22 Januari 2011

Risalah hati


Entah dimulai darimana

Entah…

Saran klasik, maka mulailah dari apa yang kamu rasakan sekarang

Entah juga

Baiklah

Setidaknya ada beberapa hal penting yang disampaikan oleh sahabat ce ttg hal2 yang patut diubah dari diri ce.

Tahukah kawan…

Dikritik itu memang pada awalnya nyelekit, bikin perih, apalagi kalo kita ga menyangka bahwa itu yang dipikirkan oleh orang kita anggap dekat, orang yang kita rasa sudah memahami kita.

Ce sepertinya bukan orang yang tegar, kuat membendung kenaifan diri, kokoh membendung airmata, tidak, tidak sama sekali ternyata.

Ego(id, I mean) dan rasionalitas berkecamuk,

Huufff..

Berat, berat sekali rasanya

Sesak menahan rasa sesal - kesal, bersalah - menyalahkan, haru - sedih, harap – khawatir….

Berbaur, pun ikut meleleh bersama airmata, aduh cengeng sekali.

Sesal karena seringkali lidah ini menyakiti, sesal karena seringkali diri ini masa bodoh terhadap orang-orang yang sepatutnya ce beri perhatian, sesal karena seringkali sok tau, sesal karena tidak bisa memahami mereka.

Kesal, siapa yang tidak kesal dengan ketidakterusterangan itu? Kesal dengan mereka pun tanpa sengaja sering menyakiti ce. Kesal, tidakkah mereka mengerti ce inginkan kebaikan untuk mereka, bukan sebaliknya.

Bersalah, untuk semua ketidakmanisan sikap ce, untuk keapatisan ce, untuk memberikan celah untuk membicarakan keburukan ce dibelakang ce, untuk diri ce yang menyebalkan-membuat stress-tidakenakdipandang-komen2 ga penting c.

Menyalahkan, ah… mereka juga seperti itu *tsaaahh…. Pembelaan diri macam apa ini? Kanak-kanak sekali

Haru, hmm.. ternyata mereka masih peduli, walau dengan bentuk ketidaksenangan mereka.

Sedih. gila! yang berputar-putar dibenak ce hanyalah :

" I'm the worst friend, worst! Worst! And worst! "

sedih.. sedih karna merasa sudah gagal menjadi pribadi yang memberikan banyak kebermanfaatan, sedih karna hanya menjadi hal yang mereka hindari, sedih karna selama ini mereka anggap ce seperti itu. (aduh, ce lagi pake kalung jahatnya Dolores Umbridge ya? Kenapa sebegini larut dalam kenaifan?)

harap….

Setidaknya ce udah tau, seberapa mengerikan ce dimata mereka, seberapa jahatnya kata-kata ce, seberapa dihindarinya seorang ice.

Setidaknya masih ada nyawa,

setidaknya masih ada detik tersisa,

setidaknya mereka belum memberi kartu merah bagi ce untuk berhenti dalam permainan hidup bersosialisasi ini,

setidaknya mereka (dalam pikiran positif ce) tidak berfikir untuk menjauhkan ce dari kehidupan mereka (kalau menghindari, mungkin saja),

setidaknya ce masih punya kesempatan untuk berubah, setidaknya ce masih punya akal sehat untuk tidak lagi mengulangi kesalahan-kesalahan ce.

Dan setidaknya, hubungan ini, kami bangun dalam ukhuwahfillah –mereka bilang seperti itu --.


 

Khawatir, jika saja ce masih tergelincir untuk mengulagi kesalahan itu, jika saja luka yang pernah ce buat membentuk jaringan parut dihati mereka lalu bekas itu bisa diungkit kapan saja, jika saja … ce tidak punya cukup waktu untuk memperbaiki itu semua…..


 

Aku tahu ku tak kan bisa

Menjadi seperti yang engkau minta

Namun selama, aku bernyawa aku kan mencoba

Menjadi seperti yang kau minta

4 komentar:

Fathelvi Mudaris mengatakan...

Ice sayaang....

menjadilah apapun dirimu sendiri...maka dirimu akan bahagiaa...

^^

micelia amalia sari mengatakan...

iya kakak saionk...
:)
memang ce menjadi diri ce, tp tetap memperbaiki keburukan2 diri, kan mau jd rahmatan lil 'alamin...amiiiiinn :)
makasi award nya kakak

Anonim mengatakan...

ice, kadang emang sakit kalo denger kenyataan dan pikiran orang ttg diri kita yang ga enak. sedih, kenapa mereka ga mengingatkan langsung ke kita, kenapa selama ini dipendem aja.
tapi, sejujurnya, alfi juga gitu, kalo ada kesel sama temen, lebih suka dipendem, sampe kesel itu ngereda sendiri.
prinsipnya, bisa saling ngerti sifat masing-masing, dan memaklumi. tapi kalo ada yang sampe kelewat batas, bolehlah diperingati temennya :)
tapi insyaallah, yang namanya teman ga bakal menjauhi kita karna sifat buruk kita, mereka insyaallah ngerti, dan mau mengingatkan kita. hehe *sotoy banget ya*

ayoo iceeee,, kita sama2 menuju kekedewasaan. hahaha
*apadeh phii?!*

met liburan yaaa :)

micelia amalia sari mengatakan...

@phii....
bener beudd dah..
tapi kondisi ce kemaren tu ce dengernya dari sahabat ce yg lain..
tapi setelah nangis2 bombay ga jelas ce ga kesel2an kok sama dia, bahkan ce ga nanya secuil pun, ga mau nimbulin konflik, cukup berkata2 dg perbuatan aja, kalo ce mau berubah dan semoga mereduksi hal2 buruk yg bisa jadi celah untuk digosipin dibelakang, hehe

yup, kita akan cape' sendiri kalo selalu minta dipahami, tp hrs berusaha utk memahami lbh dahulu

ayoo...
udah 20 ternyata, hihi
dan ternyata masih bnyk sisi2 ce yg immature, mari terus memperbaiki diri sembari mengajak yang lain kpd kebaikan juga ^^

semangat untuk yg lebih baik!
happy holiday juga phii...
\(^^)/

tweets

temen-temen

translate it

Google-Translate-Chinese (Simplified) BETA Google-Translate-English to French Google-Translate-English to German Google-Translate-English to Italian
Google-Translate-English to Japanese BETA Google-Translate-English to Korean BETA Google-Translate-English to Russian BETA Google-Translate-English to Spanish
Powered by
Grab this widget