Hariku kian berlalu seiring sang waktu
Memupuk asa, merintis mimpi
Menapaki tiap detik aliran nadi ini
Ku tabung sedikit demi sedikit semangat
Agar tak kalah dengan maut yang merapat
Kemudian di satu titik, asaku menipis dipupus dilemma
Belenggu bebanku menggerogoti segala angan
Harapku, kan masih ada detik-detik hidup untukku
Biar ku rengkuh
Biar ku raup lagi semua asaku
Well, puisi ni pernah dimuat di P'Mais Padang Ekspres, itu pun nulisnya ogah2an di kelas waktu itu, ngga ada ide yang cespleng datang disaat diharapkan, tapi ce Cuma ngembangin sebuah judul artikel yang dibuat mak Edi ce di Koran waktu itu 'Memelihara Asa', beliau cerita mengenai keadaan Indonesia kini, so, ngga ada korelasinya sama sekali dengan puisi ce, ce Cuma iseng bikin puisi dengan judul itu saja, eh, ga nyangka, dengan puisi (yang ce rasa, belum bisa disebut puisi, belum artistic) itu ce bisa dapet nilai Bahasa Indonesia 94 di rapor, yatta, senangnya hatiku ^__^ hu..hu..hu…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar