Biarkan…
Biarkan tangan ini berkata-kata
Hingga kata kehilangan makna
Biarkan…
Biarkan nalar ini kian menjalar
Menelaah, menelisik
memuaskan ingin tahu yang menggebu
mencicip hitam putih kebenaran
biarkan…
gaung itu berbisik padaku
menyampaikan segala hal yang menembus labirin dengarku
menyuarakan harap, sendu dan hal yang mengetuk nurani
biarkan..
hati ini menggaduh
menumpahruahkan aspirasinya
melangkah dengan prerogatifnya
tanpa paksaan sama sekali
biarkan ia memandu kemana pun menapak
biarkan ia menyeleksi torehan perbuatan ini
biarkan ia menimbang olahan logika itu
dan biarkan ia menyimak sebenar-benar kata hatinya yang terdalam
sebab bisa jadi ejawantahan cinta atau malah hal abstrak tak bermakna…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar