Cengkrama bising para manusia menyentak hatiku
Desau angin menyapa gendang telinga
Termaguku menyaksikan ketidakberdayaan manusia angkuh
Yang tak kuasa menolak musibah
 
Gaung jeritan takut manusia didengar langit
Kemudian seakan mengerti, langit menjentikkan halilintarnya
Memberikan secuil pelajaran mendalam pada dunia
Ombak tenang berubah menjadi tsunami yang menggarang
Sepertinya… tsunami hendak merangkul daratan dengan airnya
 
Rasa galau ini tak mungkin terhenti
Andai besarnya takut menguasai diri
Kematian terlalu dekat merapat
Hati yang bening pun tak sanggup menantang maut
 
Bagaimanakah segalanya kini
Hati ciutku perlahan mundur
Tak berani menatap indahnya sang malaikat maut
 
 
Ps: hahaha, ni puisi paling ngga nyambung yang pernah ce bikin, alur ceritanya kacau
Entah kenapa ce juga berani2nya deklamasi puisi ini pas kelas 1 SMA, di X1 (selain ce, juga ada widya dan alm. Helmi yang membacakan puisi buatannya sendiri)
Mungkin waktu itu ibunya bingung," ni si ice cerita apaan ya dg puisi ngga nyambungnya ini " hoho, mungkin itu kata hati bu Dar  :P
 


1 komentar:
http://insuranceinstates.com/pennsylvania/Pittsburgh/CSI/15222/
Posting Komentar