puasa hari pertama
yeay :)
dan saya tidak sahur. haha.
tahun2 sebelumnya awal puasa selalunya di rumah, sekarang beda lah, berdua aja di wisma sama riri.
puasa ga puasa koas rasanya biasa aja, pas sore deh baru berasa dehidrasi dan hipoglikemi nya.
hari ini saya sedih. sedihnya tanpa airmata memang. aneh. apakah ini namanya senseless?
pasien pas saya dinas (minggu), kondisinya memburuk, entah kenapa begitu mendadak berubah, dan ia meninggal pagi ini.
masih muda sekali, 13 tahun, dan ia cantik, dengan rambut yang lebat.
dek, semoga deritanya menghapus dosa-dosa ya, perjalananmu sudah berakhir.
beliau sempat menuliskan keluhannya di kertas paling belakang buku saya;
"oxi.." mungkin malsudnya oxigen, ia memang sesak, sesak sekali.
pasien yang saya ambu ketika dinas juga meninggal, sebelumnya ia telah bertahan berhari-hari, dengan kondisi vegetatifnya, keren sekali diagnosisnya : ensefalitis dengan mati batang otak.
Allahu Akbar.
masih bisa bertahan dg kondisi jantung terus berpacu cepat, suhu tubuh yang selalu tinggi.
ayahnya membisikkan ke telinganya :
"yang kuat ya . .
yang kuat ya . ."
tsaaah.. bolehkah saya menangis.
adek kecil.
kamu udah kuat kok.
selamat jalan.
ramadhan..
ada air mata
tapi tetap harus selalu ada harapan.
.... saya sebenarnya sudah jenuh, jenuh sekali. tapi tanggungjawab didepan besar sekali.
Allah, kuatkan hamba
yeay :)
dan saya tidak sahur. haha.
tahun2 sebelumnya awal puasa selalunya di rumah, sekarang beda lah, berdua aja di wisma sama riri.
puasa ga puasa koas rasanya biasa aja, pas sore deh baru berasa dehidrasi dan hipoglikemi nya.
hari ini saya sedih. sedihnya tanpa airmata memang. aneh. apakah ini namanya senseless?
pasien pas saya dinas (minggu), kondisinya memburuk, entah kenapa begitu mendadak berubah, dan ia meninggal pagi ini.
masih muda sekali, 13 tahun, dan ia cantik, dengan rambut yang lebat.
dek, semoga deritanya menghapus dosa-dosa ya, perjalananmu sudah berakhir.
beliau sempat menuliskan keluhannya di kertas paling belakang buku saya;
"oxi.." mungkin malsudnya oxigen, ia memang sesak, sesak sekali.
pasien yang saya ambu ketika dinas juga meninggal, sebelumnya ia telah bertahan berhari-hari, dengan kondisi vegetatifnya, keren sekali diagnosisnya : ensefalitis dengan mati batang otak.
Allahu Akbar.
masih bisa bertahan dg kondisi jantung terus berpacu cepat, suhu tubuh yang selalu tinggi.
ayahnya membisikkan ke telinganya :
"yang kuat ya . .
yang kuat ya . ."
tsaaah.. bolehkah saya menangis.
adek kecil.
kamu udah kuat kok.
selamat jalan.
ramadhan..
ada air mata
tapi tetap harus selalu ada harapan.
.... saya sebenarnya sudah jenuh, jenuh sekali. tapi tanggungjawab didepan besar sekali.
Allah, kuatkan hamba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar