27 Maret 2010
merantaulah
tinggalkanlah negrimu dan merantaulah ke negeri orang
merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah berjuang.
aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, akan keruh menggenang
singa jika tak tinggalkan sarang tak kan dapat mangsa
anak panah jika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran
jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam
tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang
bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa
jika di dalam hutan
oleh : Imam Syafii
dalam buku "Negeri 5 Menara" karya A. Fuadi
catatan praktikum PA neoplasma minggu3
1. fibroadenoma mammae
- jinak
- mixed tumor (tau kan, dia tu campuran epitel -kelenjar mammae- dan mesenkim - stroma jaringan ikat- , yang 22nya terlalu aktif berproliferasi)
- kelenjar2nya jadi terdesak, coz jaringan ikat longgarnya tumbuh ekspansif, jadi hanya keliatan celah2 sempit itu
- kapsul jar. ikat nya +
klo dipalpasi dia bakalan bisa digeser2 (massa mobile), kenyal n padat, batasnya tegas
2. karsinoma nasofaring
- bnyk pd usia 40-60 th
- laki2 : wnt = 2:1
- etiologi ; gen, diet (kbnyakn makan ikan asin --> nitrosamin), EBV (epsteinbar virus)
- manfes klinisnya lambat diketahui, pasien biasanya dtg dg keluhan ggn pendengaran, ggn di hidung, ggn menelan
dia ada 3 subtipe :
1. gambarannya sprt squamous cell carcinoma berkeratin
2. gambarannya sprt squamous cell carcinoma tak berkeratin
3. gambarannya sprt carcinoma undifferentiated (yg diliatin yg ini nih, sel2 pleomorfik, inti vesikuler-terang-, latar blkg sel2 limfosit, nukleoli nyata, ada kapiler2)
3. metastasis karsinoma pd kel. getah bening (kgb)
yg ditunjukin tu metastasis dr ca mammae ke kgb regional
sebenernya sel tumornya tu mirip sel induknya(so, liat lagi ciri2 sel tumor ganas payudara, cocokin dg mikroskop), dia terlihat berkelompok2, latar belakangnya masih sel2 limfosit (keunguan)
metastase=anak sebar
metastasis= proses penyebarannya (hehe, klo ga salah nangkep sih gitu)
4. osteosarkoma
- bnyk kjadian pd org muda, <50th
- di bengkokan ekstermitas (kyk lutut, pergelangan kaki, siku) bakan panas, nyeri, ada bengkakan yang cepat bgt mbesar, kdg juga ngilu di femur, tibia (tulang2 panjanglah)
- harus di rontgen, ntar keliatan destruksi tulang, trus jg ada segitiga Codman (ibunya suruh kita nyari sendiri ttg segitiga ini)
-hipervaskularisasi
- ada sel datia tumor (giant cell dg inti yg bnyk, warna intinya item2, jd menggelap scr keseluruhan)
-ada osteoid(mirip sel tulang, masih inget gimana bentuk sel tulang?hoho buka de fiore lg, dia ini produk yg dihasilkan sel tumor, hihi si sel tumor produktif juga yah.. :P)
- sel2 pleomorfik (ya iyalah...ganas..)
ps : for addition;
Merupakan tumor ganas primer tulang yang paling sering dengan prognosis yang buruk. Kebanyakan penderita berumur antara 10-25 tahun. Jumlah kasus meningkat lagi setelah umur 50 tahun yang disebabkan oleh adanya degenerasi maligna, terutama penyakit Paget.
Paling sering ditemukan sekitar lutut, yaitu lebih dari 50 %. Tulang-tulang yang sering terkena adalah femur distal, tibia proksi mal, humerus proksimal, dan pelvis. Pada tulang panjang, tumor biasanya mengenai metafisis. Garis epifiser merupakan barrier dan tumor jarang menembusnya. Metastasis cepat terjadi secara hematogen, biasanya ke paru.
Gambaran radiologik : tampak tanda-tanda destruksi tulang yang berawal pada medula dan terlihat sebagai daerah yang radio lusen dengan batas yang tidak tegas. Pada stadium yang masih dini terlihat reaksi periosteal yang gambarannya dapat lamelar atau seperti garis-garis tegak lurus pada tulang (sunray appearance). Dengan membesarnya tumor, selain korteks juga tulang subperiosteal akan dirusak oleh tumor yang meluas ke luar tulang. Dari reaksi periosteal itu hanya sisanya yaitu pada tepi yang masih dapat dilihat, berbentuk segi tiga dan dikenal sebagai segi tiga Codman. Pada kebanyakan tumor ini terjadi penulangan (ossifikasi) dalam jaringan tumor sehingga gambaran radiologiknya variabel bergantung pada banyak sedikitnya penulangan yang terjadi. Pada stadium dini gambaran tumor ini sukar dibedakan dengan osteomielitis
19 Maret 2010
happy bestday ii
happy..happy...
happy birthday to ie-ie..
wishing u a day soft as silk
white as milk
sweet as honey and full of money (haha :D, meskipun itu itung2an uang2 org, secara kan akuntan)
may all ur dreams come true
n have a wonderful day ^__^
ni kado sederhana ce buat ii (tenang i, selama jari ce masih muat, c pake juga kok , hehe)
lot of loves
dari seorang sahabat yang mengingatimu dalam do'anya
uhibbukifillah ii ^_^
-ice-
18 Maret 2010
gambar praktikum patologi anatomi neoplasma
internet di hotspot ni lagi error bgt
jadinya ngerjain apa yang bisa dikerjain aja..
ada beberapa gambar patologi anatomi tumor dan kanker yang harus kami buat setelah melihat secara langsung di mikroskop labor sentral FK Unand, tapi karna waktunya ngga cukup, jadinya cari di google aja, trus tiru dirumah deh..
ni ce mau posting beberapa dari googling-an ce(kalo gambar bikinan sendiri ga berani, malu.hehe)
1. adenoma mammae/ tumor jinak payudara
maap ga ada keterangannya coz ce dateng telat praktikum siang itu, :P
2. adeno karsinoma mammae / tumor ganas payudara / adeno carcinoma mammae
- sel2nya vesikuler
- tidak ada stroma jaringan ikat
- muskularis --> sel tumor udah menembus membrana basalis, udah menginvasi
3. leiomyoma / tumor jinak otot polos (yang di preparat kalo ga salah dari rahim)
- tidak berkapsul, tapi karena dia mendesak miometrium seolah2 dia berkapsul.
- ada inti sama besar, sel2 sama besar dan saling silang (kan gunanya buat kontraksi uterus)
- tidak ada mitosis atipik
4. leiomyosarkoma / tumor ganas otot polos
- sel2nya disebut sel bizzare, coz dia gede2 aneg gitu (perasaan semua preparat aneh bagi ce, hehe :P)
- sel tumor lebih rapat, lebih crowded dari yang normal
- hiperseluler
- spidel mirip cerutu (ce ngga ngerti poin yg ini)
- kromatin kasar (spt ada pasir)
- vesikuler(inti terang)
- mitosis abnormal
- pada tahapan mitosis akhirnya ada seperti bunga coz dia kebanyakan membelah tapi ga misah
5. kistadenoma (ovarii musinosum)
- menghasilkan musin/lendir kalo dipotong (pada preparat basah, kalo slide tu malah kacanya yang pecah, hehe, bagarah euy)
- tersusun bagus pada 1 kelenjar
- epitel thorac nya tu intinya terletak dibagian basal
6.kistadeno karsinoma / kista ganas
- permukaan berpapil-papil
- berlapis-lapis
- inti bervariasi
- nukleoli nyata
7. nevus intradermal
- terletak paling atas, epitel berlapis gepeng
-ciri khasnya tersusun berkelompok2 didalam sarang2 dan dipisahkan jaringan ikat tipis
- beberapa berpigmen coklat tengguli
- sel poligonal
8. melanoma maligna
- ga da lagi sarang2
- sebagian besar berpigmen coklat tengguli
- sel bervariasi
9. tumor ganas kulit / basal cell carcinoma
- hampir ga ada metastasis
- tapi destruktif(merusak jaringan sekitar) hebat
- berasal dari stem cell di epidermis
- khasnya itu tersusun palisade (pagar) ditepi2
- terkelompok2
- ada fokus keratinisasi
16 Maret 2010
Sepotong kenangan dengan Forum Annisa SMAN 1 Pariaman
Tuesday, March 16, 2010, 10:56 am
Yey…yey.. it's holiday… ^__^
Ada yang mo ce ceritain (halah cerita mulu..)
Tapi simak lirik lagu di bawah ni dulu ya, judulnya "Mars Forum Annisa"
A, ba, ta..
La sya la la la…
La sya la la la..
La sya la la sya la la, la la…
Lihatlah langit cerah
Terukir senyum nan indah
Kawan datang dan lihatlah..
Pertemuan nan penuh barokah (barokah…-2nd voice-)
Dengarkanlah wahai muslimah
Janganlah pernah menyerah ( menyerah…, -2nd voice)
Berjuang (berjuang…, -2nd voice), berjuang fisabilillah
Tuk dapatkan dapatkan syurga Allah…
Reff :
Muslimah benteng kebenaran
Yang selalu rindu akan kejayaan
Muslimah pewaris tahta nan gemilang
Pendidik generasi (generasi…., -2nd voice-) nan cemerlang
Janganlah sangsi, datang dan nikmati
Forum annisa ada di sini
Janganlah sangsi, datang dan nikmati
Hadir…tuk berbagi..
Back to reff
Haha, jangan dikira ce masih inget lagu yang pertama kali ce dengar 5 tahun yang lalu itu, ce punya back up liriknya di diary jadul ce ternyata, yokata ^,^
Kata ketua keputrian kami (Kak icin –Silvina Albusta –, yang bikin ce jatuh cinta pada pandangan pertama dengan senyumnya ^_^) lagu ini sebenernya punya Forum Annisa keputrian Unand, tapi diajarin sama kakaknya (kak Ices –dr. Elses Mita –) n diadopsi jadi mars forum annisa rohis SMAN 1 Pariaman, hehe, entahlah pake bayar hak paten segala ato ngga.
Pertama kali ce denger dari pasukan eh tim nasyid akhwat, "An Najmi", hmm ce ga inget semua personilnya, yang jelas ada kak Icin&k Pia (kak imel…k isil..., bantu saia mengingatnya… :P), trus pas mereka perform, wui… terkesima…(soalnya baru kali itu ngeliat tim nasyid akhwat unjuk gigi, wekekeke, maklum anak baru masuk SMA), ada beberapa nasyid lagi waktu itu yang pernah dinyanyiin An Najmi, tapi yang wajib ya itu..
Hmm, setaun kemudian, juga ada An Najmi jilid 2, nah, ini masih segar diingatan, ada kak Imel, kak Icin, kak Mita, kak Uwi, kak ciil (ikutan ga ya?), hee.. ternyata lupa juga, ada berapa orang ya?
Mereka keren2 deh, malah ada dapet menang lomba nasyid juga, pas di angkatan kami yang ga keren (fiuh…. Cape deh*mengelap keringat yang tiba2 muncul didahi), coz Cuma sekali doank tampilnya, wakakaka , ada mia, ade, jelsi, ice(apalagi ada ice-nya, makin ga keren aja tuh tim nasyidnya, huehehe).
Huah.. forum annisa stupa, banyak hal yang ce temukan di sana, banyak hal yang berubah dari ce setelah mencicipi ukhuwah di sana,
Ce, bisa dibilang gini, kalo udah berkecimpung ke dalam suatu hal, akan selalu di usahain untuk consist di sana, I'll give my best, walo yang lain pada ngga semangat, walo yang lain punya banyak alasan untuk tak lagi ambil andil, c masih di sana
Ce masih inget, dalam beberapa kali jum'at terakhir di ujung tahun ajaran kelas 1 (paling banyak perserta tu ya pas awal2 tahun ajaran, banyak siswa baru) Cuma ce berdua dengan widya, kakak2 kelas lagi sibuk persiapan UN, temen2 entah hilang kemana, tapi tentunya masih ada kak Lia yang ngasih materi (hmm.., ce dulu sempet mikir, kakak ni apa ngga merasa sayang dengan waktunya yang terbuang demi kami, tapi sekarang ce ngerti, semuanya untuk da'wah, ngga ada yang sia2). Pun ketika di ujung kelas 2, hanya segelintir juga yang bertahan, ice, ade, ires, jelsi, dll (terkadang bergantian hilang dan pergi, widy udah sibuk dengan AFS).
Ce heran, kenapa bisa orang2 ga banyak yang tertarik dengan forum annisa? Padahal acaranya bagus2, nambah ilmu agama juga, ada masak2 juga (ni paling rame pesertanya), ada games seru juga. Entahlah, kenapa orang lain lebih tertarik untuk pulang dan sibuk dengan dunianya masing2, but let it be, I love it so much, merasa rugi jika tak pernah mengenalnya, merasa rugi untuk melewatkan satu saja episodenya…
Jalan juang ini akan aku lalui
Jika ada ribuan orang melewatinya
Pastikan aku salah satu diantaranya
Jika hanya bersisa ratusan
Aku juga masih ada
Jika pun tertatih dengan puluhan orang
Aku masih bertahan
Dan, ketika hanya 1 orang saja yang tak goyah
Itu pun aku…
(waw…, heroic sekali, puisi (?) ini yang membakar semangat ce waktu itu)
Ps: program di wisma juga, "siapa yang paling jarang absen program?ayo acung….", haha, c bakal acung duluan
Titik balik (jilbab pertama ce)
8 september 2005
10.00 pm
dear my dearest diary
… (censored)
Diary….
Pengeeenn… banget aku pake jilbab yg bener2 kaffah. Yah, pengennya ga ada yg non-muhrimku uang melihat auratku. Tapi gimana ya? Kalo make jilbab tiap hari, siang dan malam di sini (ketika itu masih tinggal di rumah sodara jauh) takutnya aku dianggap 'fanatik'. Gimana ya?
Pengennya kalo aku mati muda, aku ingin banget meninggalnya khusnul khotimah. Apa iya seorang muslimah yg tidak menutup auratnya buat orang2 tertentu tidak akan dapetin wangi surga?
Ya… gimana caraku untuk dapetin surga itu? Apakah masih banyak waktu dan kesempatan yang diberikan Allah padaku?
Dy, jika memang aku masuk neraka, aku tetap akan mendoakan ortu & keluarga ku utk masuk surga, karna aku ga ingin mereka menderita. Apakah do'a2ku selama ini akan terkabul dan didengar oleh Allah?
Aku sering banget curhat sama Allah , tapi apakah Dia mau mendengarnya? Malam ini aku ga Cuma ingin curhat sama kamu dy, don't be jealous, okay? ^_~, tapi juga sama Allah.
16 maret 2010
5:30 pm
Saat c baca lagi diary (buku agenda tahun 1988) lusuh itu, ce tersentak, inikah titik balik ce?
Ketika fitrah ini tergerak untuk meluruskan kekhilafan yang berlarut2, nyaris 15 tahun ce waktu itu, tapi masih ada kewajiban yang belum sempurna terpenuhi, jilbab.
Meski di sekolah udah pake jilbab dari SMP, tapi tetep belum kalo di rumah, bagi sebagian orang itu biasa, toh jilbab itu 'Cuma' seragam sekolah, semua orang memakainya,ya ngga ada salahnya kita make, sayang waktu itu ce belum tau esensinya pake jilbab tu apa.
Kini, Alhamdulillah, setelah sedikit banyak memahami perintah2Nya tentang kenapa harus berjilbab, ce udah mensyukuri saat ini dengan kesadaran penuh ce bangga dengan jilbab ini,
Meski sahabat terdekat ce bilang berjilbab lebar itu bikin kita lebih tampak tua (sambil ngeliatin foto2 akhwat di majalah). Ya , biar saja, setidaknya ce masih sadar ce masih belasan tahun, setidaknya ce bersyukur untuk tidak menunda2 lagi untuk berjilbab.
Meski guru di sekolah bilang, 'kamu mau ngundang dosa orang ya? Jilbab kamu bikin orang bergunjing', hah, lucu sekali, jilbab lebar ini bikin orang berdosa, ce ga minta buat digosipin kok, ce yakin ini hal yang benar dan ngga melanggar peraturan sekolah, kalo pun iya ce masih lebih patuh sama peraturan Allah.
Meski mungkin saja tak ada cowok yang berani 'mendekat' untuk cinta semu itu,huhu, bahagia sekali kalo gitu, setidaknya ini bener2 jadi hal yang 'melindungi'.
Meski ga bisa ikut trend fashion seperti teman kebanyakan,kita bisa bikin trend setter juga, I'm different , so what? ^_-
Meski Nenek ce selalu protes dengan jilbab dan kaos kaki ini ketika di dapur masih ce pakai (dapur ce terbuka, di rumah kami banyak orang lalu lalang), hanya dijawab dengan senyum saja.
Meski Etek ce yang kegerahan melihat ce pake jillbab, ah setidaknya ce udah berikhtiar untuk menghindari gerahnya(bukan gerah lagi ce :P) neraka.
Meski Ama juga ikutan 'gerah' dengan rumor2 di sekolah, pengen ce jadi anak 'normal' aja, takut ce sulit untuk berprestasi. Ma, piala2 itu udah bisa buktiin kalo mereka salah kan?
Biar saja, ya..biar saja, biarkan jilbab ini tetap berkibar…
Ce ngga inget kapan tepatnya ce bener2 berani utk pake jilbab 'full day', yang jelas ce sangat berharap sekali untuk terakhir kali kehidupan itu masih bersemayam didiri ce ni, semoga ce tetep istiqomah dengan pilihan ini.
Where’s God??
Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada? Apakah kejahatan itu ada? Apakah Tuhan
menciptakan kejahatan? Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantanG mahasiswamahasiswanya
dengan pertanyaan ini,
"Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?".Seorang
mahasiswa dengan berani menjawab,
"Betul, Dia yang menciptakan semuanya".
"Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi.
"Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut.
Profesor itu menjawab, "Jika Tuhan menciptakan
segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip
kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah
kejahatan."
Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa
menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah
sebuah mitos.Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata,
"Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?""Tentu saja," jawab si Profesor
Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?"
"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si
professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.
Mahasiswa itu menjawab, "Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang
kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan
semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata
dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.
Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?"
Profesor itu menjawab, "Tentu saja itu ada."
Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi anda salah, Pak. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah
keadaan dimana tidak ada cahaya.
Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan
cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi
Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas
cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."
Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?"
Dengan bimbang professor itu menjawab, "Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya.
Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara
manusia. Perkara - perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan."
Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab,
"Sekali lagi Anda salah, Pak. Kajahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti
dingin atau gelap, kejahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan
Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kajahatan. Kajahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih sayang
Tuhan dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari
ketiadaan cahaya."
Profesor itu terdiam. Nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein.
Tu salah satu comment di blognya pevita pearce tentang kakaknya yang mempertanyakan eksistensi Tuhan, dan akhirnya ia memilih untuk atheis, ah… sayang sekali..
Geletar Takut
Cengkrama bising para manusia menyentak hatiku
Desau angin menyapa gendang telinga
Termaguku menyaksikan ketidakberdayaan manusia angkuh
Yang tak kuasa menolak musibah
Gaung jeritan takut manusia didengar langit
Kemudian seakan mengerti, langit menjentikkan halilintarnya
Memberikan secuil pelajaran mendalam pada dunia
Ombak tenang berubah menjadi tsunami yang menggarang
Sepertinya… tsunami hendak merangkul daratan dengan airnya
Rasa galau ini tak mungkin terhenti
Andai besarnya takut menguasai diri
Kematian terlalu dekat merapat
Hati yang bening pun tak sanggup menantang maut
Bagaimanakah segalanya kini
Hati ciutku perlahan mundur
Tak berani menatap indahnya sang malaikat maut
Ps: hahaha, ni puisi paling ngga nyambung yang pernah ce bikin, alur ceritanya kacau
Entah kenapa ce juga berani2nya deklamasi puisi ini pas kelas 1 SMA, di X1 (selain ce, juga ada widya dan alm. Helmi yang membacakan puisi buatannya sendiri)
Mungkin waktu itu ibunya bingung," ni si ice cerita apaan ya dg puisi ngga nyambungnya ini " hoho, mungkin itu kata hati bu Dar :P
Memelihara asa
Hariku kian berlalu seiring sang waktu
Memupuk asa, merintis mimpi
Menapaki tiap detik aliran nadi ini
Ku tabung sedikit demi sedikit semangat
Agar tak kalah dengan maut yang merapat
Kemudian di satu titik, asaku menipis dipupus dilemma
Belenggu bebanku menggerogoti segala angan
Harapku, kan masih ada detik-detik hidup untukku
Biar ku rengkuh
Biar ku raup lagi semua asaku
Well, puisi ni pernah dimuat di P'Mais Padang Ekspres, itu pun nulisnya ogah2an di kelas waktu itu, ngga ada ide yang cespleng datang disaat diharapkan, tapi ce Cuma ngembangin sebuah judul artikel yang dibuat mak Edi ce di Koran waktu itu 'Memelihara Asa', beliau cerita mengenai keadaan Indonesia kini, so, ngga ada korelasinya sama sekali dengan puisi ce, ce Cuma iseng bikin puisi dengan judul itu saja, eh, ga nyangka, dengan puisi (yang ce rasa, belum bisa disebut puisi, belum artistic) itu ce bisa dapet nilai Bahasa Indonesia 94 di rapor, yatta, senangnya hatiku ^__^ hu..hu..hu…
Kenapa ce ga pake ‘ana’?
Monday, March 15, 2010, 7:21 pm
Hujan kian menderas , petir kadang menyentak
Yup, sekarang lagi ujan di LA, mungkin di Padang juga…
Semoga aja ngga ada yang kebanjiran, tadi malam udah ujan terusmenerus juga.
Hmm, selagi nunggu azan isya c nyoba2 ngetik, sambil menyeruput coklat panas sesekali (slurrppp… enak euy.. ^_^)
Oia, teringat ini,
Tadi sore c nge-sms adek kelas yang udah lama ngga kontak2an lagi (pernahnya sesekali chatting di FB), nah, c pake no simpati, n dia bales gini kira2
Subhanallah..
Ya akhi or ukhti syukron jazakmllh
Tp klo ana
boleh tau ni no siapa ya?
Hehe, emang c biasanya ngesms pake no im3, tapi bukan itu masalahnya, tapi yang c garisbawahi itu loh, "ANA"
Yup, tumben2nya adek kelas c tu pake 'ana' gitu, secara yang ce tau setaon yg lalu dia belum begitu, dia belum hijrah menjadi seorang 'akhwat' (hmm..c masih bingung ,apa sih standarnya seorang cewek itu dibilang akhwat? Lah, c aja masih dibilang akhwat ¼ sama abang ce, tapi setidaknya akhwat jugalah namanya, hehe), dan setelah c baca sms dia tadi tu ce sangat2 berharap mendapatkan kejutan(udah jadi akhwat maksudnya) dari dia klo ketemu nanti, amin…
Nah, emang sih udah dari beberapa tahun yang lalu berkecimpung di lingkungan yang berbau islami, such us : rohis SMA, mentoring, liqo,rapat2 kepanitian acara islami, ldk, etc lah, tapi kenapa ya ce masih belum juga terbiasa untuk memakai kata ganti 'Ana' buat diri ce sendiri seperti yang lain? Hah, mungkin banyak yang nganggap itu mah hal sepele, terserah ajalah make 'ana' kek, 'saya' kek, 'aku' kek, asal jangan gue aja, emang ada masalah dengan itu?
Ya, ada masalahnya di sana.
Taulah, kalo lagi rapat kan, baik itu nyampur (ikhwan-akhwat) ato akhwat2 aja, resminya kan pake 'ana-antum' gitu
Tapi ce ga bisa….
Oouh….. okay, ralat
Tapi ce ga biasa… (ya pasti bisa aja kan, kalo dipaksain)
Ya…ya…ce tau itu kebiasaan baik, memakai bahasa arab dikeseharian, tapi entahlah kalo sepotong2 itu ce belum sreg(ntar nyaingin bahasa campurnya Cinta Laura lagi, hihihi :P)
Itu lagi, pake 'akh-ukh'… (ukhti, kadang2 masih dipraktekin tapi bukan secara lisan)
Akh blablabla…
Hmm.. ga pernah ce gunain yang diatas tu, paling2 panggil 'bang' kalo lebih gede, klo sama ya panggil nama aja, hehe sopan ga sih??
15 Maret 2010
kanker??
tapi bener2 kanker
ah, tadi pagi ce baca artikel ttg org2 yang dirundung masalah dengan kanker itu,
baik dirinya yang kena kanker, orangtuanya ataupun istrinya
coba baca sini deh
sedih...banget bacanya
apalagi kalo yang udah terminal, udah kanker stadium lanjut, dan mungkin ga da harapan lagi (secara medis)
hanya harapan akan pertolongan Allah yang bisa diandalkan..
(ni masih normal)
hmm..
c jadi mikir, gimana kalo itu terjadi pada keluarga ce, atau mungkin diri ce..
ah, ga kebayang kalo tiba2 aja Apa ce divonis kanker paru stadium berapaaa gitu (astaghfirullah...jangan sampai ya Allah..), abisnya Apa bandel sih, ga mau lepas dari rokok tu, walo udah berbusa ce ngingetin.. :(
atau, kayak kejadian di artikel di atas itu, ada yang baru nikah 1 bulan, eh istrinya divonis udah dapet kanker paru satdium 4, baru itu umurnya 27tahun... ya Allah...
(udah keliatan kankernya)
sejak belajar neoplasia ni, banyak bangetlah ce bersyukur, banyak yang tidak seberuntung kita yang masih sehat,masih banyak harapan yang bisa dipupuk, kalo yang udah tau progrosisnya buruk itu gimana???
apasih ce?
c lagi dlm mood yang ga tentu nih
merasa "i'm the worst" lagi nih.. (haduuuhh susah bgt ngilangin yang beginian..
okay, c telat, okay..
esmosi pada diri sendiri..
pdhl td pagi tu dah beraktivitas sejak subuh, tapi pas jam 7 c baca2 bahan tentang kanker, kan ceritanya mo nunggu jam 7.30 buat siap2 pleno, ehh... ketiduran..grr.... gemes lah...
ga da yang bangunin, soalnya udah pada pergi.. hiks..hiks..
so, lewatlah si pleno ituhh..(hmm mudah2an ga papa kali ni ga pleno)
11 Maret 2010
ngucapin makasih, susah ya?
hmm.. susah juga ya nulis kalo lagi OL, rasanya gimanaaa gitu, serasa buntu juga ada, tapi udah ngebet pengen cerita..
ah ya, c lupa bilang, ni dalam rangka meronda,c gantian tidur sama kakak ce, coz skrg lagi rawan maling masuk rumah, krn kami cuma bedua cewek, jadinya begini,hrs waspada lebih..
biar ga ngantuk ngeblog aja deh (huhu dasar!)
okey,tu moderasinya panjang banget..
makasih, tenkyu, thanx, syukron...
apa semua itu susah dilakuin?
hmm..paling2 banyak yang bilang ngga, tapi dikeseharian banyak banget kali yang berat untuk ngelakuin itu
kayak gini nih..
ketika mama kita bikinin kita makanan buat kita tiap hari, adakah kita berterimakasih
"makasih ma, moga berkah makanan ni juga mengalir bwt mama selain juga pahala ibadah mama ngelakuin ini buat kita semua " (wow... si mama bakalan semangat banget buat seterusnya bikinin kita makanan, hoho gimana ngga, c juga bakalan semangat kalo masakan c dipuji ato dikritik, evaluasi lagi, tapi klo yang berterimakasih kayak gitu, hmm coba c inget, cuma niwa doank yang pernah)
ketika kita turun angkot, bus kota, dll, selalukah kita berterimakasih udah dianterin?(walo pun bayar, tapi sopir itu udah berupaya supaya semuanya selamat sampe tujuan kan),bahkan untuk naik bus kampus yang ga bayar (secara langsungnya, sebenernya bayar juga diuang SPP) aja banyak yang ga berterimakasih buat pak sopir itu..
ketika sobat kita rela kita diskon waktu luangnya (bahkan di sela2 kesibukannya) untuk nemenin kita dengan hal yang kita butuh untuk tidak sendiri, apalah itu, mungkin berbagi cerita, pergi ke suatu tempat, n yang lainnya, nah, ketika hal yang kita butuhin udah kesampean, selalukah kita berterimakasih?, terkadang kita malah merasa itu kan udah 'kewajiban' dia, kita berkorban untuk dia kemaren2, skrg dia yang berkorban, hmmm... coba pikir lagi, kalo kita ucapin makasih apakah dia tidak lebih ringan hati untuk nolong kita, bahkan ia bakal ingin untuk selalu kita butuhkan
ketika dosen kita selesai ngajar, adakah kita bakaln serempak bilang ;
"makasih pak/buk, buat ilmunya hari ini" huhu, masih banyak yang gengsi nih buat beginian, kan ga ada yang ngelakuin begituan(abis tutorial dan skill lab ada lah, tapi ada juga yang ngga). hmm, apakah itu hal yang memalukan? atau malah hal yang ngga penting?
ketika segala aktivitas kita di dunia ini selalunya ada yang ngebantuin, pasti ada, apakah kita berterimakasih selalu?
ketika segalanya sudah diatur sedemikian rupa olehNya untuk kita hari ini aja, apakah kita udah berterimakasih padaNya?
makasih niwa, untuk sarapan, untuk nganterin ce, untuk bikin c ketawa, untuk modemnya ^0^
makasih pak daan, ilmunya sangat berarti
makasih adik2 mentor ce, makasih udah nyempetin datang walo ngga ada jadwal ngampus hari ini, makasih udah tetep bersemangat
makasih kak sari, atas pinjeman hp dan sms nya
makasih apa, makasih udah berkorban ngurus beasiswa ce, makasih buat makan siangnya, makasih untuk ngongkosin angkot ce
makasih riri dkk, udah ngejagain tas ce
makasih ires, pinjeman sepedanya amat berarti
makasih mia, dah nemenin ngurus PPA
makasih essty, dah mengukir senyum c tadi siang
makasih para sopir yang nganterin c seharian(halah, kayak punya sopir pribadi ce, pdhl sopir angkot dan bus :P)
ps:itung2 terimakasih mu ce..., jauh dari cukup..
10 Maret 2010
penerimaan siswa baru pesantren Ar Risalah
08 Maret 2010
Melepas hidayah
Wednesday, March 03, 2010, 12:45 am
Belum mau tidur. Masih ingin nulis.
Tadi, setelah sekian lama ga blogwalking(mungkin baru seminggu, tapi rasanya udah lama banget) akhirnya bisa juga dapet sentilan2 ruhiyah yang nancep abis, mulai dari ini
ni ada cerita tentang pelajar agama (ceritanya di sini disetting dia tu cewek yang berjilbab lebar, menjaga adab2 bergaul, ada halaqoh/liqo, dekaka lah) yang ketika memasuki dunia kampus, ternyata ia 'terwarnai' oleh (mungkin) lingkungan dan dari awalnya dia yang sebegitu alim (pandangan orang) malah bisa lebih 'parah' kelakuannya daripada orang yang lain yang biasa2 saja pemahamannya tentang islam, tentang adab bergaul. Dia udah bisa pacaran walo penampilannya masih seperti itu.
Pheww.. masalah sensitive ni buat ce dan mungkin beberapa oranglainnya. Hati orang siapa yang tau, entah dia lagi surplus sesurplusnya sampe2 auranya aja udah menebar kebaikan atau malah lagi bobrok dan rendah serendah2nya. Hanya Allah yang punya hak prerogative dengan hati itu, mau dibolakbalik segimananya, mau dicabut hidayah saat itu juga ato bisa perlahan-lahan, tapi, tetep jugalah kita yang ngontrol iman kita dengan segala ikhitiar kita, ga pasrah gitu aja, atau malah bilang gini ; "terlanjur basah, ya udahlah. terlanjur keluar jalur gini ya ikutin aja jalan ini seterusnya".
Hal yang mendominasi mimpi buruk ce di malam2 yang ga tenang adalah, ya itu tadi, hidayah itu lepas begitu saja dan ce dengan ringan hati--tanpa rasa bersalah tak lagi mengenakan hijab itu (semoga tak kan terjadi ya Allah…), dan ketika bangun, sangaaaat lega, Alhamdulillah itu Cuma mimpi.
Bisakah mendapat hidayah yang terlambat itu dibilang mujur?
Bagi ce bisa saja.
Karna ce memang tak mendapatkan hidayah(dalam konteks pemahaman tentang hakikat diri ini dan gimana aplikasi thdp sgl kewajiban itu) itu sejak ce bisa berpikir rasional, bisa dibilang perlahan2, ketika kelas 2 SMP c udah baca2 novel islam yang bilang kalo islam tu ginigini…, ibadah tu bukan paksaan tapi kebutuhan, jilbab itu wajib, n banyak yang lain. C pikir2 lama dulu, bahkan sempat terpikir,
"bodo ah, kalo udah nasib masuk neraka ya udah, mo gimana lagi, kan ntar abis dosa kita udah dapet balesannya kita kan bisa naik ke surga, kita kan muslim" (astaghfirullah…ampuni hambaMu yang dzolim ini..)
Trus, belum tergerak juga untuk mengenakan jilbab walo udah tau kalo ;
"Wanita yang ga pake jilbab tu ga bisa mencium wangi surga, padahal wangi surga itu udah tercium jauuuuuuuhhh banget, apalagi masuknya. " itu kata sepupu ce, yang berusaha 'meracuni' ce untuk pake jilbab, inget banget ce,ce diceramahin bareng temen maen ce, putri.
Ngeri juga waktu itu ngedengernya, tapi memang belum saat hidayah tertanam kuat waktu itu, jadinya goyah lagi.
Hmm.. jauh di lubuk hati yang paling dalam(setelah ce mempelajari anatomi hepar, ce juga belum ketemu tuh lubuk yang paling dalam….hehe..emang bukan hati yang ini yak? Tapi qalb) ce iri dengan orang2 yang dari kecil udah menjalankan agamanya secara…ya…bisa dibilang baguslah, ibadah bagus, hafalan al qur'an banyak, pake jilbab dari kecil malah, banyak hafal do'a, tuturkatanya terjaga (mungkin karna belum pernah tercemar kali ya), ibu bapaknya mendidik dengan tuntunan agama islam banget lah. Ngiri, beneran, ngiri, tapi dalam artian postif deh kayaknya, bikin termotivasi, kita juga bisa, walo pun sikon ngga sekondusif mereka.
Tapi , pada akhirnya ce bersyukur, banyak yang lebih 'tak beruntung' dari ce, yang mungkin ga sempet mengenal hidayah itu sampe akhir waktunya.
Ce bersyukur, setidaknya ce bisa belajar dari mereka yang telah melepas hidayahnya agar tak tergelincir seperti mereka, mengutip dari kata2 uni Woro kemaren ;
"ibarat kita nanem tanaman dari benihnya itu tu bakal pertumbuhan dan perkembangannya bakalan cepet banget, bedain dengan tanaman yang kita cabut trus kita tanam lagi, dia perlu adaptasi dulu, syukur2 dia bisa bertahan, kalo ngga, dia mati, nah gitu juga hidayah"
Dari pengalaman orang terdekat pun sudah ce temui, sebutlah ia saudara ce (bukan saudara kandung), kami terpaut 7 tahun kalo ngga salah, dulu ketika ce SMA kelas 1, beliau masih kuliah di FK Unand, anak PMDK yang punya orang tua asuh, beliau akhwat (waktu itu) juga, prestasinya bisa dibilang bagus, penampilannya akhwat tulen lah , pake jilbab lebar, baju longgar plus kaos kaki dan manset. Kami jarang bertemu, sekalinya pas beliau main ke rumah dan ketika ce dan Ama main ke kost-an nya di daerah Minahasa, itu masih berstatus akhwat. C hanya tertegun kaget ketika melihat foto wisudanya, pake make up 'tebal' dan pake jilbab yang dililit, pake kebaya yang sempit, olala.. cepat sekali dunia ini berputar… (kawan, waktu ce kelas 1 itu, masih belum berjilbab rapi rasanya, dan ketika, c melihat foto saudara ce itu, c udah lumayanlah, udah nutup aurat di sekolah maupun di rumah, kok jadi terbalik ya?). sempet ga percaya, dalam pikiran ce, mungkin itu Cuma buat wisudaan aja, dia(nah lo, udah pake dia) masih pake jilbab lebar kok. Tapi… ce jadi percaya ketika dia setahun kemudian membawa suaminya ke sini, suaminya bukan ikhwan, dia udah pake celana dan pake jilbab kaos kecil (u know lah, bukan kaos sih, dasar nya licin gitu, pake topi, dan ga menjulur ke dada secara sempurna), oh no…. sepertinya ce jadi il-feel masuk kedokteran…, ya apalagi kakaknya bilang dia berubah ketika udah ko-ass tahun2 akhir (yup, senior2 ce pun mengakui, banyak ikhwan-akhwat yang berguguran di jalan ko-ass, eh bukan, di jalanNya saat ko-ass), okay, ce rasa banyak godaannya masuk kedokteran itu (tapi kok masih berani ce???). ya… bagi ce, dulu ia teladan, anak rajin, sholehah, pinter, tapi kok bisa2nya gitu… (c makin berniat utk cerita banyak sama dia, kenapa dia bisa gitu, tapi takut juga menyinggung nantinya), terakhir ketemu, saudara ce tu udah jadi dokter(ya iyalah…) tapi..ya itu tadi,penampilannya, ga ada bekasnya kalo dulu tu seorang yang mengerti dengan aurat2 wanita, bahkan jika ce masih belum ada pemahaman pun ce ga terbetik niat untuk make baju seseksi itu. Allah yang ngasih hidayah, Allah juga yang menariknya kembali….
Banyak hal yang ce renungi
Ketika melihat perubahan(bukan positif, ngga sampe juga lah terlalu negative) pada sahabat ce, yang ce hanya sesekali 'tega' untuk menegurnya (ya ampun ce, sahabat macam apa kamu??? Hanya sanggup sesekali…)
Ketika meilhat perubahan drastis pada saudara ce itu (dan ce ga berani ngomong sama sekali, parah ce!)
Ketika melihat perubahan pada diri ce sendiri, kadang naik dan seringnya turun, kalo lagi turun, ya ampun…naiknya susaaaaahhhh banget, belum bisa jaga keseimbangan nih. Tapi, banyak sahabat2 ce yang peduli ternyata, mereka berani mengkritik, mereka care dengan perubahan yang walo hanya sedikit (tapi sobat……, ce masih manusia kok, punya buanyaaakkk banget kelemahannya, jadi ce sangat tidak mengharapkan ce jadi patokan, "ah si ice aja kan ngelakuin kayak gini",jangan, sama sekali jangan. Tapi, ingatkan ce kalo ce terlupa, ulurkan tanganmu sobat, kalo ce terjatuh)
Ketika melihat peningkatan pesat pada teman ce yang baru di kampus ini dia mendapat hidayah (mungkin, c ga tau pasti) tapi subhanallah, sekarang melebihi teman2 ce yang udah lebih dulu mencicipi nikmatnya tarbiyah. Keep istiqomah ukhty!
Ce takut banget, jika ajal itu udah nyampe di kerongkongan ternyata iman itu telah tercerabut, ternyata hijab dan maru'ah itu telah lama ce abaikan, dosa2 itu pun udah kayak lalat yang nempel di hidung dengan enteng menepis tanpa rasa bersalah, tanpa sadar klo dosa itu udah menggunung tinggi… tak mempan lagi ditepis dengan punggung tangan. Hamba takut ya Rabb…..
Cemburu matahari
Cerpen Mardinata
terbit di koran Singgalang, 14 Des 2008
Aku tidak cemburu pada lelaki lain tentang perempuan milikku. Lelaki lain tak bisa melirik padanya tiap hari. Tidak bisa menggoda dekat maupun jauh. Tidak dapat melirik. Apalagi tidak dapat menyapa tiap hari. Karena akulah lelaki yang paling dekat dengan perempuan itu. Di saat Matahari bersinar sampai tenggelam. Terus dan terus.
Aku hanya—hanya?-- cemburu pada Matahari. Dari jarak jutaan kilometer dapat ia dapat menyentuh kulit istriku dimanapun dari pagi sampai sore. Tidak habis kekuataannya untuk terus beraksi mengelus-mengelus bumi termasuk ia lakukan pada istriku. Sang Surya itu menyapanya terus tiap hari. Mau tidak mau ia pasti datang. Tak peduli apa yang terjadi di dunia ini. Coba Anda bayangkan itu? Lelaki siapa yang tidak cemburu karena perangai Matahari—dengan awal huruf besar karena dia musuhku soal perebutan cinta.
Aku kalah dalam kesiangan atas nama perebutan cinta seorang perempuan. Perempuan yang terus-menerus membuat kewajiban para lelaki untuk melindunginya.
Tapi sanggupkah untuk melindunginya dari terpaan sinar Matahari?
Entahlah berapa cepat ia bisa mengenai pipi perempuan atau bunga. Atau dengan apa ia menyentuh makhluk perempuan tercintaku? Apakah ada tangan? Apakah hanya ia punya bibir untuk mencium istriku? Uh…?
Seberapa kilat didapat menyinari tahi lalat di atas alis perempuan itu? Lebih cepat dari tanganku?
Aku tak dapat mengelus-elus kulit istriku dengan leluasa. Ia dengan leluasa dengan cepat dapat memberi kehangatan pada orang-orang tercinta pada siang hari.
Aku gelisah pada Matahari. Ia lebih kuat dariku. Aku tidak bisa membuktikan sebagai pria kuat.
Aku iri pada Matahari. Tidak bisa menyentuh kulit istriku selama itu. Sekali lagi Matahari lebih berkuasa. Aku entah dimana siang hari. Tidak bisa mengawal istri dari sentuhan Matahari jika berjalan dalam kehidupan pasar?
Aku tak dapat menyentuh kulitnya selama itu. Karena aku manusia bebas untuk hidup. Hidup untuk kehidupan orang lain. Tanpa menjadi manusia bebas keluar rumah, anak istri akan protes. Karena tidak dapat memberikan kebutuhan fisik anak istri. Jika tak bekerja.
Untung Matahari hanya bisa menyentuh wajah dan tangannya. Tidak bisa lebih dari itu. Istriku membalut seluruh tubuhnya dengan baju longgar lengan panjang. Kepala dan rambut ikalnya diselimuti jilbab. Untuk dapat menyakinkan agar Matahari makin kecil menyentuh istriku, istriku pakai manset dan kaos kaki.
Apakah itu perintah Tuhan? Ataukah perintahku? Apakah aku egois untuk menyuruh pakai itu? Terserah Anda menerka. Yang jelas aku pemilik sah wanita itu. Tidak dapat digugat oleh lelaki lain. Siapapun itu orangnya. Sekalipun seorang Firaun
Tak mau kulit putih istriku menjadi gelap atau lebih hitam lagi. Aku pria lemah tidak bisa melawan Matahari. Dengan apa untuk melawannya? Tolong berikan pendapat jika Anda punya solusi untuk menaklukan kehebatan cinta Matahari.
Apakah aku kalah terus dengan Matahari? Hanya malam hari dapat mengalahkannya. Ia tak muncul. Entah kemana ia pergi? Kemudian datang lagi. Pergi dan datang lagi.
Hanya di dalam rumah Matahari tidak bisa bersaing. Ia tidak dapat menembus tembok rumah yang sudah lama dibangun. Cahaya Matahari tidak mungkin menembus rumahku secara penuh. Kecuali melalui jendela dan lubang-lubang kecil atap bocor.
He..he…he… dia lemah pada malam hari. Untung Tuhan benar-benar memberi kesempatan aku untuk menang bertarung dengan Matahari. Berarti tidak ada yang bersaing merayu perempuan tersayangku. Namun, kehadirannya tetap ada terasa. Tapi ia bersahabat kali ini dengan temannya dalam bentuk lain. Mau bukti? Ia hadir dalam jelma rembulan. Sinarnya tidak terasa pada kulitku. Tidak hangat. Tapi indah. Dan ia hadir dalam keadaan yang berubah-rubah. Sabit, sabit, separuh, separuh, dan purnama penuh.
Aku tidak suka perjalanan siang hari. Aku senang perjalanan bulan. Ia lebih dinamis dari Matahari. Setiap perjalanan kehidupannya tidak semu dan statis selama bergulirnya waktu. Ditambah lagi ia tidak mau menyentuh alis dan wajah oval istriku dalam kehangatan tidak terlalu. Malah ia memerangi kemanjaan kami di beranda rumah bercat biru muda.
***
Istriku menggugat. Dan aku akan bercerai. Dengan memberi alasan gugatan ke hakim pengadilan. Karena kecemburuan atau kelemahan dari kemampuan seorang laki-laki. Cemburu pada Matahari. Atau melihat aku lelaki yang tidak dapat melindunginya dari godaan Matahari? Dan atau mengganggap aku terlalu egois dan pengatur hak untuk dapat bebas seorang perempuan?
I
Ia tidak mau menggunakan pakaian yang aku atur. Ingin melepaskan baju-baju yang merasa gerah membalutnya di luar rumah. Terutama ia menolak jika memakai cadar. Tapi entahlah, yang jelas itu dilakukan untuk menjaga kulit putih yang aku suka. Tidak mau ada yang bersaing denganku. Tidak mau dilihat Matahari atau lelaki lain.
Ia tidak mau rambut ikal bersinarnya rusak. Rusak? Yah, selendang lebar pembungkus kepala yang terus dikenakan bila ke tempat ramai dapat mengusutkan keindahan rambutnya. Tetap ingin mempertahankan rambut itu seperti remaja dulu.
Kusut? Apakah rambut kena sinar Matahari tidak rusak?
Mungkin dia ada selingkuhan? Ia ingin mengaurakan wajah, bahu, betis seksi yang selama ini aku senangi. Dulu akulah yang bebas menikmatinya. Tapi sekarang, sebentar lagi keasyikan itu akan hilang bersaman dengan kelengkapan menangnya Matahari atas aku.
Kalau ia terus mengotot untuk minta cerai atas alasan perangaiku terlalu cemburu. Terpaksalah aku serahkan untuknya menggugat ke Pengadilan Agama. Karena tidak mau disebut lelaki kejam.
Dengan ketukan palu hakim terdengar melalui perantara udara yang menusuk setiap orang punya telinga di ruang itu. Resmilah aku tak punya istri. Lepaslah dari ini aku tidak cemburu lagi pada Matahari. Tak lagi pusing lagi bagaimana melindungi istri dari cahaya Matahari. Sekarang aku bukan lelaki pencemburu.
***
Dua puluh empat purnama penuh—sekarang jadi teman baikku dalam kesendirian—berputar bersamaan yang apa yang ada pada hukum alam, aku tetap belum punya perempuan resmi. Perempuan yang dapat aku melihat rambutnya dengan sah. Tidak ada yang dapat melarang menyentuhnya.
Mungkin…? Mungkin, atau mungkin ini terjadi karena sulit untuk menemukan perempuan legal pertamaku. Jujur aja ia memang cantik. Dengan mata birunya. Tapi ia sekarang sudah selingkuh dengan Matahari.
Hanya cadar-cadar dan baju-baju yang tertinggal di kamar ini. Ia tidak mau membawanya. Dengan benda-benda itu dapat mengganggu perselingkungannya dengan Matahari. Atau jangan-jangan sudah ada pria kuat yang tidak cemburu pada Matahari?
Hari ini Matahari bukan musuhku lagi. Terus menikmati pertemanan dengan Matahari. Aku duduk di berada berkeramik coklat. Dalam keasyikan berkawan dengan sinar Matahari, perempuan itu datang. Lebih hitam dari yang dulu. Nyaris tali lalatnya tidak tampak lagi di atas alisnya. Kurus.
"Aku datang untuk membawa baju-baju atau cadar-cadar yang sudah lama di tinggalkan."
"Ambil saja. Sekarang aku jelaskan padamu. Aku sedang menikmati hasil kerja Matahari.
Yaah, menikmati bunga mawar putih itu. Ini hasil perkawanan aku dengan Matahari. Tanpa dia kesejukan pandangan taman ini tidak terlihat."
"Sekarang Matahari musuhmu. Ha ha ha… Kulitmu hitam karenanya. Kamu bebas sekarang. Bebas mengambil barang-barangmu. Aku bukan siapa-siapamu lagi."
Sudut Nusantara, 2008
http://novelislam.blogspot.com/2010/02/cemburu-matahari.html
wow… speechless ce
ga bisa nebak ceritanya bisa gini endingnya
keren, idenya kreatif banget, dan terasa alami banget, ga berat
like this banget lah…
terlebih dengan gaya ceritanya, hmm..endingnya gimana ya?kadang2 c suka dengan ending 'tak biasa' kayak gini, klimaksnya pun bikin kaget..kok jadi gini ya..
yang pasti c ga setuju dengan si perempuan yang berselingkuh dengan matahari itu, walo ga bisa memungkiri banyak yang sudah melakukannya (tapi tak banyak yang seekstrim itu), entahlah, mungkin juga karna emang diawali dengan hal yang bukan dari kesadarannya sendiri jadinya sedemikian mudah melepas hijab itu (ah, bertahun2 c pun selalu dihantui hal terburuk ini).
tapi si lelaki pencemburu itu pun sepertinya 'tidak melakukan apa-apa', pasrah saja saat istrinya mengkhianatinya dan memilih menikmati sang matahari melancarkan serangan sinar UV itu (akar utamanya pasti si setan yang menggoyahkan iman perempuan itu), kenapa ia tidak berusaha menasehati dengan ahsan? Masa sih udah beberapa lama menjalin ikatan pernikahan tapi ngga ada keterikatan hati yang barangkali bisa melunakkan perempuannya itu? Masa Cuma bisa cemburu aja? Aksi donk..aksi….! (hehe..mungkin aja si pembuat cerpen mo focus satu masalah aja ce…)
02 Maret 2010
Anak angkat??
Monday, March 01, 2010, 8:14 pm
Foto di atas sengaja di edit, coz yang pake baju kuning tu ga mau publikasi, c Cuma mo ngeliatin 3 sepupu ce itu, kenapa?
Oke, kenalin dulu, yang paling tinggi tu pake baju batik, namanya Alfatul Aslam, dipanggil Uul, paling gede
Trus pake baju kaos putih, ndut.., Aqsa Accasa , c panggil aca septriasa, hoho ngga, tu si Aca
Yang paling kecil, yang jadi 'anak daro ketek', Aufa Afifah Putri Amanah, si Pipah yang ekspresif buanget2, paling lasak, paling cerewet, paling mendewasakan diri (belagak jadi orang gede gitu)
Trus kenapa dengan bertiga kakak beradik itu?
Mereka mirip ga?
Mungkin kalo di foto sana ngga terlalu jelas perbedaannya, tapi kami yang tau napak tilas hidup mereka (jiah..bahasamu ce..) tahu bedanya,
yang paling kecil, Fifah itu, mencolok bedanya,
ia sipit, abang2nya ngga,
dia berkulit gelap, abang2nya relative ngga,
badannya kecil untuk seukuran usia dia, abang2nya gede2 (ya iyalah…), maksudnya sesuai dg usianya.
ya, ia berbeda, karna memang ayah-ibunya berbeda dengan abang2nya
ketika masih umur 6 bulan ia dibawa dari Jakarta ke sini, diadopsi oleh Mamak dan mintuo ce (om dan tante), orangtuanya punya anak yang banyak dan mereka ngga sanggup menanggung biaya semua, ya..masalah klasik yang sering melanda keluarga2 kurang beruntung di kota besar yang butuh biaya besar untuk hidup, sedangkan beban mereka banyak.
Ia belum dikasih tau kalo ia anak angkat, belum, mungkin nanti ketika ia sudah mengerti, ia akan diberi tau (ah…ngga kebayang betapa shock-nya kalo ia tau).
Ayahnya (om ce) sangat menyayanginya dan ia paham dengan konsekuensinya nanti,lihatlah namanya di beri kata2 'amanah' begitu (Aufa Afifah Putri Amanah) , kedua abangnya sering menjahilinya (tapi itu biasa kan, c juga sering digituin) tapi mereka ga mengucilkan adek terkecil mereka itu, diajakin main juga kok, walo akhir2nya gitu, si fifah dibikin nangis.
Entahlah, mungkin persepsi orangtua berbeda2 dengan anak angkat itu, ada yang merasa biasa2 saja, dianggap sama saja. Tapi, ada juga yang kentara ngebeda2innya. Nenek c cenderung belum menerima persamaan status itu, tapi kami sudah menganggap tak ada beda, kandung ato pun bukan, mereka tumbuh besar bersama, otomatis rasa persaudaraan itu akan tumbuh juga.
Tapi, cepat ato lambat si anak pasti harus tau, dan semestinya sebelum ia akil baligh, kan tetap saja ayah dan abang2 angkat mereka itu bukan mahramnya, sedangkan mereka serumah.
Hmm… mudah2an si fifah kelak bisa menerima dengan bijak kondisi dirinya itu…
Anyway, c jadi mikir2, c 'cukup berbeda' dengan Ama-Apa dan kakak2 ce,
Ce sendiri yang bermata sipit dikeluarga ce, kawan..
Apalagi Tek ma ice selalu ngolok2in "aa..ko.. si ce ko anak dapek mah, tatuka di padang pasir, amoy padang ko (apa ni..si ce ni anak dapet, tertukar di puskesmas padang pasir, amoy Padang ni)", jadinya c ngeri juga ngebayangin kalo ternyata beneran c bukan anak kandung…huhuuuu..ga mau…
kan pas SMA taunya c golongan darah AB(perasaan waktu kecil udah di tes), Ama O, Apa A, mana mungkin c anak kandung kalo gini coba??
Tapi, pas donor darah kemaren c tau golongan darah ce O+, sama dg Ama ce, c seneeeeennnngggggg buanget2 (walo ga menutup kemungkinan),
Trus abang juga bilang, dia nungguin c waktu lahir kok, dan sepemantauan dia, ga ada yang iseng nuker ce kok ^_____^ (siapa juga yang mau ce….)
Huff… lega deh, ternyata ce anak Ama-Apa ^,^
Februari pun berlalu
Monday, March 01, 2010, 7 :27 pm
Februari berlalu, banyak hal yang datang dan pergi, pun detik ini yang silih berganti tiada henti
Februari yang penuh perjuangan, yup…perjuangan…
Berjibaku dengan kuliah yang padat, ujian yang dalam imajinasi c akan menjadi ujian yang sangat sulit (ternyata lebih sulit blok 8 euy), dan juga perjuangan nyari kado buat Ama (lho kenapa ini juga perjuangan??kan mudah. Siapa bilang??)
Mungkin karna blok ini ice udah ngeprint slide sebelum kuliah n pas kuliah nyatet apa2 yang disampein sama dosen(so, jarang ngantuk jadinya), yah…walo ada ketinggalan 2 kuliah (salah sendiri!!), tapi belajar sebelum tutorial juga membantu pemahaman thdp kuliah, trus juga dengan memaksakan diri (sangat memaksa malah) membawa buku imunologi kemana2, biar bisa termotivasi tuk membacanya 2minggu sebelum ujian (adowh…telat bgt),dan….
Yang paling membantu adalah…. Belajar bareng, ya…c ga tau mo gimana klo ga belajar ma orang laen, cepet bosennya, kami memang SKS , tapi thesa udah punya banyak bekal di otaknya (bisa jadi rujukan euy), helma tetep gigih nyodorin soal2 buat kami bahas (sangat2 membantu, trus makasi juga buat expert dadakan kami, kak efi, hohoho thanx a lot), kami SKS sampe jam 12 malam dan berharap semua yang kami jejalkan dikepala ngga kucarkacir pas ujian, dan Alhamdulillah… buat c lumayanlah, ga depresi amatlah c membaca soal ujian tu, ya walo belum bisa dibilang gemilang, setidaknya kami udah usaha maksimal, pas ujian juga kami berjuang dengan mengandalkan kemampuan sendiri+do'a ortu+pastinya juga bantuan dari Allah, insyaAllah kami tawakal dengan apa pun hasilnya.
Trus 15 februari kemaren Ama c ulangtahun, dan c lagi miskin2nya, ga ada ide mo ngado apa, tapi Allah selalu punya solusi, c dapet rejeki dari Etek Azni (kakak Ama c) yang dateng pas tunangan anaknya di sini, huff…. Akhirnya punya duit…., n u know c kasih Ama c sebuah coklat berbentuk hati (Ama yang request) berwarna ungu dan putih dan ada tulisan 'love u' pake coklat pink, sepertinya beliau senang, dan langsung nelpon niwa (ceritanya pamer plus ngompor2in, coz niwa blom ngasih kado, hoho)
C ngasih coklat, apa c dapet coklat juga? Hohoho, ngga lah, ngapain ngerayain valentine, kan bukan perayaan kita. Dulu sih pernah dikasih coklat, 2 kali kalo ngga salah, oleh orang yang sama, sahabat c, Annisa Amelia Hanifa, ah..kami belum mengerti apa-apa waktu itu, anak usia 11 tahun ikut2an saja orang bilang itu hari kasih sayang ya udah…ngasih sahabat kita masing2, eh ngga taunya ngga boleh…
Liburan 2 minggu, banyak yang liburan ke tempat asalnya masing2, atau pergi keluar kota, c tetep gini2 aja, bolak balik lubuk alung – padang,
ngapain??
Bersih-bersih.
Hah? Ngapain libur 2 gini juga….
Ya… gitu deh
Secara ibu kost mo dateng ke kost, banyak yang harus diberesin, padahal hampir semua orang udah pergi, ya udah yang pengangguran dipersilahkan untuk berjuang sendiri.
Di rumah ce,ya otomatislah, tetangga ce bahkan langsung nyeletuk pas tau c libur "kalo udah ada anak gadis di rumah, harusnya rumah bersih sampe ke sudut2nya kan…", ya…ya… I know(alangkah bahagiagembiraalangkepalang kalo c punya banyak sodara yang bisa mbantuin.. well, kamu mimpi ce!)
Tak apa, biar c sibukin diri, biar ga kepikiran blok 9 yang sampe sekarang belum keluar hasilnya,
biarlah … biar pikiran c ga kemana2,
biarlah.. biar uang c ga banyak keluar, coz jadi ga sempet ke warnet -_-,
biarlah…biar pun Cuma ngedengerin cerita liburan temen ce yang pada seru2an, c udah seneng kok,
biarlah…biar c dirumah saja, kan mau program hipopigmentasi kulit, huehehe… dasar!
Yang penting nikmati saja
Ah ya, ada hal yang bahagia dan sedih tentang kak dati, dia ulangtahun 26 Februari kemaren, n dia udah pergi internship(magang di RSUD selama 1thn) ke sawahlunto, hiks…hiks… sedihnya,bakal jaraaaaanggg banget ketemu kak dati,ga ada tawa kak dati yang khas itu, ga ada temen perang gelitik c lagi, ga ada Dorland berjalan andalan kami lagi (tanyalah segala sesuatunya tentang terminology atau penyakit2 sama kak dati, dia akan dengan senang menjelaskan panjang lebar sama kita, sampe kita ngerti),dan ga ada yang akan teman berdebat c lagi, we will miss u so much sist…. Uhibukifillah…
Februari terasa sangat singkat (emang paling singkat euy), tapi banyak hal yang terjadi… dan semoga hal2 itu memberikan berkah hendaknya..
Moga hari ini lebih baik dari hari kemaren dan hari esok akan lebih baik dari hari ini. Amin. (do'a favorit ketika SMA dulu ^_^)