I’m young and I’m so thankful for this life
Syukur itu akan membuncah ketika melihat ada yang tidak lebih beruntung dari kita. Merenungi beberapa kali pertemuan (eh kunjungan) di bangsal anak saat junior clerkship yang membuat hati terenyuh. Terenyuh atas kondisi mereka yang sekecil itu sudah menanggung derita sakit yang berat. Ya Allah ringankanlah sakit yang mereka rasakan…
Pertama kalinya melihat bayi berumur 2 bulan yang sungguh sangat-sangat kurus, beratnya hanya 2,2 kg! tak pernah melampaui berat lahirnya yang 2,4 kg. begitu fragile rasanya si bayi tersebut, sampai kami tidak tega untuk palpasi atau bahkan perkusi, tak banyak otot dibawah balutan kulitnya yang seperti kulit ari. Perutnya membuncit, bukan karena makanan, tapi karena hatinya yang membesar, membusung hingga ia pun tak sanggup menggolek ke kiri dan kanan karena perutnya itu. Ya Allah, ia mengalami sakit yang tak mudah, untuknya dan untuk keluarganya, ia menderita obstruksi bilier (tersumbatnya kandung empedu), penyakit yang membuat hatinya pun ikut kacau, transplantasi hati seharusnya menjadi pilihan dari awal, namun akan dimana dicari itu? Bermodalkan jamkesmas(asuransi untuk yang tidak mampu) bisakah?
Ia pun mengalami syndrom down…innalillah…
Sedang tanpa kekurangan fisik lainnya, anak-anak syndrome down masih sulit diterima oleh keluarganya, apalagi ini..
2 minggu sesudah pertemuan itu, ia masih di sal yang sama, belum menjalani operasi paliatif untuk hatinya yang membesar… , ya Allah.. ia masih bertahan….
Ada seorang anak kecil yang cantik dan menggemaskan, dia tidak seperti anak sakit lainnya, biasa saja, tidak nampak kesakitan. Mimisan yang banyak yang membawa anak itu ke RS. Diagnosis kerja yang ditegakkan baru anemia anaplastik (sel-sel darahnya banyak yang hancur sebelum waktunya, jadi banyak sel-sel yang baru). Namun seminggu kemudian ketika berkunjung ke bangsal yang sama, ia masih di sana, dan ibunya bertanya ; “kanker darah itu gimana dek? Apa bedanya dengan anemia anaplastik dulu?”.
Ya Allah, anak kecil yang cantik dan menggemaskan itu ternyata menderita leukemia! Innalillah….
Speechless..
Mereka terlalu pagi untuk merasakan derita sakit yang orang dewasa pun belum tentu sanggup menanggungnya…
Adek ramadhan, adek ikmal, kakak belum bisa nolong apa-apa, sekarang kakak hanya bisa belajar sebaik-baiknya agar kelak bisa menolong orang sebanyak-banyaknya, meringankan beban orang-orang sakit seperti adek-adek dan lainnya.. aamiin…
4 komentar:
anaplastik? bukan aplastik kak ya?hee
Subhanallah,seemoga Kak ice jadi dokter hbat :D
eh iya... anemia aplastik.
maklum bikinnya tengah malam, hehe.
aamiin...
semoga vivi juga :)
Semangat ce...hal yang terlupakan oleh kk pas dirumah sakit,baik itu koas atau junior adalah disaat kk udah pindah ke siklus lain/bagian lain,pasien kk disiklus sebelumnya gak tahu kabarnya bagaimana.Sehingga ilmu itu hilang begitu saja(karena pasien adalah guru kita).So,tetap harus tahu keadaan mereka sampai mereka pulang, bagaimana pengobatannya sampai dia plg,perubahan2 yang terjadi.Karena disaat kita sudah jadi dokter, hal yang paling menyenangkan adalah kita mampu untuk menterapi pasien kita sampai akhir,apalagi didaerah yang terpencil....Pasien kdg gak mau dirujuk...
(he..he..maaf ya kepanjangan)
semangat!
iya kak.
ada ibu2 yg ca recti,pas minggu dpnnya lg kami Junior beliau sdh berpulang ke rahmatullah.
ga tega sebenarnya pas ngeliat beliau dpt pnjlsan dr dokter residn klo ini udh ganas,blm tau bs di operasi atau tdk,pandangan beliau menerawang aja,ga da binar harapan lg,pdhl baru 54th....
semangat kak buat PTT nya ^^/
Posting Komentar