Dunia ini, kapan kita menyadarinya?
Kapan kita benar-benar sadar untuk apa kita menangis, untuk apa kita tertawa ?
It’s a long journey, as you and I know..
Kita perlu kaki yang kuat menapak, marathon jauh hingga kilometer yang kita tak bisa tebak hingganya.
Kita perlu tulang punggung dan bahu yang kokoh untuk tetap berdiri tegar dalam terjangan badai yang terkadang iseng menyapa
Terlebih, kita perlu hati yang bersinar iman dan cahaya positif untuk sebagai suluh jalan yang panjang ini.
Dunia ini, kapankah kita boleh tersenyum padanya? Kapankah kita harus berpaling darinya?
Hoho
Apalah ini, terlalu berat untuk memikirkan hal itu.
Aku mau tersenyum setiap saat, terlebih untuk membuat orang lain tersenyum selalu.
Namun, seringkali malah salah yang terbuat, tak jarang luka demi luka menjadi biasa ku dapat dan ku berikan.
Aku bukan semacam yang akan berpikir terlalu banyak untuk bertindak atau menolong. Tidak pula berpikir macam-macam terhadap rasa benci, rasa tak terima dengan pelecehan harga diri. Semacam tak membagi banyak tempat dihati untuk dendam atas salah yang tak termaafkan.
Lalu mengapa sekarang masih banyak terseret permasalahan banyak orang?
Aku tak mau berbingung-bingung sekarang.
Ku cerdasi saja semua ini. Toh ini scenario terbaik, toh ini berarti aku mampu menyelesaikannya dengan kemampuanku.
Semangaaaat ^^/
1 komentar:
nice post I like it
Posting Komentar