan tujuan pasti, ya beginilah yang baik.

kemudian menginjakkan kaki ke wahana yang lebih beragam lagi, kampus, alhamdulillah menemukan yang sehati, meneruskan perjuangan dengan semangat yang selalu ada pemicunya sewaktu-waktu. Kami menyebutnya dakwah kampus. Meskipun polemiknya lebih banyak, tapi tetap saja seru.

Well, dikarenakan kami melalui tahap ini, kami melalui juga tahap klinik (koas di RS maksudnya, meskipun ini utk mengambil gelar profesi, ini baru pengenalan untuk dunia itu, blm berhak kami menyebutnya dakwah profesi). Kami melaluinya setelah sebelumnya di lingkungan kampus yang nyaman, bisa memilih berkumpul dengan siapa saja, namun di klinik beda2 asam manisnya, lebih nano2, dan lebih mendebarkan.
Saya sendiri was-was, apakah saya bisa bertahan disana.

Dan sekarang ,ketika akan berarungjeram ( saya lebih menyukai analogi ini, kalau 'terjun' kan pengaruh gravitasi aja kan, hehe apasih) melalui kehidupan berliku, ada batu2 besar yg bs sewaktu2 membentur kita, bikin luka atau malah terjungkal ke dalam air, dan juga ada fase2 air tenang yang menghanyutkan kita. Sensasinya lebih bikin kita teriak senang atau teriak seram ketakutan.
Dunia profesi punya tuntutan lebih banyak untuk diri ini bertahan, terlebih harus memperkuatkan kekuatan internal, kemana lagi lah kita akan mencari pelecut semangat, jika teman teman perjuangan kita sedang menghadapi medan yang beda, yang mungkin saja lebih seru daripada kita, hingga kita tidak bisa meladeni kita.
Dunia profesi, yang orang lain yg kita temui sehari-hari punya kompleksitas kepribadian dan kompleksitas aktivitas.
Dunia profesi yang orang lain banyak munculan seperti artis-artis sinetron ; culas/ pasrah banget ga ketulungan/ sosialita/otoriter/pengeluh. Dll
Maka disinilah, dakwah itu dituntut adalah tindakan. Tak banyak berteori namun dengan keteladanan, dengan ke-konsisten-an memegang prinsip. Itu penting, agar orang memahami sikap kita, menghargai pilihan kita dan mau mendengarkan kebaikan apa yang kita sampaikan.

Butuh bekal yang lebih banyak.
Harus mempersiapkan diri lebih banyak.
Imunitas diri sendiri dipertaruhkan di ajang ini.
Tekad untuk mewujudkan mimpi itu juga harus kuat, banyak godaan.
Setidaknya kita sudah tahu apa yang kita perlukan untuk membuat diri kita bertahan terhadap dunia liar di sana.
1. Punya lingkungan yang heterogen namun masih punya idealisme yang sama untuk kebaikan, minimal 1 orang terdekat di keseharian kita di profesi, jadi ada teman tukar pikiran.
2. Punya lingkungan yang kita menjadi minoritas disana, baik gaya hidup kita maupun idealisme kita, agar kita bisa membuka mata bahwa 'ini loh kenyataan yang lebih mendominasi' , akan kita temukan rasa sebal dan rasa syukur disana (misalnya bersyukur tidak melalukan spt mereka) dan bisa membaca kenapa pola pikir mereka menjadi seperti itu dan kita rancang strategi untuk sedikit2 memasukkan kebaikan kpd mereka.
3. Punya lingkungan sesinyal, mungkin pada lingkaran kita atau pada sahabat-sahabat lama yang masih berkontak, yang saling menguatkan dan mengingatkan. Ini perlu.


Selamat datang di arena pertarungan sebenarnya.
Mari bermain cantik.
Mari bermain gila

:)

25 April 2014

Yeah, I'm officialy doctor now

24 April 2014

Hari bersejarah untuk saya dan 84 teman sejawat baru saya lainnya.
Alhamdulillah kami sudah diyudisium dan diambil sumpahnya sebagai dokter ...
Sumpah yang berat, sumpah yang harus dipikul dan dipertanggungjawabkan.
Saya nangis pas prosesi kemarin, tapi menangis dalam diam saja. Semua campur aduk; bahagia, haru dan cemas.

Yap.
Apapun itu.
Gelar ini, profesi ini tidak untuk dibangga2kan semata, ilmulah yang meninggikan derajat kita selangkah, maka ilmu itu yang diberikan selayak2nya, sebaik2nya.
Menjadi dokter, belajar seumur hiduplah konsekuensinya.

-maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?-

Allah, syukur atas semua karuniaMu.

Pa, Ma, this is all for you, your wish. *pecahtangislangsung.

Abang-mba aini, Niwa-ajo, ce bangga jadi adikmu. Terimakasih untuk semua cinta, dalam bentuk apapun itu.

My late grandma, i wish you there yesterday. Ma'wo yang sangat menginginkan 'mancaliak ice jadi dotor'.

My late bro, jo piki, you are my inspiration.

Teruntuk guru-guru saya, dalam pendidikan maupun 'kehidupan' selama ini. Semoga pahala selalu mengalir untukmu.

My best-medstudent-friends ;
Thesa/kak putri/heka/icha/kak rizki/ekha/tari/eza/kak sari/stevi/helma/riri/mia/meisya/chakep/lola/

Fuad/yos/aan/victor/syukri/amir/akbar/dion/defri

Koass zombie saya ;
Aya/faizal/justin/thesa(lagi)/syukri(lagi). Kita udah dokter semua broooo

Teman sepertutorialan saya :)

Teman seperotasiduaan saya:
Ridho/chapo/loren/azrul/cheche/justin(lagi)/puleng/puput/puti/siska/mela

adik-adik tercinta saya ; (errr kenapa tidak boleh disebutkan yaaaa -_-') , terimakasih untuk bucket bunga besarnya dan kehadiran adik2 kemarin, saya sungguh terharu. #elap2matamodeon.

Teman2 di bem dan dpm unand : thanks for all

Teman2 SMA tercintah : hello guys, kami ( ce dan tahul) udah jadi dokter, mari kita wujudkan mimpi kita yang tertulis dibuku (entah diawang2 mana buku itu) itu, menanti karya-karya Allah lewat tangan kita yang melakukan perubahan. Karna kita yakin kita bisa.

Terimakasih untuk akhwatifillah wisma FK unand tercinta, keluarga saya selama menjalani perkuliahan dan perkoasan. *peluksatu2

Terimakasih untuk yang membantu prosesi yudisium kemarin yang ribet sekali; anduang, alfin, zidny, asni , thesa (lagi) dan bg dodo.


Saya senang, sekaligus cemas.
Hahaha berasa ada kupu-kupu banyak beterbangan diperut.

Allah, bantu kami menjalankan jalan jihad ini sebaik-baiknya, selurus-lurusnya.
Semoga jadi insan yang bermanfaat.



*semoga berpuluh-puluh tahun lagi akun blog ini belum lenyap dan saya bisa bernostalgila lagi saat membaca ini. Heu heu heu #lambai2tisu.


Sincerely, yours

Dr. Micelia Amalia Sari

22 April 2014

Persahabatan


- Fiersa Besari -
Apa yang bisa menghangatkan
dinginnya gunung lebih dari
secangkir kopi? Persahabatan.
Seorang sahabat laksana
saudara yang lahir dari rahim
berbeda, bukan diciptakan
untuk memuji setiap
kelakuanku, tapi untuk
memberitahuku hal yang aku
sendiri tidak bisa katakan.
Bukankah orang paling miskin
di dunia ini adalah mereka
yang hanya berteman uang?
Dan bukankah orang terkaya di
dunia ini adalah mereka yang
mempunyai sahabat untuk
berbagi tawa meski di keadaan
yang sulit? Jadi, terima kasih
sahabat. Aku akan menjadi
tanganmu ketika kamu tidak
bisa meraih, aku akan menjadi
kakimu ketika kamu tidak bisa
melangkah, aku akan menjadi
matamu ketika kamu tidak bisa
melihat, kuatkanlah hatimu,
karena kita akan melewati
kegelapan. Kenanglah hari ini,
suatu saat kita akan berbagi
tawa di puncak mimpi kita.


Edisi lagi senang edit-edit sotosop.

*ukdiwoooiwoooooi

20 April 2014

Because i'm happy (today)



Persahabatan
Ukhuwah
Apalah itu namanya, ya semacam-macam itu ada suka dan dukanya.

Hari ini berbagi suka . Meski terselip gundah akan tenggat waktu bersama yang makin menipis.

Melewati hari ini dengan tawa, namun kesal juga ada.
Menemukan dandelion cantik.
Menemukan angle foto terbaik diantara ilalang.
Makan siang dengan pemandangan riak danau dan angin sejuk alahan panjang.
Berbagi bersama adik-adik.
Berkecipak-kecipak didinginnya air danau.

Cukup. Bahagia itu bernama hari ini :)

Love you all, as always.

17 April 2014

Mood disforik

Saya ngga tau harus berekspresi seperti apa jika terlalu kesal, jika terlalu emosi.

Kagum sama yang bisa mengeluarkan apa yang dia rasakan saat itu juga.
Kalau saya seperti menyimpan sesuatu yang penuh di dalam dada, sesak tapi tidak bisa menumpahruahkannya dengan baik.
Hanya bisa menjaga supaya suara tidak terlalu bergetar dan airmata tidak tumpah. Hanya bisa mengendalikan pikiran "oh come on ce, think fast, what will you do".

Terkadang hal sepele bisa menjungkirbalikkan mood mu hari itu. Apalagi jika dipendam sendiri.
Saya was-was terhadap diri sendiri. Hahaha

12 April 2014

Man jadda wa jadda

Going extra miles

Semoga Allah memberikan jalan
Semoga Allah memberikan kemudahan

Bersungguh-sungguhlah!

11 April 2014

Lelaki sabar

"Lelaki mengalah dalam banyak hal, Tuhan menciptakan kita untuk itu, kau tau?"

Hahaha ngakak lihat percakapan itu.

Bener..bener.. (maunya).

Lelaki yang pertama kali saya kenal didunia ini adalah ayah saya (mungkin selain abang ody kecil dan jo piki kecil). Saya pikir ayah saya bukanlah seorang yang sabar dan banyak mengalah, karna yang paling menggelegar suaranya kalau marah dirumah ya ayah saya, saya takut, tapi saya ga pernah (ah atau jarang saja mungkin) dimarahi.

Tapi makin hari saya makin paham ternyata ayah saya punya stok sabar dan stok mengalah yang luarbiasa jika mengingat tempramen beliau sebenarnya.

Soal tunggu menunggu ibu saya bersiap-siap tentulah ayah saya yang kenyang setiap hari, apa karna sudah sangat terbiasa jadinya tidak rusuh lagi kayak kami yang berkali-kali bilang " ma cepatlah, udah telat".

Dalam beberapa hal ayah saya banyak stok sabarnya. Dalam beberapa hal tidak. Hahaha.

Anyway, kemaren pas nyoblos saya mempersilahkan ayah saya duluan sebab saya menyelesaikan pekerjaan rumah, selang sejam beliau berangkat baru saya menyusul dan sempat nyasar di TPS 8 dulu, nyampe di tps tujuan ternyata ayah saya berdiri di luar, belum daftar ternyata. Dan nungguin saya dan ibu saya (sayangnya ama ga jadi ikut, sakit kepala)
Oh wew.
saya ga tau bakal ditungguin.
Dan ayah saya ga ada menggerutu atau pun wajahnya tampak kesal.

Bravo pa!

05 April 2014

Howdy

Hai..
Eh assalamu'alaikum

Apakabar yang nun jauh disana?
Hehe apaan sih ce...

Iya nih, tadi sore ada yang ujug2 kangen, nelfon dan nyuruh sering2 update blog, pengen tau tumbuh kembang ce *jailah


Hai kak dewi, ce baik2 saja, alhamdulillah, masih sebagaimana micelia amalia sari yang kakak kenal sebelumnya, mata ce masih sipit, pipi ce masih belum menyusut, makan ce masih sedikit ( ada gitu yang percaya?haha), masih sekere yang kakak tau, masih sengangenin iniii, bwahahaha.

Baik2 di sana kakak....

Doakan adikmu juga baik2 juga disini

01 April 2014

Terserah



Ce kan udah dari duluuu banget bercita2 bikin Rumah Makan atau Resto dg nama 'Terserah' ya ....
Tp ternyataaa
Udah ada yg bikiiiin


T.T #nangismeraungraung

28 Maret 2014

Semacam dua macam rasa

Cinta yang menyakitkan tetap saja cinta.
Cinta biasa bisa jadi obat yang menyembuhkan, menenangkan.

Cinta yang menyakitkan bisa menjadi disinfektan, pada awalnya akan perih, namun jika ditahan, dikatupkan gigi rapat2, ditahan rasa sakitnya, pada akhirnya ia akan juga menyembuhkan.

#quote aja
#ngertiapakamutentangcintace

12 Maret 2014

Rotasi 2

Dari sekian panjang perjalanan koas, ini terminalnya.
Alhamdulillah sudah 7 minggu dijalani.
Memang tidak seberwarnawari (apalah istilah ini) koas di RS, rotasi 2 di puskesmas punya ceritanya tersendiri.

Kami dapat giliran ketiga untuk masuk puskesmas, ada jeda sekitar sebulan sebelum masuk ke puskesmas setelah menyelesaikan siklus yang diulang.
Entah bodoh entah pintar memanfaatkan waktu dan kesempatan lah namanya, saya memutuskan untuk mencoba mengisi waktu liburan dengan jaga di RS swasta di pariaman, sedap2 ngeri sih, melihat banyak tuntutan dg melakukan suatu hal yg ilegal tapi bnyk dilakukan orang. Allah, ampuni ce yang sudah melayani pasien tanpa SIP dan STR...

Begitulah, memasuki pelayanan di puskesmas untuk anamnesis dan komunikasi dengan pasien ce ga terlalu kagok, ga kagetan, 3 minggu cukup untuk ce bertemu dengan berbagai macam pasien dan dianggap sebagai dokternya, di puskesmas kadang dianggap dokter, kadang ngga, tetapi yang kagoknya ya sama obat2an, biasanya leluasa aja ngeresepin apapun, merk2 canggih, sekarang terbatas, ga bisa juga periksa labor bnyk2, ga bisa konsul ke spesialis terkait, harus mutusin sendiri dan berdoa banyak2 moga2 pasiennya sembuh. ;)


Dengan suasana di puskesmas yang pelayanannya rame dari pagi sampe jam 11an aja, siang2 nya cendrung bosan karna ga ada kerjaan.
minggu2 di puskesmas 1, diisi dengan makan sate ( favorit diatas semua favorit), sholat zuhur dan sesudah itu tidur di KIA, benar2 teratur tidur siang, menunggu jam 14.30.
Dan sudah bisa ditebak hasilnya, berat badan membumbung 2kg, hahah, apalah ini namanya, parah. Tapi rekan saya chapo lebih keren lagi naik 3kg dan ridho 8kg.
Oow.. masalah sensitif ini.

Untuk kunjungan2 ke rumah pasien kabin di puskesmas 1 agak repot dikit, nyatanya pasiennya tidak terlalu kooperatif, jarang dirumah.
Jadi setiap lewat depan rumah mereka ce otomatis menoleh ke sana, memeriksa apakah mereka ada dirumah. Sampai sekarang pun kalau ke jg spt itu, refleks saja.

Hal yang didapat di sana, dicuek kan, dianggap tidak ada, dianggap tidak bermakna itu memang menyakitkan teman, tapi ada andilnya kita juga disana, yang jelas, saya bisa menghela nafas masa bodoh jika hal yang tidak mengenak kan saya rasakan, toh besok2 dengan mudah saya lupakan, tapi jangan harap saya akan bersusah payah untuk dianggap, no thanks, sebegini aja cukup, daripada saya sebal setiap hari.

2 minggu menjalani hari di puskesmas kedua terasa lebih ringan, atmosfernya bersahabat, maka dengan itu saya juga mudah bersahabat dengan paramedis disana, ga ada malas2an yang parah seperti ditempat yang sebelumnya. Meski memang tidak ada tuntutan yang berlebih dari kedua tempat, tapi tetap saja berbeda.
Saya lebih terbuka disini, mungkin juga sudah mulai nyaman dengan teman2 seperjuangan juga, adapatasi itu memang selalu unik ya, ada kesan masing2.
Ah ya, kurangnya disini, hoho ga gitu juga sih, saya aja yg kurang elit, 2minggu disini saya langsung bokek, ngikutin selera makan teman2 bikin kantong jebol, saya waspada2in aja dulu rencana makan siang teman2 ke mana aja dulu, salah salah langkah ngikut berakibat ga tenang makan siang itu. Hahahah.

Untuk sekarang saya bikin semacam catatan harian pasien yang saya temui apa aja hari ini, walaupun berulang, tetap aja dibikin, tiap pasien adalah guru, guru pengalaman, gurunya seni pengobatan.

Hari ke hari makin dekat rasanya untuk ukdi.
Mari persiapkan diri.

10 Maret 2014

Ayah

Ayah, bagaimana cara mengungkapkan rindu padamu


Ayah, bagaimana cara mengatakan cinta ini padamu


Kita berkata memang tidak dalam diam, tapi kata-kata indah diatas hanya kita pahami dari bahasa tubuh saja.


Ayah, gadis kecilmu ini memang tak selamanya patuh dan mengangguk manis.
Ketika aku menggeleng keras dan menangis, pasti hatimu tersedot, tangismu juga tercekat di dada, tak sanggup berkata, menjelaskan apa yang engkau pikirkan.


Ayah, belum lega senyummu menyaksikan gadis kecilmu mengenakan toga nya ia sudah melambaikan tangan padamu.
Bukan, bukan lambaian tangan menyapa, tetapi diiringi kepergiannya dengan seseorang yang entah dengan selaksa rasa apa yang engkau rasakan ketika memberikannya izin.

Ayah, aku, gadis kecilmu masih penasaran dengan pelukanmu, yang mungkin terakhir kali kurasakan saat silam sering berpura-pura tertidur di depan tv.
Aku tak berani memulainya, hanya tangan besar itu yang selalu kuciumi dengan ta'dzim.
Aku penakut ya?
Walaupun aku sebenarnya lebih takut jika hanya bisa melakukannya ketika engkau tersenyum terakhir kalinya.

Ayah, aku ingat engkau membagi resahmu padaku saat kakakku akan pergi bermil-mil jauhnya, tak lagi dengan mudah engkau singgahi saat perjalanan pergi atau pulang dari kampusmu.
Dan aku tak tahu engkau akan membagi resahmu dengan siapa jika aku meminta izinmu untuk pergi bermil-mil juga darimu.

Ayah, aku mengingatimu hanya ketika diujung sholatku. Pelit sekali gadismu ini. Padahal mungkin, engkau lebih sering mengingatiku daripada hitungan lima.


Ayah, ayah kuat sekali, kukuh sekali, walau seringnya aku tidak bisa meringankan beban itu.
Ayah, sering sekali aku yang membuatnya semakin sulit, semakin berat.


Ayah, aku masih punya janji kecil yang selalu ku sepelekan. Seperti janji pada nenek yang juga belum aku tuntaskan.
Janji yang tertimbun oleh tumpukan kesibukan yang sebenarnya jauh lebih sepele.
Gadismu pemalas sekali ayah.

Ayah, seberapa hebat nanti rinduku padamu? Dan rindumu padaku?
Ayah, seberapa sering nanti engkau bertanya pada ibu ; " sadang manga cece kini ko"


Ayah, tak ada lagi nanti yang senang sekali menyembunyikan rokokmu.
Tak ada lagi yang ribut sekali memotongkan kuku-kuku tebalmu.
Tak ada lagi yang minta tolong motornya dikeluarkan dan dipanaskan.
Tak ada lagi yang engkau singgahi saat mengunjungi kota padang, yang selalu saja minta tambahan jajan.
Tak ada lagi yang minta jemput dari tempat dinasnya malam-malam.
Tak ada lagi yang dimintai tolong ke ladang untuk mengambil gambar-gambar hasil keringatmu yang meskipun tidak pernah dicetak, tapi engkau tidak pernah kapok.

Ayah, aku takkan hilang dari hatimu, begitupun pada hati ini, tak bergeser semili pun posisimu, hanya jarak dan waktu saja ayah, hanya itu ya hanya itu, namun sangat bermakna.


Ayah, pun engkau tak akan membaca tulisan ini. Aku penakut ayah. Atau lebih tepatnya pengecut.

06 Maret 2014

Good doctor

"Bayi-bayi itu belum bisa bicara, tidak pandai mengekspresikan tangisnya, tapi dari gerangan tangan kecilnya ia mengatakan bahwa ia ingin hidup"
Park Si On dalam drama Good Doctor.

Aaaak.... saya bangeeet (ngaku2 aja).
Saya ingin, pengen, ngebet banget jadi dokter bedah anak, mau menyambung harapan mereka untuk masa depan tanpa kecacatan yang bukan kehendaknya ia bawa sedari lahir. Ingin mereka hidup selayaknya anak terlahir sempurna lainnya.
Ingin orang tuanya bisa senyum sumringah lega tanpa khawatir anaknya menderita dengan ketidaksamaan dengan yang lainnya.

Allah, adakah jalan ke sana?
*penuhharap.

27 Februari 2014

Menyoal foto #selfie

Selalu saja ngetren dengan segala istilahnya.
dulunya sih foto narsis.
Foto alay.
Sekarang foto selfie.

Saya hanya sesekali (mmmmppghhhh..bwahaha sekali tapi langsung bnyk maksudnya) melakukan hal itu. Tapi untuk memajangnya ditempat mata leluasa memandang mungkin tidak semudah kengkawan yang lain.

Dulu jaman2 friendster ada juga upload2 foto, tapi seringnya foto bareng teman2. Pas di fb, karena saking banyanyaknya orang bisa lihat, bisa kepoin, jadi memutuskan membatasi untuk itu, terutama kalau di tag foto hasil jepretan teman saya langsung hapus tag, ga tau deh teman itu atau ngga, tersinggung atau ngga tag nya saya hapus.

Banyak godaan euy, apalagi dengan instagram. Dengan profil picture Whatsapp yang bisa diganti sekenanya.
Tapiii..walaupun dua hal diatas ga bisa di unduh orang tetap aja ada kesempatan untuk screencapture kan. Hehe ge er benjet sih ce.
Umm yah, pencegahan, profilaksis.

Dan sebenarnya saya ga mau orang menilai saya dari tampilan luar saja, "dari labuah se" -dari kejauhan, setidaknya harus berinteraksi dlu dg saya baru tau menilai seperti apa.


Dan, sedikit buka rahasia, foto selfie saya saya capture sendiri, print sendiri dan tempel sendiri di dinding kamar. Hahaha khas remaja banget. Rasanya sih ga masalah, saya sudah cukup menyalurkan hasrat selfie (plak, gempor kepala sendiri) dengan itu. Yang jadi masalah adalah jikalau saja ada maling yang masuk, trus dia liat dong, iii serem. Astaghfirullah semoga tidak akan pernah terjadi

23 Februari 2014

Juli Agustus 2008

Ini cerita lawas, ketika ce memberanikan diri untuk naik pesawat terbang sendiri dan berangkat ke jakarta. Ga murni sendirian sih, hehe, ada Abang Ody yang jemput di Soe-ta. Nyampe malam dan setelah selesai dengan bagasi kami naik bus damri dan nyambung dengan bus entah apalah namanya, yang kami tuju adalah BSD, kost-annya niwa. Barang2 yang ce bawa hanya 1 koper kecil hitam yang untuk pertama kali menemani ce berpetualang (dan berlanjut sampai sekarang). Sumpah, perjalanannya panjang, naik jembatan penyebrangan, nyambung lagi, trus masuk Hypermart untuk nyari jalan pintas, kost an nya terasa makin jauh. Haha. Pada akhirnya nyampe juga, abang ga masuk ke kostan niwa, langsung balik ke Mampang dengan membawa jatah oleh-oleh untuk dirinya.


Ketemu niwa lagi deh, setelah beberapa bulan, dan rasanya abis wisuda niwa ga pulang deh lebarannya.

Sehari dua hari itu ce dengan seksama memperhatikan rutinitas niwa.
Pagi bangun, nyuci, masak untuk bekal dan sblm jam 7 udah berangkat kerja, pulang jam 6 atau abis maghrib.
Kostannya siang2 sepiii banget. Ada tipi sih, tapi bosan juga sendirian nonton, dengar radio yang buanyaaak banget chanel nya, ya iyalah jakarta ini.


Oia ce lupa menceritakan maksud dan tujuan kedatangan ce (untuk melamar anak bapak . Hahah ga, boong) ke jakarta untuk tes lokal UIN syarif hidayatullah, seminggu sebelumnya ce udah ujian SNM PTN di padang dengan pilihan FK unand dan FK unsyiah, ga yakin2 amat sih bisa lulus. Ce nyoba peruntungan ce disini dan juga udah dibolehin milih TI dan SI, sesuai dengan keinginan ce.


Modal banyak sih, ongkos pesawat, biaya hidup di jakarta, biaya ujian, yaa tapi ini sebagian dari ikhtiar, kalo ce ga lulus SNM PTN kayak UMB dulu gimana dong, dan ga, ce ga mau masuk akbid seperti disarankan Ama, ogah pakai seragam yang wajib celana.
Dikarenakan niwa saya sibuuuk banget di kantornya di SIGMA jadilah ce sendiri pergi laporan ke ciputat, bilang kalo udah nyampe ke Mak Edi dan Mintuo Ipah, aduh kalau ada pilihan untuk tidak ke sana ce bakal milih itu deh, asing, asing banget.
Dari BSD naik Agra Mas ( sebelumnya udah pernah naik ini sama niwa), yang harus sebelum jam 7.15 udah stand by, klo kelewat nunggu stgh jam deh, trus sambung sama mobil merah C berapaa gitu trus nyambung lagi pake D berapaa gitu, petunjuk jalannya sesuai intruksi niwa via sms, udah 17 tahun ini, harus bisa sendiri sih sbnrnya. Hihi.


Well, sepanjang jalan seringnya ce dilihat dengan tatapan panjang sih, bukan, bukan karna ce menarik, lebih karna jilbab ce yang panjang, hihi, pas bimbel 3harian di UIN jg gitu, hmm karna udah terbiasa di padang juga diliatin kayak gitu jadi ya agak2 kebal deh.


Ga ada teman ngobrol di sini, sekalinya disapa malah bilangnya gini "kamu sombong ya" dengan nada tinggi oleh salah seorang teman bimbel pas kami lagi ngaca di toilet, ce langsung speechless, dia ga pernah nyapa, ga pernah senyum langsung judge kayak gitu.
Ya ya ya, karna ce diam aja kali ya, kalo diam ce memang ga ramah banget tampangnya.


Meskipun kayak gitu, toh hari itu ce bisa kenalan sama anak yang asik, namanya indah, yang pada akhirnya lulus di farmasi UIN.


Tiga hari itu plus hari ujian masuk uin ce bolak balik BSD ciputat, ce lebih memilih lama di jalanan belantara jakarta daripada nginap di pisangan atau puri laras ciputat, hahah, nyaman itu nomor satu.


Ujiannya lumayan susah, apalagi bahasa arab dan tes hafalan quran, ondeh mandeh.
Agak2 kurang yakin juga bisa lulus atau ngga.
By the way, kampus UIN itu enak, modern tapi adem, udah kebayang2 sih gimana kalau ce kuliah di sana, sihiy :D.


Hari-hari lain ce di ajak niwa ke rumah kak tiara, ketemu kak tiara untuk kedua kalinya, kak tiara tetap cantik as always, kami ngobrol ngalor ngidul di kost an kak tiara, ada bakso atom juga yang kami bawa untuk kak tiara yang hobi ngebakso, trus niwa dan kak tiara udah merancang gimana masa depan ce di TI UIN, ceilah lulus aja belum tau ;p , mereka bertekad untuk menurunkan semua ilmu mereka baik putih maupun hitam untuk mencetak ce jadi mahasiswa terbaik (terharu saia), dan ce harus mengalahkan ipk niwa yang 3.73, huks. Berat.


Hari berikutnya pergi ke kampus Swiss-Germany University ( ini sotoy aja ya, ce lupa dan malas mengingat apa nama kampusnya sbnrnya) yang gabung sama kantor Sigma niwa, dan ce bingung kenapa kampus bisa gabung sama kantor programming. Kami ikut seminar ttg Ca cervix yang diselenggarakan anak fk nya, well, sampai saat itu masih belum kebayang juga masuk fk, kebayangnya masuk TI :-* .


Hari minggu dengan teman2 kost an niwa lari pagi, lewatin perumahan elit dan nyampe di kompleks pertokoan di BSD lagi, tujuannya cuma satu, nyari bubur ayam disana. seru sih, ternyata jakarta masih punya tempat yang hijau (yaaa walaupun hanya dalam kompleks rumah elit tadi).


Selebihnya sering sendirian di kost-an, siang2 kosong, 2008 itu masih megang hp cina, ga bebas internetan, jadinya melahap buku2 niwa deh dan selebihnya tidur, huehehe.


Oh ya, ce sempat jalan sama Abang, ke daerah UNJ, rawamangun, cari jilbab di toko Rayhan, murah2 euy, diskon 20% all item, sayang saja kami sama miskinnya, hehe. pulang dari sana udah sore, kejebak jam pulang orang jakarta, bus nya penuh2, dan abang bilang ; "kalau abang sendiri yang pergi abang bakal naik bus, tapi karna sama ce ga tega abang liat ce empet2an disana, kita naik taxi aja" , dan yah kami naik taxi, tapi tetep aja ce yg bayar gocang, fufufu.


Tanggal 3 agustus maghrib teman2 udah nanya2in lewat sms, lulus dimana, mereka udah bisa akses di internet, dan ce ga bisa kemana2, sendirian di kost an niwa, ya udah deh nunggu niwa pulang, tapi malamnya juga malas ke warnet, nunggu besoknya aja, dan ternyata ada yang berbaik hati meminjamkan koneksi M2 lewat laptopnya, dari teman kost nya niwa.
Input data..
Jeng..jeng..jeng.. selamat anda lulus di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Alhamdulillah, langsung bangunin niwa yang udah tidur karna kecapean, "iya...selamat ya.. " sahut niwa yang separo bangun.
Hoho ce sebenarnya bingung antara senang atau tidak, bisa lulus snmptn kan alhamdulillah, biaya kuliah ga bakal mahal2 amat, tapi jurusannya FK, ga TI seperti yang ce inginkan.
Ngihihi ya udah deh, rencana2 jauh bakal kuliah di jakarta, bakal sekostan sama kakak ce satu2nya, bakal nyari duit dengan cari kerja sampingan di bidang IT, bakal sering jalan sama Abang dan niwa, yaa semua batal deh.


Semoga itu yang terbaik.
Kayaknya do'a Ama Apa lebih ampuh dari kami. Allah meluluskan cita-cita mereka.


16 agustus ce udah balik ke padang, daftar ulang di unand. Senior sms ce " selamat ya ce, kak lihat nama ce lulus di UIN, ntah TI ntah SI tu"

-_- terlambat zudaaah.. kau datang padakuuu

16 Februari 2014

ama

selamat ulang tahun Ama

kurang lebih Ama, ce tetap mencintai Ama
semoga selamanya.

kasih sayang ibu sepanjang masa
kasih sayang anak sepanjang jalan.

semoga tidak kecewa dan mengecewakan

13 Februari 2014

Percaya diri

Ada yang lagi krisis percaya diri
Dan, saya tidak tahu bagaimana harus meyakinkannya bahwa ia berharga dengan apa adanya dirinya.

Saya termasuk yang tidak pede-an, kadang ngga nyaman dengan diri sendiri, mungkin belum nemu aja posisi wuenaknya kali ya.
Saya tidak percaya diri juga terkadang, saya banyak kekurangan, termasuk beradaptasi dan menarik perhatian orang yang baru dikenal.
Nah, yang lagi krisis percaya diri ini tidaklah seperti saya, dia benar2 bisa kok cepat beradaptasi, dia mengagumkan untuk hubungan interpersonalnya dg siapa saja.
Tetapi ia tidak percaya diri dengan fisiknya. Dan oh tidak, saya tidak punya perbendaharaan kata-kata menghibur apalagi.
Terkadang mengubah standar pandangan umum itu tidak semudah teori, apalagi dengan iman yang kadang naik kadang turun.


Bersyukurlah wahai diri. Jangan terlalu lama tertegun dengan kekurangan. Tonjolkan kelebihan. Bersinarlah. Meskipun sedikit yang akan datang mencari cahaya kita, tetapi itulah para finalisnya, yang terbaik dari yang baik, yang mundur teratur setelah melihat fisik dari kejauhan tak usah difikirkan, besok2 dia akan menyesal.

10 Februari 2014

Jantung

2 hari yang lalu, saya dan teman saya (icha), telat datang untuk dinas jaga, memang karena pulang puskesmas udah siang dan harus mengejar 3 tempat untuk menghadiri pesta pernikahan.

Ada pasien yang sudah nyampai di poli dan sudah acc rawat, beliau berusia 21 tahun, datang dengan keluhan sesak, ada atrial fibrilasinya, dan di status lama dituliskan ada mitral regurgitasinya.
By the way, beliau sudah 3 hari tidak minum obatnya, bosan katanya. Well,meskipun beliau seorang calon perawat dan sudah mengetahui penyakitnya. Ya bisa saja.
Saya jadi ingat teman saya.

Tadi di KIA anak puskesmas ada ibu yang datang dengan anaknya yang berpostur kecil, setelah ditanya umurnya 6 tahun, masih seperti anak umur 2-3th, awalnya hanya mengeluh kulit merah2 yang gatal di leher tapi setelah bercerita panjang ibunya mengatakan kalau detak jantung anaknya cepat.
Lalu saya penasaran dan mendengarkannya. Subhanallah , derap kuda dan serr... serr... ada bising.. , kemudian meminta second opinion kpd pendengaran teman2 lainnya. Dan memang benar begitu.
Pasiennya sering membiru mulutnya ketika menangis,kata ibunya. Lidahnya juga panjang dan katanya sudah diobati ke dukun.



Jantung jantung jantung
Memang bukan hanya satu-satunya yang penting di badan kita. Tapi tanpa jantung yang sehat, pasti perlu usaha keras untuk bertahan hidup.

Hidup sempurna memang tidak harus dari fisik yang sempurna. Syukuri saja, tetap berikhtiar, pasti ada hikmahnya

02 Februari 2014

Hari minggu yang keren

hari minggu yang galau, harus memutuskan pergi apel siaga atau pergi akad nikah ade.
Simalakama sekali.
Dan pada akhirnya bisa mengikuti 3 acara hari itu ;
1. Tenda tensi bsmi, dan segan sekali utk izin pamit cepat.
2. Apel siaga, yg terlambat tentunya, untung (masih untung juga lagi) ada teman seperjuangan. Diiqab skotjump(entah gimana tulisan yg benar) 35 kali, tanpa pemanasan dan langsung lemes abis itu, duduk dalam barisan di lapangan hijau, dan ketika pak IP datang, harus berdiri dong, dan sumpah saya merasa cemen sekali, ga sanggup berdiri euy, belum sarapan juga sih, coba duduk diantara orang2 lainnya yg berdiri, bbrp menit agak pulih tenaga, berdiri lagi, oh tidak saya merasa rapuh sekali dan tidak sanggup berdiri.
Sebenarnya sangat ingin merasakan rasanya pingsan itu, tapi saya kasian jg liat teman2 yg repot nantinya, jadinya izin keluar lapangan dan makan susu bubuk milo yang ada di tas, kemudian menggandeng ayu yang juga muntah2 abis lari.
Kemudian, taraa tenaga sy pulih lagi dan berbaris lagi.
Tapi begitulah, saya harus menjalankan misi yang lain, yaitu kabur ke pariaman, akad nikah sahabat saya. Saya siap sedia saja dg marahnya mere mere saya. Resiko hidup.
3. Akad nikah Ade.
Sy motoran sama mia ke pariaman via jln bandara, singgah ke rumah, bersalin baju dulu, ga mungkin kucel2 abis dijemur dilapangan pergi baralek. Dan, panas matahari siang itu sangat keren sekali, sukses jadi kepiting rebus.
Akadnya molor teman, indonesia banget, mati lampu pula dan saya mengipasi sahabat saya yang sudah senewen, padahal dia tinggal duduk manis saja menunggu kata-kata "sah" ( kamu kira sesimpel itu ce? Hahah).
Dan kami pun berandai2 ;"Ade, penuh perjuangan kami kasiko mah, kok ndak tibo kami kasiko baa lai tu de?" Tanya mia.
"Pikian surang" jawab ade dengan pandangan membunuh. Hahaha
Akadnya berlangsung lancar, sekali lafaz sajo.
Dan, tentu saja, Ade cantik sekali hari itu.
Baarakallah.. teman seperjuangan saya.

Btw kami balik lagi ke padang,saya ngantar mia ke wismanya di pasbar, nyampe jati badan serasa hemiparese, beli kopi es, mata harus melek, leaflet penyuluhan belum dibikin sama sekali.
Selamat micelia.
5 hari kemudian saya menanggungkan sakit yang teramat di tungkai kiri dan kanan. Oleh2 iqab apel siaga. Hihihi

*ini cerita hari minggu, last sunday

123

Tes

15 Januari 2014

langkah awal memang selalu berat


saya bukan pemimpi besar
saya pribadi yang takut-takut untuk memulai, apalagi yang keluar dari zona nyaman saya.

mulai ada keinginan untuk berubah, untuk menjadi sesuatu yang beda.
ga hanya jadi bayang-bayang teman2 berprestasi disekitar saya.
ga hanya jadi nona rata-rata.

saya memang tidak punya bakat berlebih
mungkin ada, tapi butuh waktu lama untuk membiarkannya diketahui banyak orang.

lalu benarlah apa kata orang yang sukses.
bahwa apa yang kita inginkan harus diketahui semua orang, harus diketahui oleh semesta.
agar ada dorongan kuat dari diri untuk mencetus momentum itu, tak ada salahnya untuk pembuktian.
semesta mendukung.
if there is a will, there is a way

maka saya tulis mimpi, well itu terlalu absurd, keinginan mungkin..
di kertas coklat bekas amplop besar, dan pajang di dinding.
dan sebulan yang lalu pun saya tambahkan ;
" ngisi klinik "

avoilaaa
udah berlalu 3 minggu, kawan
langkah pertama memang selalu berat
memang seperti itu

tapi begitulah, ngga nyampe tujuan kalo ga ada langkah awal.

profesi sebagai dokter, sepertinya akan asam-asam manis.
sekarang aja udah berasa.
interaksi dg tenaga medis juga udah berasa.
bongkar-bongkar isi kepala yang dipersiapkan sebagai bekal juga udah dilakukan, dan memang ini sebagai pukulan telak, bahwa saya belum belajar secara maksimal, saya belum paripurna mencintai profesi ini.
well jalani saya, terkadang saya bosan jadi plegmatis, tetapi kadang juga ga pa pa.


kembali lagi ke padang
ke rutinitas biasa :D

02 Januari 2014

#onedayonejuz

bersemangatlah untuk kebaikan :)


ayo gabung
basahi lidah dengan tilawah, sesibuk apapun.

akan ada masanya malas melanda, tapi jangan menyerah, kasih hukuman ke diri sendiri jikalau lalai,

jika orang lain bisa, kenapa kita tidak?

http://onedayonejuz.org/2014/01/02/pendaftaran-odoj-kini-melalui-satu-pintu/

tweets

temen-temen

translate it

Google-Translate-Chinese (Simplified) BETA Google-Translate-English to French Google-Translate-English to German Google-Translate-English to Italian
Google-Translate-English to Japanese BETA Google-Translate-English to Korean BETA Google-Translate-English to Russian BETA Google-Translate-English to Spanish
Powered by
Grab this widget