05 Mei 2011

Sistem Pencernaan

Oleh : Yessi Arsurya

SKENARIO I: DARI MULUT SAMPAI KE ANUS

dr. Rianti (24 tahun) sedang menjalani internship di RSUD sangat terenyuh melihat wanita cantik yang baru saja melahirkan menangis tersedu-sedu. Ia tampak syok sekali dan seakan-akan tidak ikhlas menerima bayi yang baru saja dilahirkannya. Bayi ini menderita sumbing pada labium, palatum durum, dan palatum molenya. Ketika dr. Rianti berusaha menghibur wanita cantik tersebut, tiba-tiba datang bidan yang baru saja menolong persalinan yang lain. Bidan ini mengatakan bahwa ia tidak dapat memasukkan thermometer ke dalam anus bayi yang baru lahir tersebut. "Oh, ini pasti atresia ani. Ternyata kelainan traktus digestivus ini memang bisa terjadi dari mulut sampai anus,"gumam dr. Rianti.

dr. Rianti segera berencana mengirim kedua bayi ini ke dokter bedah digestif supaya traktus digestivus bayi ini normal kembali. Bagaimanakah anda menerangkan keadaan bayi ini?

  1. TERMINOLOGI
  1. Labium à bibir
  2. Palatum durum à langit-langit mulut keras bagian anterior
  3. Palatum mole à langit-langit mulut lunak bagian posterior
  4. Atresia ani à keadaan tertutup/ tidak terbentuk dengan sempurna lubang anus.
  5. Traktus digestivus à saluran pencernaan
  6. Digestif à pencernaan
  7. Sumbing à bercelah
  8. Terenyuh à terharu


     

    1. IDENTIFIKASI MASALAH
  9. Mengapa bayi tersebut menderita sumbing pada labium, palatum durum, dan palatum molenya?
  10. Mengapa terjadi atresia ani pada bayi tersebut?
  11. Mengapa kelainan traktus digestivus bisa terjadi dari mulut sampai ke anus dan kelainan apa saja yang bisa terjadi?
  12. Bagaimana struktur pembentuk palatum?
  13. Bagaimana bentuk traktus digestivus yang normal?
  14. Bagaimana cara pengembalian ke keadaan normal kelainan traktus digestivus tersebut?
  15. Apa saja lapisan penyusun traktus digestivus?


     

    1. ANALISIS MASALAH
  16. Adanya kelainan genetika, perkembangan tonjolan maksila yang tidak sempurna pada minggu ke empat, Ibu mengonsumsi obat-obatan anti muntah berlebihan atau obat jenis lain yang kurang aman, serta tidak terbentuknya labium dan palatum dengan sempurna.
  17. Kegagalan menutupnya kanalis ani akibat tidak robeknya membrane analis sehingga tetap tertutup.
  18. Karena kelainan ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti: factor genetika, lingkungan (accident), kebiasaan makan, usia Ibu saat pregnant, defisiensi Zn dan Vit B6, stress, infeksi pada kehamilan, dll. Banyak contoh kelainan lain yang bisa terjadi, seperti: fistula dan atresia, stenosis pylorus, dll.
  19. Palatum terbagi dalam 2 bagian, yaitu palatum durum dan palatum mole. Palatum durumàlangit-langit keras yang terdiri dari tulang, dilapisi lendir. Palatum moleà langit-langit lunak yang terdiri dari fibrosa dan lendir. Keduanya dibatasi oleh foramen inscicivum.
  20. Traktus digestivus yang normal terdiri atas:

    -cavum oris

    -farink

    -oesofagus

    -gaster

    -intestinum tenue, yang terdiri atas: duodenum, jejunum, dan ileum

    -intestinum crassum, yang terdiri atas appendix, colon ascendant,colon tranversum, colon descendent, dan colon shigmoid.

    -rektum

    -anus

    6. Dapat melakukan pembedahan colostomy, serta operasi bibir sumbing (terutama bayi usia 3 bulan).

    7. tarktus digestivus disusun oleh lapiasan mukosa yang terdiri dari epitel, lamina propia, dan muskularis mucus. Kemudian lapisan submukosa, muskularis interna, serta lapisan serosa/ adventisia.

    1. LO (LEARNING OBJECTIVES)

Mahasiswa mampu menjelaskan:

  1. Embriologi saluran dan alat system pencernaan
  2. Anatomi saluran dan alat system pencernaan
  3. Histology saluran dan alat system pencernaan
  4. Kelainan congenital system pencernaan
  5. Korelasi klinis yang berhubungan dengan system pencernaan


 

  1. MENCARI INFORMASI

Melalui buku, kuliah pakar, internet, dan sumber lain yang terkait.


 

  1. PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVES


     

  1. EMBRIOLOGI SALURAN DAN ALAT SISTEM PENCERNAAN

Embrologi system saraf dimulai oleh suatu lapisan yang dikenal juga sebagai pharyngeal gut. Bermulanya pembentukan lapisan ini adalah pada minggu keempat yang pada mulanya akan terbentuk lengkung pharynx yang terdiri atas jaringan mesenkim yang dipisahkan oleh celah pharynx. Bersamaan dengan itu terbentuk kantong pharynx disepanjang dinding lateral pharynx.

Lengkung farink ini tadi terdiri atas tiga bagian yaitu bagian inti, yang merupakan sel mesoderm, bagian luar, Ektoderm dan juga bagian dalam, yag merupakan biaan dari sel entoderm. Disamping itu inti lengkung Pharynx akan menerima sel krista untuk membentuk suatu unsure tulang. Sel mesoderm pula membentuk susunan otot wajah dan leher.

Setiap unsur otot masing-masing lengkung bakal membawa saraf otak tersendiri dan mempunyai unsur arteri sendiri. Manakala celah pharynx terdapat sebanyak empat buah namun, yang akan menetap hanya satu, yaitu celah pharynx yang akan nantinya berkembang menjadi meatus acusticus externus.

Antara bagian yang berperan dalam rongga mulut dalam sistem pencernaan adalah lidah. Lidah mulai terbentuk pada minggu keempat yang berasal dari lengkung pertama yang nantinya akan membentuk corpus lingua,lengkung kedua, ketiga dan sebagian keempat ula akan membentuk bagian radix lingua dan yang terakhir lengkung keempat yang nantinya membentuk epiglottis yang sngat berperan sebagai kotak suara dan membantu daa proses respirasi.

Manakala palatum pula berasal dari pasangan pertama lengkung pharynx. Palatum ini mulai terbentuk pada akhir minggu keempat terdapat tonjolan maxilla dilateral dan tonjolan mandibula kaudal dari stomadeum. Tonjolan maxilla nantinya akan bertumbuh kemedial membentuk segmen antar maxilla yang membentuk Philtrum bibir atas, unsur rahang atas, mengandung 4 gigi seri, unsur palatum yang membentuk langitan primer. Palatum sekunder pula akan dibentuk oleh daun-daun langit sekunder (palatum) yang berasal dari penonjolan tonjol maxilla yang mengarah kebawah, pada sisi kiri dan kanan lidah. Akhirnya mencapai kedudukan horizontal diatas lidah. Di anterior daun-daun palatina bersatu dengan langit primer dan batas langit primer dan sekunder adalah foramen incisivum

Susunan pencernaan

Susunan pencernaan manusia mulai terbentuk pada kehidupan mudigah 7 somit atau pada hari yang ke-22 sebagai akibat dari pelipatan mudigah kearah cephalo caudal dan lateral, sehingga rongga yang dibatasi entoderm sebagian tercakup ke dalam mudigah dan membentuk usus sederhana. Pada bagian kepala dan ekor mudigah pula, usus sederhana membentuk tabung buntu masing-masing :

  • Usus sederhana depan (fore gut)
  • Usus sederhana belakang (hind gut)
  • Diantaranya usus sederhana tengah (mid gut) yang untuk sementara tetap berhubungan dengan kandung kuning telur.

Manakala Usus sederhana depan pula terdiri daripada Oesopagus. Oesophagus mulai terbentuk ketika mudigah berumur ± 4 minggu, muncul diverticulum pada dinding ventral usus sederhana depan yang disebut (diverticulum tracheo – bronchiale). Diverticulum ini berangsur-angsur dipisahkan dari bagian dorsal fore gut melalui septum oesopago – tracheale. Dengan cara ini usus sederhana depan terbagi atas bagian ventral yang dikenali sebagai primordium pernafasan dan bagian dorsal yang dikenali juga sebagai oesopagus.

Pada mulanya oesopagus sangat pendek, akan tetapi dengan gerak turun jantung dan paru-paru ia memanjang dengan cepat. 2/3 bagian atas otot bersifat serat lintang yang berasal dari mesenchim sekitarnya dan disarafi oleh N.X. 1/3 bagian bawahnya pula terdiri dari otot yang bersifat polos dan disarafi plexus splanchnicus

Lambung

Pertumbuhan lambung mulai pada minggu ke-4 sebagai suatu pelebaran usus depan yang berbentuk kumparan. Minggu-minggu berikutnya kedudukannya sangat berubah akibat perbedaan kecepatan pertumbuhan pada berbagai dindingnya dan perubahan kedudukan alat-alat disekitarnya. Perubahan kedudukan lambung karena ia berputar sekitar sumbu memanjang dan sumbu antero posterior. Disekitar sumbu memanjang lambung melakukan putaran 90o searah jarum jam. Akibatnya :

  • Sisi kiri menghadap ke depan
  • Sisi kanan menghadap ke belakang
  • N.X kiri yang semula mensarafi kiri menuju depan
  • N.X kanan yang semula mensafari kanan menuju belakang

Selama perputaran ini bagian dinding belakang lambung tumbuh lebih cepat dari bagian depannya. Hal ini mengakibatkan pembentukan curvatura mayor dan curvatura minor. Ujung cephalic dan kaudal lambung pada mulanya terletak digaris depan. Selama pertumbuhan, bagian kaudal atau bagian pilorus bergerak kekanan dan keatas, dan bagian cephalic atau bagian kardia kekiri dan kebawah. Dengan ini sumbu panjang lambung berjalan dari kiri dan kanan bawah.

Pada tingkat perkembangan ini, lambung terikat pada dinding dorsal dan ventral tubuh melalui mesogastrium dorsale dan ventrale. Perputaran disekitar sumbu memanjang menarik mesogastrium dorsale kekiri. Dengan demikian membantu pembentukan bursa omentalis, yaitu kantong peritonium dibelakang lambung

Duodenum

Duodenum pula terbentuk dari bagian akhir fore gut dan bagian atas mid gut. Hasil titik pertemuan fore gut dan mid gut ini terletak tepat distal dari tunas hati. Sementara lambung berputar, duodenum mengambil bentuk lengkung seperti huruf "C" dan akhirnya terletak retroperitonial


 

Hati dan kandung hempedu

Hati dan kandung hempedu mulai terbentuk pada pertengahan minggu ke tiga sebagai epitel entoderm pada ujung distal fore gut. Pertumbuhan ini dikenal sebagi diverticulum hepatis (tunas hati) . Tunas hati terdiri atas berkas-berkas sel yang berproliferasi dengan cepat dan menempus septum transversum yaitu lempeng mesoderm. Sementara sel-sel hati menembus septum transversum, hubungan tunas hati dan duodenum menyempit. Dengan ini terbentuk saluran empedu. Dari saluran empedu, terbentuk tonjolan ke ventral yang menghasilkan kandung empedu dan ductus cysticus.

Selama perkembangan sel epitel hati bercampur baur dengan v.vitelinae dan v.umbilicus untuk membentuk sinusoid hati. Tali-tali hati berdiferensiasi menjadi jaringan parenkim hati dan jaringan yang melapisi ductus biliaris. Sel-sel hemopoitik, sel-sel kuppfer dan sel-sel jaringan penyambung berasal dari mesoderm septum transfersum.

Hati dan peritoneum

Mulai terbentuk akibat pertumbuhan cepat yang terus berlangsung, hati menjadi terlalu besar bagi septum transversum dan berangsur-angsur menonjol kedalam rongga perut.Mesoderm septum transversum antara dinding ventral perut dan hati menjadi teregang dan sangat tipis dan membentuk ligamentum falciforme hepatis

Mesoderm septum transversum antara hati dan fore gut akan meregang dan membentuk selaput omentum minus (ligamentum gastrohepaticum dan ligamentum hepatoduodenale).Pada tepi bebas omentum minus terdapat saluran empedu, vena prota dan arteri hepatica

Mesoderm pada permukaan hati berdiferensiasi menjadi peritonium viscerale, kecuali pada permukaan atasnya. Pada daerah ini, hati tetap berhubungan dengan sisa septum transversum. Bagian septum ini terdiri atas gumpalan mesoderm yang padat dan membentuk pars tendinosa diafragma. Permukaan hati yang berhubungan dengan diafragma dan tidak pernah diliputi peritonium dikenal dengan pars afixa hepatis atau bare area of the liver

Hati dlam janin

Pada minggu 10 berat hati ± 10% dari berat badan seluruhnya. Hal ini disebabkan karena sejumlah besar Sinusoid dan fungsi hemopoetik untuk menghasilkan darah.

Diantara sel hati dan dinding pembuluh darah ditemukan sarang-sarang sel yang menghasilkan sel darah merah dan putih. Kegiatan ini berangsur-angsur berkurang dalam 2 bulan terakhir kehidupan dalam rahim. Pada saat lahir hanya pulau-pulau kecil pembentuk darah yang tertinggal. Pada saat ini berat hati ± 5% dari berat badan seluruhnya.

Fungsi hati yang penting lainnya dimulai pada minggu ke 12 yaitu dibentuknya empedu oleh sel-sel hati. Pada saat ini, kandung empedu dan ductus cysticus telah berkembang. Ductus cysticus bersatu dengan ductus hepaticus membentuk ductus choledochus. Akibatnya empedu dapat memasuki saluran pencernaan, sehingga isi saluran pencernaan berwarna hijau gelap. Karena perubahan kedudukan duedenum, muara ductus choledochus berangsur-angsur bergeser dari depan ke belakang. Akibatnya ductus choledochus menghilang dibelakang duodenum.

Pancrease

Pancrease mulai dibentuk oleh tunas pancreas dorsal dan tunas pancreas ventral. Yang berasal dari epitel entoderm duodenum. Tunas pancreas dorsal terletak didalam mesenterium dorsale, sedang tunas pancreas dorsal berhubungan erat dengan ductus choledochus. Ketika duodenum berputar ke kanan dan membentuk huruf C, tunas pancreas ventral bergeser ke dorsal seperti ductus choledochus bergeser ke dorsal.

Akhirnya tunas pancreas ventral berada tepat dibawah dan dibelakang tunas pancreas dorsal. Kemudian parenkhim maupun saluran tunas pancreas dorsal dan ventral bersatu.

Tunas ventral membentuk processus uncinatus dan bagian bawah caput pancreas. Bagian kelenjar lainnya berasal dari tunas dorsal. Ductus pancreaticus mayor (Wirsungi) terbentuk dari bagian distal saluran pancreas dorsal dan seluruh saluran pancreas ventral. Bagian proximal saluran pancreas dorsal menutup atau sebagai saluran kecil yaitu ductus pancreaticus accesorius (santorini). Ductus pancreaticus mayor bersama-sama dengan ductus choledochus bermuara di papila duodeni mayor.

Ductus pancreaticus accesorius bermuara pada papila duodeni minor. Pulau-pulau langerhans yang terbentuk berkembang dari jaringan parenchim pancreas pada ketiga kehidupan janin dan seterusnya tersebar diseluruh kelenjar. Sekresi insulin dimulai pada ± bulan ke-5.

Usus sederhana

Perkembangan usus tengah ditandai oleh cepat memanjangnya usus dan mesenteriumnya, sehingga terbentuk jerat usus primer. Pada puncaknya jerat ini tetap berhubungan dengan kandung telur melalui ductus vitellinus yang sempit. Bagian cranial jerat usus akan membentuk bagian distal duodenum, yeyenum dan ileum (sebahagian).

Manakala bagian caudal jerat usus pula akan membentuk bagian bawah illeum, caecum, appendix, colon ascenden dan2/3 proximal colon transfersum. Perbatasan antara bagian cranial dan caudal jerat usus: ductus vitelinus tetap ada pada orang dewasa yang dikenal sebagai diferticulum meckel dan diverticulum illeal

Hernia physiology merupakan pertumbuhan jerat usus primer sangat pesat terutama bagian cranialnya. Terjadi akibat pertumbuhan yang cepat ini dan perluasan hati yang serentak, rongga perut untuk sementara terlalu kecil untuk menampung jerat-jerat usus ini. Akibatnya jerat ini memasuki celom extra embrional dan tali pusat (hernia umbilicalis phisiologic) yang terjadi pada minggu ke enam.

Perputaran pula terjadi bersamaan dengan pertumbuhan memanjangnya, jerat usus sederhana akan berputar disekitar poros yang dibentuk oleh A.Mesenterica superior.

Perputaran terjadi 270o yang terdiri atas 90% selama herniasi , 180o selama jerat usus kembali ke rongga perut. Perputaran ini berlawanan dengan arah jam.Usus besar nantinya juga cukup bertambah panjang, sedangkan yeyenum dan ileum selain bertambah panjang juga akan membentuk jerat-jerat bergelung selama perputaran.

Retraksi jerat yang mengalami terjadi pada akhir bulan ke-3 jerat usus yang mengalami herniasi mulai kembali kedalam rongga perut. Hal ini mungkin disebabkan oleh menghilangnya mesonephros,berkurangnya pertumbuhan hati. Dan bertambah luasnya rongga perut.

Bagian proximal yeyenum merupakan bagian pertama yang masuk dan mengambil tempat disisi kiri. Jerat yang masuk berikutnya makin lama makin menetap disisi kanan. Gelembung caecum yang merupakan bagian caudal jerat usus sederhana terakhir masuk ke rongga perut. Untuk sementara terletak langsung dibawah lobus kanan hati. Dari sini gelembung caecum bergerak turun kedalam fosa iliaca kanan, sambil membentuk colon ascenden dan flexura hepatica. Selama proses ini ujung distal gelembung caecum membentuk sebuah diverticulum yang sempit : - Appendix sederhana. Appendix berkembang selama penurunan colon, sehingga kedudukan terakhir terdapat dibelakang caecum dan colon.

Usus sederhana belakang

Usus sederhana belakang membentuk 1/3 distal colon transversum colon ascendens sigmoid, rectum dan bagian atas canalis analis. Bagian usus sederhana belakang bermuara kedalam cloaka (suatu rongga yang di lapisi entoderm yang berhubungan langsung dengan entoderm permukaan). Pada pertemuan antara entoderm dan ektoderm terbentuk membrana cloacalis. Pada perkembangan selanjutnya tumbuh septum urorectal pada sudut antara alantois dan usus belakang. Sekat ini berlanjut tumbuh ke caudal sambil membagi cloaka menjadi sinus urogenitalis sederhana (depan) dan canalis anorectalis (belakang).

Ketika mudigah berumur 7 minggu, septum urorectal mencapai membran cloacalis yang akan terbagi menjadi membran analis yang terletak di belakang dan membran urogentalis (didepan). Membran analis dikelilingi oleh tonjolan-tonjolan mesenchim. Pada minggu ke 8 selaput ini ditemukan pada dasar lekukan ektoderm yang akan menjadi lobang anus atau proktodium. Dalam minggu ke 9, membran analis koyak dan terbentuklah jalan terbuka antara rektum dan dunia luar. Bagian atas canalis analis berasal dari entoderm dan didarahi oleh A.mesenterica inferior. Bagian bawah (1/3 bawah) berasal dari ektoderm dan didarahi oleh A.pudenda interna. Pertemuan keduanya disebut linea dentata atau linea pertinatum.

  1. ANATOMI SALURAN DAN ALAT SISTEM PENCERNAAN

Organisasi Sistem Digestoria

Tersusun atas 2 komponen utama

  • Traktus digestoria / saluran pencernaan, yaitu saluran yang dilewati oleh makanan yang kita makan.
    • Cavitas oris
    • Oesophagus                 
    • Ventriculus
    • Intestinum tenue
    • Intestinum crassum
    • Anus


 

  • Glandula digesti asesorius / kelenjar pencernaan meliputi pusat-pusat penghasil kelenjar-kelenjar pencernaan yang berfungsi sebagai pemercepat (katalis) dalam pencernaan makanan.
    • Gigi
    • Lidah
    • Glandula salivarius
    • Hepar & Gallbladder
    • Pancreas

Anatomi serta mekanisme sistem pencernaan

Berikut urutan anatomi dan mekanisme sistem pencernaan, mulai dari pada saat makanan masuk ke rongga mulut :

Cavum Oris (Rongga mulut )

Pada saat makanan masuk kedalam cavum oris, bibir mempunyai fungsi spesifik yaitu sebagai pembantu untuk memperoleh , mengarahkan serta menampung makanan. Di dalam cavum oris, makanan mengalami 2 perlakuan yaitu :

  • Pencernaan secara mekanik (mengunyah)

    dengan gigi (umumnya 33 kali), sesuai dengan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, dan Subhanallah, alasan ilmiah dari pernyataan tersebut adalah enzim hanya akan bekerja untuk makanan yang telah terpecah menjadi partikel-partikel kecil.


     

  • Pengunyahan kimia

    dengan bantuan enzim dari glandula / kelenjar pencernaan. Dimana kelenjar pencernaan menghasilkan enzim amilase yang berfungsi untuk mengubah karbohidrat menjadi amilum.


 

Dalam cavum oris juga terdapat lidah yang berfungsi sebagai pengecap.

Beberapa bagian lidah

  • Radix lingua
  • Dorsum lingua
  • Apex lingua


     

Setelah itu bolus terdorong ke arah posterior dari lidah dan secara otomatis bolus akan terdorong untuk memasuki faring. Di dalam cavum oris juga terdapat kelenjar pencernaan seperti yang sudah disebutkan diatas secara lengkap, yaitu :

  • Glandula salivares majores:
    • Glandula parotidea
    • Glandula sublingualis
    • Glandula submandibularis


 

  • Glandula salivares minores:
    • Gld. Labiale
    • Gld. Buccales
    • Gld. Lingualis
    • Gld. palatini


 

Faring

Secara refleks ketika bolus akan memasuki faring, epiglotis membuka sphincter, oesofagus berelaksasi disertai dengan peran oesofagus dalam menutup palatum mole sehingga makan tidak masuk kedalam trakea dan hidung. Secara umum, fungsi dari faring adalah sebagai saluran penghubung sistem pencernaan dan pernapasan. Disekitar faring juga terdapat tonsil yang berperan dalam pertahanan (imunitas) tubuh.

Oesophagus

Merupakan saluran muskuler dengan panjang 25 cm dibagi menjadi 2 bagian :

  • Pars torachalis oesophagei
  • Pars abdominalis oesophage dengan panjang 1,5 – 2,5 cm berbentuk seperti pyramid. Bagian distal berhubungan dengan gaster / ventriculus dihubungkan oleh junction oesophagogastrica ( junction = sambungan ) dan ada juga sphincter oesophagus.

Di cranial dan caudal oesophagus terdapat sphincter yang bernama sphincter oesophagus. Di oesophagus makanan akan mengalami gerak peristaltic yang terjadi sekitar 6-10 deik. Apabila peristaltik pertama (peristaltik primer) tidak bisa mengantarkan makanan ke gaster, maka akan terjadi gerakan peristaltik sekunder sehingga mendorong makanan ke gaster.

Gaster / ventriculus

Merupakan saluran pencernaan setelah oesophagus berfungsi untuk mencerna bolus secara mekanik menggunakan gerak peristaltik gaster dan kimiawi (mengeluarkan enzim pencernaan seperti lipase, peptin, HCl). Makanan yang telah dicerna berjalan menuju duodenum dinamakan kimus. Tingkat keenceren kimus tergantung pada jumlah zat yang dimakan, air dan sekresi lambung. Di dalam lambung memiliki fungsi motorik sebagai tempat penyimpanan makanan, pencampuran makanan, dan pengosongan kimus di lambung.

Usus halus (Intstineum Tenue)

  • Fungsi : digesti dan absorbsi (terutama di jejenum)
  • Duodenum:
    • Bentuk U, panjang ± 24cm
    • Retroperitoneal
    • Papilla duodeni major à muara ductus choledochus dan ductus pancreaticus
  • Jejenum dan Ileum
    • mukosa : terdapat lipatan yang disebut villi berfungsi untuk memperluas permukaan
    • 6-7m, batas tidak tegas à 2/5 proximal jejenum, 3/5 distal ileum
    • Jejenum: kosong, dinding tebal, lebih vasculer, sebagian besar di r. umbilicalis
    • Ileum     : dinding lebih tipis, vascularisasi sedikit, r. hypogastrica – pelvis
  • Vascularisasi:
    • A. mesenterica superior
    • V. porta


     

    Didalam usus halus terjadi pencernaan mekanik dengan gerak peristaltik dinding usus serta perncernaan dengan mengeluarkan enzim dari pankreas dan hepar. Di usus halus juga terjadi absorbs nutrisi dan zat-zat yang berguna untuk tubuh. Sebagai nutrisi yang diserap disalurkan ke hati untuk diolah.

Usus besar (Intestinum Carasum )

Berfungsi dalam mengabsorbsi air , mineral dan vitamin & membuang feces. Panjangnya 1,5 m. memiliki bagian khas yaitu taenia coli, haustrae, appendices epiploica.

Yang terdiri dari 4 bagian yaitu :

  • Caecum merupakan muara ileum (orificium ileocaecalis) dan appendix vermiformis
  • Colon

Terdiri dari 4 bagian yaitu :

  • Colon ascendens:
    • 12-20cm, valva ileocecalis – flexura coli dextra
    • Retroperitoneal
  • Colon transversum
    • 40-50cm
    • Paling besar
    • Flexura coli dextra – flexura coli sinistra
    • Penggantung: mesocolon transversum
  • Colon descendens
    • Flexura coli sinistra – apertura pelvis superior
    • retroperitoneal
  • Colon sigmoideum
    • Bentuk S, panjang 15-80cm
    • Bentuk dan posisi tergantung pada jumlah isinya, yaitu feses
    • Colon descendens – rectum
    • Penggantung: mesocolon sigmoideum


     

  • Rectum dan canalis analis
    • Panjang lebih kurang 12cm
    • Tidak mempunyai penggantung usus (mesenterium)
    • Bagian yang melebar: ampulla recti
    • Pada rectum terdapat plexus hemorhoidalis. Jika membesar disebut hemoroid
    • Berakhir sebagai anus pada perineum
    • m. sphincter ani internus (otot polos), dalam keadaan normal tertutup
    • m. sphincter ani externus (otot lurik), bisa di kendalikan


 

KELENJAR PENCERNAAN

Hepar

  • Regio hypocondriaca dextra dan epigastrium
  • Terdiri atas 2 lobus: dexter dan sinister
  • Intraperitoneal, kecuali area nuda
  • Penggantung hepar:
    • Lig. Falciforme hepatis
    • Lig. Teres hepatis
    • Lig. Triangulare dextrum
    • Lig. Triangulare sinistrum
    • Lig. Hepatorenale
  • Memiliki fungsi sebagai produksi cairan empedu dengan alur sebagai berikut :
    • Ductus hepaticus dexter dan sinister à ductus hepaticus comunis :

1) ductus choledochus à papilla duodeni mayor

2) Vesica velea à ductus cysticus à ductus choledocus à dst

Vesica fellea

  • Kantong berbentuk buah peer
  • Fungsi: memekatkan empedu
  • Daya tampung: 30-60 ml
  • Bagian-bagiannya:
    • Fundus vesica fellea
    • Corpus
    • Collum à berlanjut sebagai ductus cysticus

Pankreas

  • Memiliki panjang 12-15 cm
  • Terletak pada regio epigastrica dan hypocondriaca kiri
  • Terdiri atas:
    • Glandula eksokrin à c. pancreas à ductus pancreaticus à duodenum

      ductus pancreaticus + ductus choledocus à ampulla hepatopancreraticus = ampulla Voter à papilla duodeni mayor

    • Glandula endokrin à insulin dan glukagon à darah
  • Bagian-bagian dari pangkreas :
    • Caput (kepala)
    • Collum (leher)
    • Corpus(badan)
    • cauda (ekor)

Struktur Tunica dari GIT:

  1. Tunica mukosa

    Tunica mukosa membatasi lumen dari GIT, merupakan lapisan absorptive dan secretori. Terdiri dari epitel columner simplek yang didukung dengan adanya lamina propia(jaringan tipis dari jaringan ikat). Lamina propia mengandung nodul limpa yang penting dalam perlindungan melawan penyakit. Lapisan diluar lamina propia adalah otot polos yang disebut mukosa muskularis, yang menyediakan gerakan mengaduk secara tidak sadar. Mukosa muskularis biasanya terdiri atas lapisan sirkular dalam yang tipis dan lapisan longutudinal luar dari otot polos, yang memisahkan mukosa dari sub mukosa. Sel goblet yang terspesialisasi di mucosa sepanjang GIT menghasilkan mucus/ lender.


     

  2. Tunica Submucosa

Terdiri atas jaringan ikat padat dengan banyak pembuluh darah dan pembuluh limfe dan suatu plexus saraf submukosa (yang disebut dengan plexus Meissener). Lapisan ini juga mengandung kelenjar dan jaringan limfoid. Molekul yang terserap yang melewati sel epithel columnarnya mukosa, masuk ke pembuluh darah atau ductus limfenya submukosa.


 

  1. Tunica muscularis

    Tunica muscularis bertanggung jawab pada kontraksi dan pergerakan peristaltic yang melewati GIT. Tunica ini mengandung sel sel otot polos yang tersusun sebagai spiral dan dibagi dalam 2 lapisan lagi sesuai arah utama jalannya sel otot. Di lapisan dalam(dekat lumen) susunan sel otot umumnya melingkar. Di lapisan luar, sebagian besar susunannya memanjang. Kontraksi dari lapisan ini memindahkan makanan melewati saluran dan secara fisik melumatkan dan mengaduk makanan dengan enzim pencernaan.

Plexus saraf mienterikus(atau plexus Auerbach terletak di antara dua lapisan otot, dengan saraf mayor menyuplai GIT. Termasuk neuron dan ganglia dari kedua simpatik dan parasimpatik divisi dari ANS.


 

  1. Serosa

    Serosa melengkapi dinding GIT. Terdiri dari lapisan epithelium squamous selapis dan sedikit jaringan ikat. Di dalam rongga perut, serosa menyatu dengan mesenterium yang menopang usus dan menyatu dengan peritoneum( yaitu membrane serosa yang melapisi dinding rongga). Akan tetapi, di tempat terbentuknya hubungan organ pencernaan dengan organ atau struktur lain, serosa tersebut digantikan oleh lapisan adventisia tebal yang terdiri atas jaringan ikat yang mengandung pembuluh dan saraf tanpa adanya sel epitel selapis.


 


 

PERITONIUM

  • Peritoneum parietale à membran serosa yang melapisi permukaan dalam cavum abdominalis dan cavum pelvis
  • Peritoneum viscerale à bag. Peritoneum parietale (yang membalik) dan menutupi organ dalam cavum abdominale dan cavum pelvis
  • Cavum peritoneal: ruangan antara peritoneum parietale dan viscerale à isi: cairan serosa
    • Saccus peritonei mayor
    • Saccus peritonei minor (bursa omentalis)

à Dihubungkan dengan oleh foramen epiploicum Winslow



 

  1. HISTOLOGI SALURAN DAN ALAT SISTEM PENCERNAAN

    Sistem pencernaan terdiri atas saluran cerna:


     

    rongga mulut,

    mulut,

    esofagus,

    lambung,

    usus kecil,

    usus besar,

    rektum dan

    anus.


     

    Serta kelenjar-kelenjar yang terkait:


     

    kelenjar liur,

    hati dan

    pankreas.


     

    Fungsinya untuk mendapatkan metabolit-metabolit dari makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh.Molekul-molekul makanan yang besar seperti protein, lemak, karbohidrat dan asam nukleat diuraikan menjadi molekul-molekul kecil yang mudah diserap melalui dinding saluran cerna.Air, vitamin dan mineral juga diserap dari makanan hasil pencernaan.Lapisan dalam dari saluran cerna merupakan suatu batas pertahanan antara isi lumen saluran cerna dengan lingkungan internal (internal milieu) tubuh.


     

    Struktur Umum Saluran Cerna


     

    Saluran cerna adalah tabung berongga terdiri atas lumen dengan garis tengah bervariasi, yang dikelilimgi oleh dinding dengan empat lapisan utama: mokosa, submukosa, muskularis eksterna dan serosa.


     

    Mukosa terdiri atas epitel pelapis, lamina propria yang merupakan jaringan ikat longgar dengan banyak pembuluh darah, pembuluh limfe dan serat otot polos, kadang-kadang mengandung kelenjar dan jaringan limfoid dan muskularis mukosa umumnya terdiri atas lapisan sirkular dalam yang tipis dan lapis longotudinal luar serat otot polos yang memisahkan lapisan mukosa dari submukosa. Mukosa sering disebut membran mukosa.


     

    Submukosa terdiri atas jaringan ikat longgar dengan banyak pembuluh darah, pembuluh limfe dan pleksus saraf submukosa(pleksus meissner). Mungkin juga mengandung kelenjar dan jaringan limfoid.


     

    Muskularis mengandung sel-sel otot polos yang berorientasi secara spiral dan terbagi dalam dua lapisan menurut arah utama perjalanan sel otot.Pada lapisan dalam (dekat ke lumen), arah jalannya sirkular, pada lapisan luar, kebanyakan arahnya memanjang.Lapisan muskularis juga mengandung pleksus saraf mienterikus (pleksus Aauerbach), yang terletak diantara kedua lapisan otot tadi dan pembuluh darah serta pembuluh limfe terdapat dalam jaringan ikat diantara kedua lapisan.


     

    Serosa adalah suatu lapisan tipis terdiri atas jaringan ikat longgar yang kaya pembuluh darah dan pembuluh limfe serta jaringan lemak dan epitel selapis gepeng sebagai pelapis (mesotel).


     

    Fungsi utama epitel pelapis saluran cerna adalah sebagai sawar permeabel selektif antara isi saluran cerna dan jaringan tubuh, memudahkan transfor dan pencernaan makanan, memperbaiki penyerapan produk hasil pencernaan dan menghasilkan hormon yang mempengaruhi aktifitas sistem pencernaan.Sel-sel pada lapisan ini menghasilkan mukus (lendir) atau terlibat dalam pencernaan atau penyerapan makanan.Banyaknya limfonoduli dalam lamina propria dan lapis submukosa melindungi organisme (bersama epitel) dari invasi bakteri.


     


     

    Rongga Mulut


     

    Seluruh cavum oris dibatasi oleh membrana mucosa dengan epitel gepeng berlapis.Pada waktu embrio epitel tersebut membentuk gigi dan kelejar ludah.

    Cavum oris disebeleh depa dibatasi oleh suatu celah yang disebut: rima oris dengan labium superior et inferior sebagai dindingnya. Sebelah lateral cavum oris dibatasi oleh pipi dan sebelah bawah terdapat dasar mulut dengan lidahnya dan sebagi atapnya adalah palatum. Sedangkan disebelah dorsal terdapat hubungan dengan pharynx yang merupakan lubang yang disebuat faucia.


     

    Labium oris


     

    Rongga mulut dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapis tanduk.Sel-sel permukaannya mempunyai inti dengan sedikit granul keratin di dalamnya.Pada bagian bibir dapat diamati peralihan antara epitel tanpa lapisan tanduk menjadi epitel berlapis tanduk.Lamina propria berpapil serupa pada dermis kulit dan menyatu dengan submukosa yang mengandung kelenjar-kelenjar liur kecil secara difus.

    Atap rongga mulut terdiri atas palatum durum dan platum mole, yang dilapisi oleh epitel berlapis gepeng sejenis.Pada palatum durum membran mukosa melekat pada jaringan tulang.Bagian pusat palatum mole adalah otot rangka dengan banyak kelenjar mukosa dalam submukosa.

    Uvula palatina adalah sebuah tonjolan berbentuk kerucut kecil yang menjulur ke bawah dari bagian tengah batas bawah palatum mole.Bagian pusatnya adalah otot dan jaringan ikat areolar yang ditutupi oleh mukosa mulut biasa.


     

    Baik labium oris superior maupun labium oris inferior mempunyai daerah permukaan yang berbeda struktur histologisnya.


     

    Facies externa

    Rubrum labii

    Facies interna


     


     

    Facies externa

    Daerah permukaan bibir ini merupakan lanjutan kulit disekitar mulut.Maka gambaran hstologisnya sebagai kulit pula.Paling luar dilapisi oleh epidermis yang merupakan epitel gepeng berlapis berkeratin.

    Dibawah epidermis terdapat jaringan pengikat yang disebut corium yang membentuk tonjolan-tonjolan ke arah epidermis yang disebut sebagai papila corii.Sel-sel basal epidermis mengandung butir-butir pigmen.Seperti juga pada struktur kulit lainnya pada permukaan kulit ini dilengkapi oleh alat-alat tambahan kulit seperti glandula sudorifera, glandula sebacea dan folikel rambut.


     

    Rubrum labii

    Merupakan daerah peralihan antara facies externa dan facies interna.Epitelnya merupakan lanjutan dari epidermis yang mengalami perubahan pada stratum corneumnya yang makin menipis sampai menghilang.Tetapi epitelnya semakin menebal.


     

    1. Lidah


     

    Lidah adalah massa otot rangka yang ditutupi membran mukosa yang strukturnya bervariasi menurut daerah yang diamati. Serat-serat otot saling menyilang dalam 3 bidang, yang bergabung dalam berkas-berkas, biasanya dipisahkan oleh jaringan ikat.Membran mukosa melekat dengan erat pada otot, karena jaringan ikat dari lamina propria menyusup ke dalam celah-celah diantara berkas-berkas otot.

    Pada permukaan bawah lidah mukosanya licin.Permukaan dorsal lidah tidak teratur, dianterior ditutupi banyak tonjolan kecil yang disebut papila. Sepertiga bagian posterior permukaan dorsal lidah dipisahkan dari dua per tiga bagian anteriornya oleh batas berbentuk V. Di belakang batas ini permukaan lidah berkelompok limfosit kecil: kelompok kecil limfonoduli dan tonsila lingualis, dengan limfonoduli berkumpul mengelilingi invaginasi (kriptus) dari membran mukosa.


     

    Papila


     

    Papila adalah penonjolan epitel mulut serta lamina propria yang mengambil bentuk-bentuk dan fungsi berlainan.

    Ada 4 jenisnya:


     

    A. Papila filiformis berbentuk kerucut menanjang, jumlahnya banyak dan tersebar diseluruh permukaan lidah. Epitel yang tidak mengandung kuncup kecap, sebagian berlapis tanduk.


     

    B. Papila fungiformis mirip jamur karena memiliki tangkai sempit dan bagian atas melebar dengan permukaannya yang licin. Papila yang mengandung kuncup kecap pada permukaan atasnya tersebar secara tidak teratur di antara papila filiformis.


     

    C. Papila foliata kurang berkembang pada manusia, terdiri atas dua atau lebih rabung (ridge) dan alur (furrow) paralel pada permukaan dorsolateral lidah. Duktus dari kelenjar serosa bermuara pada dasar alur.


     

    D. Papila sirkumvalata adalah papila sirkular yang sangat besar, dengan permukaan datarnya menonjol di atas papila lain. Papila sirkumvalata tersebar sepanjang daerah V pada bagian posterior lidah.Kelenjar serosa mensekresi lipase, untuk mencegah terbentuknya lapisan hidrofobik diatas kuncup kecap yang dapat menghambat fungsinya.Aliran sekret ini penting untuk menghanyutkan parti kel makanan dari kuncup kecap agar dapat menerima dan mengolah rangsangan baru.

    Selain kelenjar serosa terdapat kelenjar mukosa dan serosa kecil tersebar pada pelapis rongga mulut dengan fungsi sama yaitu menyiapkan kuncup-kuncup kecap di bagian lain dari rongga mulut: epiglotis, faring, palatum untuk berespon terhadap rangsangan pengecap.


     

    2. Faring


     

    Faring merupakan rongga peralihan antara rongga mulut, sistem pernapasan dan sistem pencernaan, membentuk hubungan antara bagian nasal dan faring. Faring dilapisi oleh epitel berlapis gepeng jenis mukosa, kecuali pada daerah bagian respirasi yang tidak mengalami gesekan.Daerah terakhir ini dilapisi oleh epitel bertingkat silindris bersilia bersel goblet.Faring mengandung tonsila, mukosa faring memiliki banyak kelenjar mukosa kacil dalam lapisan jaringan ikat padat.Muskular konstriktor dan longitudinalis faring terletak di luar lapisan ini.


     

    3. Gigi Dan Struktur Terkait

    Pada oramg dewasa normal terdapat 32 gigi tetap (permanen), tersebar dalam 2 lengkung simetris bilateral dalam tulang maksila dan mandibula, dengan 8 gigi pada pada setiap kuadrannya: 2 insisivus, 1 kaninus, 2 premolar dan 3 molar. Gigi tetap didahului oleh 20 gigi susu (desidua). Ke 12 gigi molar tetap tidak memiliki pendahulu gigi desiduanya.

    Setiap gigi terdiri atas bagian yang menonjol di atas gingiva (gusi), bagian mahkota (korona), satu atau lebih radiks di bawah gingiva yang menahan gigi dalam soket tulang yang disebut alveolus. Korona ditutupi oleh email yang sangat keras, sedangkan radiks oleh sementum. Kedua pelapis ini bertemu pada bagian leher (serviks gigi). Bagian dalam gigi mengandung materi lain yang disebut dentin, yang mengelilingi rongga berisi jaringan yang dikenal sebagai rongga pulpa. Rongga pulpa meluas ke apeks radiks (saluran radiks), tempat sebuah muara (foramen apikal) memungkinkan masuk dan keluarnya pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf dari rongga pulpa.Ligamen (membran periodontal) adalah struktur fibrosa berkolagen yang tertanam dalam sementum yang berfungsi menahan gigi dengan erat pada soket tulangnya (alveolus).


     

    Dentin

    Dentin adalah jaringan yang mengapur mirip tulang tetapi lebih keras karena kandungan garam kalsiumnya lebih tinggi (70% dari berat kering). Terutama terdiri atas serat kolagen tipe 1, glikosaminoglikan dan garam kalsium dalam bentuk kristal hidroksiapatit. Matriks organik dentin dihasilkan oleh odontoblas, sel yang melapisi permukaan dalam gigi, memisahkan dari rongga pulpa.


     

    Odontoblas adalah sel langsing terpolarisasi yang hanya menghasilkan matriks organik pada permukaan dentin.Sel-sel inti memiliki struktur sel penghasil sekret terpolarisasi dengan gradul sekresi yang mengandung prokolagen, sitoplasma sel ini mengandung sebuah inti pada basisnya.Odontoblas mempunyai cabang sitoplasma halus yang menerobos secara tagak lurus terhadap lebar dentin yaitu juluran odontoblas.Juluran-juluran halus ini secara berangsur memanjang seiring dengan menebalnya dentin, berjalan dalam saluran halus disebut tubul dentin yang bercabang dekat batas dentin dan email.Juluran odontoblas berangsur menipis ke arah ujung distalnya.Matriks yang dihasilkan odontoblas belum mengandung mineral dan disebut predentin. Mineralisasi dari dentin yang berkembang dimulai bila vesikel bermembran (vesikel matriks) mulai muncul, mengandung kristal hidroksiapatit halus yang tumbuh dan berfungsi sebagai tempat nukleasi bagi pengendapan mineral selanjutnya pada serabut kolagen sekitarnya.

    Berbeda dengan tulang, dentin menetap sebagai jaringan bermineral untuk waktu yang lama setelah musnahnya odontoblas.Karena dimungkinkan untuk mempertahankan gigi yang pulpa serta odontoblasnya telah dirusak oleh infeksi.Pada gigi orang dewasa, pengrusakan email penutup oleh erosi akibat pemakaian atau karies dentis (lubang gigi) biasanya memicu reaksi dalam dentin yang menyebabkan membuat komponen-komponennya.


     

    Email


     

    Email adalah unsur paling keras pada tubuh manusia dan paling banyak mengandung kalsium. Ia terdiri atas lebih berkurang 95% garam kalsium (terutama hidroksiapatit), 0,5% materi organik dan sisanya adalah air. Email dibentuk oleh sel-sel ektodermal, kebanyakan struktur lain dari gigi berkembang dari mesodermal atau sel kristal neural. Matriks organik email tidak terdiri atas serabut-serabut kolagen tetapi terdiri atas sekurang-kurangnya 2 golongan protein heterogen yang disebut amelogenin dan enamelin. Peran protein ini dalam mengatur unsur mineral dari email sedang. Email terdiri atas batang atau kolom kristal hidroksiapatit memanjang, batang (prisma) email digabung menjadi satu oleh email antar-batang. Email antar-batang dan batang email dibentuk oleh kristal hidroksiapatit, hanya berbeda dalam orientasi kristalnya. Setiap batang terbentang pada keseluruhan tebal lapisan email.

    Matriks email dihasilkan oleh sel-sel yang disebut ameloblas. Sel silindris tinggi ini mempunyai banyak mitokondria di daerah di bawah inti. Retikulum endoplasma kasar dan kompleks golgi yang berkembang baik, terdapat di atas inti. Setiap ameloblas memiliki juluran apikal dikenal sebagai prosesus tomes, mengandung banyak granul sekresi. Granul ini mengandung protein yang menyusun matriks email.


     

    Pulpa


     

    Pulpa gigi terdiri atas jaringan ikat longgar.Unsur utamanya ialah odontoblas, fibroblas, serabut kolagen halus dan substansi dasar dengan glikosaminoglikans.Pulpa adalah jaringan dengan banyak saraf dan pembuluh darah.Pembuluh darah dan serat saraf bermielin memasuki foramen apikal dan bercabang banyak.

    Beberapa serat saraf hilang selubung mielinnya dan menyusup untuk jarak tertentu ke dalam tubul dentin.Serabut-serabut ini peka terhadap nyeri, satu-satunya sensasi pada gigi.


     

    Stuktur Terkait


     

    Struktur yang berfungsi mempertahankan gigi dalam tulang dan maksila dan mandibula terdiri atas sementum, ligamen periodontal, tulang alveolus dan gingiva.


     

    A. Sementum

    Jaringan ini menutupi dentin radiks dan komposisinya serupa tulang, meskipun tidak ada sistem Havers dan pembuluh darah.Pada bagian apikal radiks lebih tebal, terdapal sel-sel yang mirip osteosit, yaitu sementosit.Seperti osteosit, mereka terkurung dalam lakuna yang saling berhubungan melalui kanalikuli.Seperti jaringan tulang, sementum adalah labil dan bereaksi dengan resorpsi atau produksi jaringan baru sesuai dengan stres yang dialaminya. Bila ligamen periodontal dihancurkan, sementum akan mengalami nekrosis dan mungkin diserap. Produksi sementum mengatur pertumbuhan normal gigi dan memelihara kontak erat antara radiks gigi dan soketnya.


     

    B. Ligamen Periodontal

    Ligamen periodontal terdiri atas jaringan ikat padat, yamg serat-seratnya masuk ke dalam sementum gigi dan menambatnya pada dinding tulang sakunya.Berfungsi sebagai periosteum bagi tulang alveolus. Serat-serat disusun sedemikian rupa agar dapat menahan tekanan sewaktu mengunyah, hal ini mencegah pemindahan tekanan langsung pada tulang, suatu proses yang akan menimbulkan resorpsi setempat.

    Kolagen dari ligamen periodontal memiliki kecepatan pergantian protein yang tinggi dan banyak mengandung kolagen yang larut.Celah-celah diantara serat-seratnya terisi dengan glikosaminoglikans.Kecepatan pembaruan kolagen yang tinggi dalam ligamen periodontal memberi peluang bagi proses-proses yang mempengaruhi pembuatan kolagen atau protein, misalnya defisiensi protein atau vitamin C mengakibatkan atrofi pada ligamen ini.


     

    C. Tulang Alveolus

    Bagian tulang ini berkontak langsung dengan ligamen periodontal.Tulang dari jenis belum dewasa ini (tulang primer) dengan serat-serat kolagen yang tidak disusun menurut pola berlamel khas pada tulang dewasa.Tulang yamg paling dekat pada akar gigi membentuk soket gigi.Pembuluh dan saraf melintasi tulang alveolus ini menuju foramen apikal dan radiks untuk memasuki pulpa.


     

    D. Gingiva

    Gingiva adalah membran mukosa yang secara erat melekat pada periosteum tulang maksila atau mandibula.Ia terdiri atas epitel berlapis gepeng dan banyak papil jaringan ikat. Epitel ini melekat pada email gigi oleh kutikula yang menyerupai lamina basal tebal dan membentuk perlekatan epitel Gottlieb.

    Sel-sel epitel melekat pada kutikula oleh hemidesmosom. Diantara email dan epitel terdapat celah gingiva, lekukan sempit di sekeliling korona.


     


     

    Perkembangan Gigi

    Pada minggu keenam kehamilan, lapis basal epitel mulut (ektoderm) berproliferasi dan tumbuh ke dalam ektomesenkim di bawahnya, yang berkembang dari krista neural. Sabuk berbentuk tapal kuda yang dikenal sebagai lamina dentis dibentuk pada tiap rahang. Penjuluran ektodermal ini membentuk sungkup di atas kelompok ektomesenkim dan setiap kelompok sel (kuncup gigi) akan berkembang menjadi gigi desidua. Ektomesenkim dibentuk oleh sel-sel mesenkim sehubungan dengan sel krista neural yang berasal dari ektoderm. Sel-sel ektodermal kemudian berdegenerasi dan menghilang. Komponen ektodermal kuncup gigi membentuk organ email yang berfungsi untuk menghasilkan email. Komponen ektomesenkim membentuk papila dentis yang akan mengembangkan sel odontoblas (sel yang menghasilkan dentin) dan struktur pulpa dentis lainnya. Mesenkim juga memadat disekitar organ email dan akhirnya berkembang menjadi sementoblas (sel yang membentuk sementum) dan ligamen periodontal.

    Organ email terus membesar dan mengambil bentuk genta pada minggu ke-8 kehamilan. Epitel email luar (eksterna), yang berhubungan dengan lamina dentis bertakuk oleh banyak pembuluh kapiler. Sel berbatasan dengan papila dentis menjadi silindris dan menyusun epitel email dalam (interna). Sel ini berkembang menjadi ameloblas (sel yang akan menghasilkan email). Sel epitelial di antara lapis luar dan dalam menyusun retikulum stelata dan stratum intermedium.

    Sebelum ameloblas mulai mensekresi email, mereka merangsang sel-sel lapisan superfisial dari papila dentis untuk memanjang dan berkembang menjadi odontoblas. Odontoblas mulai mensekresi predentin, yang merangsang pembentukan email oleh ameloblas.


     

    D. Gigi Tetap (permanen)

    Pada sisi labial setiap lamina dentis terjulur ke luar suatu massa sel ektodermal dan membentuk lamina suksesional. Sel-sel lamina dentis menggali ke belakang dan bakal gigi molar permanen berturut-turut terlepas.Bakal gigi molar kedua dan ketiga tidak dibentuk sampai sesudah lahir.


     

    Esofagus


     

    Merupakan sebuah tabung lurus yang ada pada orang dewasa panjangnya sekitar 25 cm, berfungsi memindahkan makanan dari mulut ke dalam lambung.Sebagian besar terdapat dalam mediastinum, setelah melalui diaphragma masuk dalam cavum abdominalis untuk bermuara dalam gaster.Ia dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. Dalam submukosa terdapat kelompokan kelenjar penghasil mukus kecil, yaitu kelenjar esofageal.Pada lamina propria dekat lambung terdapat kelompokan kelenjar yang disebut kelenjar kardia esofagus yang juga menghasilkan mukus.Pada ujung distal esofagus, lapisan ototnya terdiri atas serat otot polos, pada bagian tengah terdapat campuran serat otot bergaris (rangka) dan serat otot polos, pada ujung proksimal terdapat serat otot rangka.Hanya bagian esofagus dalam rongga peritoneum yang ditutupi oleh serosa.Sisanya ditutupi lapisan jaringan ikat longgar yang disebut adventisia.


     

    A. Tunica mucosa


     

    Karena kontraksi otot-otot stratum circulare tunica muskular maka tunica mukosa membentuk lipatan-lipatan memanjang.


     

    1. Epitil, tebalnya mencapai 300 mikron dan berbentuk epitel gepeng berlapis tanpa keratinasi dengan kira-kira 25 lapis sel.

    2. Lamina propria, merupakan jaringan pengikat longgar yang tidak banyak mengandung sel-sel. Bentuk tubuler dan saluran keluarnya melalui puncak papila untuk bermuara dalam lumen. Bentuknya mirip glandula cardiaca maka disebut sebagai glandula oesophagea cardiaca.

    3. Lamina muskularis mucosa, merupakan lapisan otot polos yang tebal. Hanya memiliki lapisan serabut-serabut yang tersusun longitudinal.


     

    B. Tunica submukosa

    Lapisan sangat longgar hubungannya dengan lapisan dibawahnya hingga dapat membentuk lipatan-lipatan memanjang.Tebalnya sekitar 300-700 mikron.Di dalam tunica submukosa terdapat kelenjar yang berbentuk tubulo alveolar kompleks dan menghasilkan mukus.Saluran keluarnya menembus muscularis mukosa kemudian melalui diantara papila untuk bermuara ke dalam lumen.Kelenjar ini dinamakan glandula oesophagea propria.


     

    C. Tunica muskularis

    Terdiri atas dua lapisan masing-masing sebagai:

    Stratum circulare : disebelah dalam

    Stratum longitudinale : disebelah luar


     

    Di bagian atas stratum circular menebal membentuk m. Sphincter oesophageus superior.Pada ¼ bagian sebelah oral, seluruhnya terdiri atas otot bercorak.Pada ¼ bagian tengah terdiri atas campuran otot bercorak dan otot polos.Pada ½ bagian anal terdiri seluruhnya stas otot polos.Pada perbatasan dengan ventrikulus terdapat m. Sphincter oesophageus inferior.


     

    D. Tunica adventitia

    Pada bagian terluar dari lapisan ini merupakan jaringan pengikat longgar.2-3 cm sebelum ventrikulus terdapat banyak serabut-serabut elastis yang melekat pada diaphragma.Fungsi oesophagus terutama untuk menyalurkan makanan dari pharynx ke ventrikulus.


     

    GASTER


     

    Gaster merupakan pembesaran tractus digestivus yang berbentuk sebagai kantong.Dalam keadaan kosong ruang di dalamnya tidak jauh lebih besar daripada ruang usus. Makanan dan minuman dari eosophagus akan bermuara dalam cardia. Disebelah kiri cardia, dinding ventriculus sedikit lebih membesar, dimana terdapat fundus ventriculi.Sisi yang melengkung di sebelah kanan dan kiri masing-masing disebut sebagai curvatura minor dan curvatura mayor.Kedua sisi ini membatasi permukaan facies anterior dan fascies pesterior.Bagian terbesar yaitu corpus ventriculi yang melanjutkan diri dengan menyempit disebut pylorus ventriculi. Selanjutnya pylorus akan bermuara dalam duodenum.


     


     

    A. Tunica mucosa

    Pada keadaan hidup biasanya terlihat merah muda kecuali pada daerah cardia dan pylorus agak pucat.Tampak pada permukaan lipatan-lipatan yang disebut rugae karena longgarnya tunica submucosa di bawahnya.Terdapat gambaran yang lebih menetap yaitu tonjolan-tonjolan yang membentuk bulat dipisahkan oleh alur-alur disekitarnya yang dinamakan areola gastrica. Sebagian besar tunica mucosa terisi oleh kelenjar lambung yaitu : glandula cardiaca, glandula fundica, dan glandula pylorica.


     

    o Epitel

    Dilapisi oleh epitel silindris selapis.Didaerah cardia terdapat peralihan dari epitel oesophagus.Semua sel epitel merupakan sel yang menghasilkan mucus. Sel-sel epitel tersebut dijumpai adanya terminal bars. Dengan mikroskop elektron tampak microvili pada permukaan dengan lapisan karbohidrat pada membran plasma.Pada sitoplasma terdapat butir musigen, bentuk bintang dengan warna gelap dan homogen.Dalam keadaan normal sel-sel epitel ini selalu diperbarui setiap 3 hari.Tanda-tanda regenerasi tampak pada bagian dasar foveola gastrica. Sel-sel yang terbentuk baru akan mendorong ke atas utuk menggantikan sel-sel yang dilepaskan.


     

    o Lamina propria

    Jaringan pengikat pada lamina propria ini sangat sedikit karena terdesak oleh kelenjar-kelenjar yang begitu rapat, yaitu jaringan ikat kolagen dan retikuler.Infiltrasi limfosit tersebar secara difusi dan kadang-kadang ditemukan lymphanodulus solitarius.


     


     

    Ventriculi terdapat 3 macam kelenjar :


     

    · Glandula cardiaca

    Kelenjar ini terdapat disekitar muara oesophagus di dalam gaster.Glandula cardiaca merupakan kelenjar tubuler kompleks yang bermuara pada dasar foveola gastrica.Pada kelenjar ini hanya ditemukan satu jenis sel yaitu sel mukosa yang mirip dengan sel mukosa pada glandula pylorica atau sel mukosa leher dari glandula fundica.


     

    · Glandula fundica/glandula gastrica propria

    Merupakan kelenjar utama pada dinding ventriculus yang menghasilkan getah lambung.Bentuk masing-masing kelenjar ialah tubuler simplex bercabang, bermuara pada dasar foveola.Ujung-ujungnya sedikit membesar dan bercabang menjadi 2—3 buah.Ujung-ujung kelenjar mencapai lamina muscularis mucosa.Dalam sebuah lambung terdapat sekitar 15 juta kelenjar.

    Dalam kelenjar ini dibedakan 4 macam sel :

    1) Sel principal = sel zimogen atau sel utama (chief cell)

    § Bentuk sel : silindris pendek atau kuboid, tersusun selapis pada ½ atau 1/3 bagian distal dari kelenjar

    § Mudah rusak, tapi jika tidak ada asam lambung kerusakan dapat dihambat

    § Menghasilkan pepsinogen yang akan berubah menjadi enzim pepsin

    § Dengan mikroskop elektron terlihat :

    - Pada permukaan terdapat microvili yang tidak teratur

    - Kompleks golgi yang berkembang menghasilkan protein

    - Granular reticulum endoplasmic lebih banyak

    - Ribosom bebas atau menempel lebih banyak, merupakan penyebab warna basofil


     

    2) Sel parietal

    § Terdapat tersebar diantara sel utama sepanjang dinding kelenjar

    § Bentuk sel seperti pyramid atau agak bulat pada dasarnya yang terdesak ke basal oleh sel utama

    § Inti bulat, sitoplasma tampak asidofil serta adanya canaliculi secretori yang tampak sebagai bangunan intraseluler

    § Diduga menghasilkan asam HCl dalam getah lambung

    § Dengan mikroskop elektron terlihat :

    - Permukaan sel yang mengadakan invaginasi membentuk canalikuli

    - Microvili panjang

    - Hubungan dengan sel utama diperkuat oleh zenula occluden dan desmosom

    - Mitokondria tampak asidofil

    - Kompleks golgi terdapat antara inti dan basal


     

    3) Sel mukosa leher

    § Relatif sedikit dan terletak antara sel-sel parietal di daerah leher kelenjar

    § Pada pewarnaan biasa mirip sel utama, tapi inti di basal agak pipih

    § Untuk membedakan dengan sel parietal, diwarnai dengan past/mucicarmine

    § Dengan mikroskop elektron terlihat :

    - Microvili pendek pada permukaan sel

    - Dengan sel di dekatnya dihubungkan dengan desmosom interdigitasi

    - Kompleks golgi diatas inti sel

    - Mitokondria tersebar diseluruh sitoplasma

    - Granular reticulum endoplasma lebih sedikit


     

    4) Sel argentafin (sel enterokromatin)

    § Sel-sel kecil yang bergranula, tersebar diantara dasar sel utama

    § Merupakan tempat sintesa dan penimbunan serotonin

    § Menghasilkan gastrin, serotonin, dan enteroglukogen


     

    · Glandula pylorica

    Kelenjar ini terdapat di dalam lamina propria daerah pylorus.Glandula pylorica berbentuk tubuler bercabang simpleks, ujungnya bercilia hingga pada sediaan tampak terpotong melintang.

    Sifat-sifat lain :

    § Lumen besar

    § Terdapat satu macam sel saja

    § Sel-selnya berbentuk silindris dengan sitoplasma pucat yang mengandung butir-butir tidak jelas, inti terdesak ke basal sel

    § Tampak kapiler sekretori di antara sel-sel kelenjar

    § Dengan pewrnaan HE tampak sebagai sel zymogen atau sel mucosa leher


     

    o lamina muskularis mucosa gaster

    terdiri atas serabut-serabut otot polos sirkuler sebelah dalam dan longitudinal sebelah luar. Kadang-kadang terdapat lagi serabut sirkuler di luar.


     

    B. Tunika submucosa

    Merupakan jaringan ikat padat yang mengandung sel-sel lemak, mast cells, sel limfoid


     

    C. Tunika muscularis

    Terdiri dari 3 lapisan berturut-turut dari dalam keluar, yaitu:

    a. Stratum oblique

    Terutama pada facies ventralis dan dorsalis di daerah fundus dan corpus ventriculi.


     

    b. Stratum circulare

    Merupakan lapisan yang paling merata di seluruh bagian ventriculus, di pylorus membentuk muskulus sphincter pylori.


     

    c. Stratum longitudinal

    Banyak pada daerah curvatura minor dan curvatura major.


     

    D. Tunika serosa

    Merupakan jaringan pengikat biasa yang sebelah luar dilapisi oleh mesotil sebagai lanjutan dari peritoneum viscerale yang meneruskan sebagai omentum majus.Pada perlekatan sepanjang curvatura minor dan major tidak dilapisi oleh mesotil.


     

    Di dalam pilorus lambung segera sebelum peralihannya menjadi duodenum disebut sfingter pilorus, dibentuk terutama oleh penebalan hebat dari lapisan sirkuler muskularis eksterna.

    Ketika pilorus mendekati duodenum, pematang-pematang mukosa yang mengelilingi sumur-sumur lambung menjadi lebih luas dan tidak beraturan batasnya.Kelenjar-kelenjar tubuler berkelok-kelok pilorus masih terdapat di dalam lamina propria yang sebenarnya, dan bermuara ke dalam sumu-sumur lambung.Nodulus limfatikus sering terlihat pada daerah peralihan.

    Di dalam duodenum evaginasi mukosa vili mulai terlihat.Setiap vilus berbentuk daun dengan ujung agak membulat.Di antara vili ada ruang intervili, lanjutan dari lumen intestinum.Epitel sekresi mukus lambung membentuk peralihan mendadak menjadi epitel intestin, yang terdiri dari sel goblet dan sel silindris dengan batas berstrip-strip (mikrovili) yang terus-menerus terlihat sepanjang intestin.

    Kelenjar tubuler pendek tidak bercabang yang disebut kelenjar intestinal kriptus Liberkuhn.Di dalam lamina propria yang sebenarnya menggantikan kelenjar pilorus.Kriptus ini terutama dibatasi oleh sel goblet dan sel dengan permukaan bersrip meneruskan diri dengan epitel permukaan.Satu atau lebih kelenjar intestinal bermuara ke dalam ruang intervilus.

    Kelenjar duodenal (kelenjar Brunner) memenuhi hampir seluruh bagian atas duodenum dan sering meluas melewati muskularis mukosa.Muskularis mukosa terputus dan berkas muskularis mungkin tersebar diantara tubulus kelenjar mukosa.Bersama dengan kelenjar (submukosa) oesofagus, kelenjar duodenum adalah satu-satunya kelenjar submukosa yang sebenarnya di dalam saluran pencernaan.


     

    INTESTINUM TENUE


     

    Intestinum tenue merupakan bagian tractus digestivus di antara ventriculus dan intestinum crassum, seluruhnya ada sekitar 6 meter panjangnya. Intestinum tenue atau usus halus ini dibedakan dalam 3 segmen berturut-turut yaitu :


     

    · Duodenum

    Panjang sekitar 30cm, letak retroperitoneal yang tertutup oleh peritoneum parietale di sebelah ventralnya.

    · Jejunum

    · Ileum

    Jejunum dan ileum dibungkus seluruhnya oleh peritoneus viscerale.

    Dindingnya :

    A. Tunika mucosa

    Untuk memenuhi fungsi utama yaitu absorbsi makanan, maka perlu perluasan dari permukaan tunika mucosa. Perluasan tersebut dilaksanakan dalam beberapa tingkat :

    · Lipatan-lipatan tunika mucosa sampai tunika submucosa, yang melingkar-lingkar yang disebut plica circularis atau valvula kerckingi (mirip lipatan).

    Lipatan ini merupakan bangunan yang tetap yang tidak berubah karena pembesaran usus. Lipatan tersebut dimulai 5cm distal dari pylorus yang makin membesar dan paling besar pada akhir duodenum dan awal jejunum dan makin merendah sampai pada pertengahan ileum menghilang.

    · Vili intestinalis

    Merupakan penonjolan tunika mukosa dengan panjang 0,5 – 1,5 mm. Yang meliputi seluruh permukaan tunica mucosa. Di daerah ileum agak jarang, tersusun sebagai jari-jari, pada dasar vili terdapat muara kelenjar usus yang disebut glandula intestinalis liberkuhn atau crypta lieberkuhn.


     

    · Microvili

    Dengan adanya microvili, maka luas permukaan diperbesar sekitar 30x. Pada permukaan sel-sel epitel gambaran bergaris-garis yang disebut striated border, yang merupakan tonjolan sitoplasmatis diliputi membrane sel.


     

    o Epitel

    Bentuk epitel silindris selapis

    Oleh vili intestinalis dan glandula dibagi 4 sel, yaitu :

    a) Sel absorbtif

    - Berbentuk silindris dengan tinggi 20 – 26 μ

    - Bentuk inti ovoid pada basal sel

    - Pada permukaan bebas terdapat microvili

    - Enzim pencernaan amylase dan protease diserap oleh selubung glukoprotein hingga pencernaan dapat terjadi dalam lumen usus dan permukaan microvili

    - Dalam microvili terdapat filamen-filamen halus yang penting dan sintesa trigliseride untuk proses absorbsi lemak.

    b) Sel piala/goblet sel

    - Merupakan sel uniseluler yang menghasilkan mucin.

    - Sitoplasma merupakan lapisan yang tipis untuk melindungi lapisan secret tersebut sebagai plica.

    - Ruangan yang dibatasi oleh plica tersebut berisi tetes-tetes mucigen.


     

    c) Sel argentafis

    - Sangat umum ditemukan dalam epitel duodenum

    - Sangat banyak pada epitel appendix


     

    d) Sel paneth

    - Berkelompok dalam jumlah kecil di dasar crypta lieberkuhn

    - Bentuk sel seperti pyramid, inti bulat pada dasarnya.

    - Sitoplasma terlihat basofil, granular reticulum endoplasma lebih banyak.

    - Menghasilkan peptidase, losozim


     

    o Lamina propria

    - Merupakan jaringan pengikat yang mengisi celah-celah di antara crypta lieberkuhn

    - Mengandung serabut reticuler dan elastis

    - Terdapat sel makrofag, limfosit, plasmosit, dan leukosit

    - Nodus limfaticus lebih banyak, sebesar 0,6 – 3 mm sepanjang usus.

    - Pada ileum sebagai nodus limfaticus paling besar plaques peyeri.


     

    o Lamina muscularis

    Terdiri atas 2 lapisan, yaitu :

    - Stratum circulare di sebelah dalam

    - Stratum longitudinal di sebelah luar


     

    B. Tunika submucosa

    Merupakan jaringan ikat padat yang banyak mengandung serabut elastis.Di dalamnya terdapat pula kelompok-kelompok sel lemak.Terdapat anyaman saraf sebagai plexus nervosus, submucosa meisseri.


     

    Gambaran khusus tunika submucosa ada 2, yaitu:


     

    a. Plica circularis

    - Merupakan lipatan yang diikuti oleh lapisan dinding usus sampai tunika submucosa untuk memperluas permukaan usus.

    - Terdapat 800 lipatan melingkar sabagai cincin yang tidak sempurna di sepanjang intestinum.


     

    b. Glandula duodenalis bruneri

    - Pars terminalis berbentuk tubuler yang bercabang dan bergelung.

    - Ductus excretorius akan menembus lamina muscularis dan bermuara pada crypta lieberkuhn.

    - Pada 2/3 distal duodenum kelenjar tersebut akan berkurang kemudian menghilang.


     

    C. Tunika muscularis

    Terdiri atas 2 lapisan serabut otot polos :

    · Stratum circulare di sebelah dalam

    · Stratum longitudinal di sebelah luar

    Diantara kedua lapisan tersebut terdapat plexus myentericus aurbach


     

    D. Tunika serosa

    Merupakan jaringan pengikat longgar sebagai lanjutan peritoneum viscerale


     

    INTESTINUM CRASUM


     

    Saluran usus ini mempunyai panjang sekitar 1,5 m, diameternya dua kali lipat intestinum tenue. Tidak ada plica circularis dan juga vili intestinalis, sehingga permukaan dalamnya tampak lebih halus.Glandula intestinal lebih panjang dan rapat.Epitel yang melapisi tunika mucosanya pada umumnya sejenis.

    Berdasarkan letak dan struktrunya, dibedakan dalam beberapa segmen, yaitu:


     

    i. Colon, yang meliputi :

    · caecum dan appendix vermiformis

    · colon ascendes

    · colon tranversum

    · colon descendens

    · colon sigmoideum


     

    ii. Rectum, yang meliputi :

    · pars empularis recti

    · pars analis recti

    · anus


     

    1. Colon


     

    Kecuali appendix, seluruh colon dan caecum mempunyai struktur yang sama. Dari luar colon tampak segmen yang melintang menggelembung yang disebut haustra.Disamping itu tampak adanya tiga jalur sebagai pita yang memanjang mengikuti sumbu panjang colon yang disebut taenia coli.

    Di antara colon, yang terletak intraperitoneal ialah caecum dengan appendia, colon transversum dan colon sigmoideum.Sedang yang terletak retro peritoneal ialah conon ascendens dan colon descendens.


     

    Appendix vermicularis


     

    Bangunan ini merupakan tonjolan sebagai jari atau cacing, yang berpangkal pada caecum.Dindingnya relatif tebal dibandingkan lumennya.Adanya lipatan tunica mucosa kedalam dinding menyebabkan bentuk lumen yang tidak teratur.Pada orang dewasa lumen agak membulat.Kadang-kadang lumennya berisi sisa-sisa sel sampai tersumbat.Appendix ini berakhir buntu.


     

    Dindingnya berstruktur sebagai berikut :


     

    A. Tunica mucosa

    Tidak mempunyai villi intestinalis.

    1. Epitel, berbentuk silindris selpais dengan sel piala. Banyak ditemukan sel argentafin dan kadang-kadang sel paneth.

    2. Lamina propria, hampir seluruhnya terisi oleh jaringan limfoid dengan adanya pula nodulus Lymmphaticus yang tersusun berderet-deret sekeliling lumen. Diantaranya terdapat crypta lieberkuhn

    3. Lamina muscularis mucosa, sangat tipis dan terdesak oleh jaringan limfoid dan kadang-kadang terputus-putus


     

    B. Tunica submucosa

    Tebal, biasanya mengandung sel-sel lemak dan infiltrasi limfosit yang merata.Di dalam jariangan tunica submucosa terdapat anyaman pembuluh darah dan saraf.


     

    C. Tunic muscularis

    Walaupun tipis, tapi masih dapat dibedakan adanya lapisan dua lapisan.


     

    D. Tunica serosa

    Tunica serosanya mempunyai struktur yang tidak berbeda dengan yang terdapat pada intestinum tenue.Kadang-kadang pada potongan melintang dapat diikuti pula mesoappendix yang merupakan alat penggantung sebagai lanjutan peritoneum viscerale.


     

    Valvula Ilecoececalis

    Merupakan lipatan tunica mucosa dan tunica mucosa yang terdapat pada muara ileum dalam caecum.Dalam lipatan ini terdapat serabut otot polos memperkuat struktur tersebut.Serabut-serabut tersebut berasal dari stratum circulare tunica muscularis.Tapi bebas lipatan tersebut membatasi suatu celah tempat muara ileum.


     

    Caecum

    Struktur histologisnya tidak berbeda dengan colon yang lain.


     

    Colon Ascendens, Colon Tranversum, Colon Descendens dan Colon Sigmoideum

    A. Tunica mucosa

    Tidak membentuk lipatan, plica atau villa sehingga permukaan dalamnya halus.Adanya lekukan ke dalam oleh incisura di luar menyebabkan di dalam terdapat bangunan sebagai lipatan yang diikuti seluruh lapisan dinding, yang disebut plica semilunaris.

    1. Epitel

    Epitel permukaan berbentuk silindris selapis dengan striated border yang tipis. Diantara sel-sel epitel ini terdapat sel piala.Kelenjar-kelenjarnya lebih panjang dari yang terdapat di usus halus, maka tunica mucosa lebih tebal.Kelenjar-kelenjar tersebut tersusun teratur dan sangat rapat.Hampir seluruhnya sel-sel kelenjar terdiri atas sel piala.Kadang-kadang terdapat sel argentafin.Sedang sel paneth sangat jarang.

    2. Lamina propria

    Susunan jaringan pengikat seperti pada intestinum tenue.Lebih banyak pula nodulus lymphaticus soliterius yang kadang-kadang meluas ke tunica submucosa.

    3. Lamina muscularis mucosae

    Jelas adanya dua lapisan

    B. Tunica submucosa : Tidak ada keistimewaan

    C. Tunica muscularis

    D. Tunica serosa


     

    Seperti juga pada intestinum tenue maka colon yang terdapat intraperitoneal akan dibungkus seluruhnya oleh tunica serosa dengan mesotil. Pada beberapa tempat terdapat bangunan sebagai kantung kecil yang berisi lerik yang disebut appendix epiepitionea


     

    2. Rektum

    Dibedakan 2 bagian :


     

    Pars ampullaris recti

    Sebagian besar tidak banyak berbeda strukturnya dengan colon.Glandula intestinalis merupakan yang terpanajang diantara kelenjar usus. Kemudian makin jarang, memendek dan menghilang pars analis recti.

    Jaringan limfoid lebih sedikit daripada digeolony.Tunica muscularisnya terdiri dari dua lapisan tetapi tidak terdapat taenia lagi.

    Tunica serosa diganti oleh tunica adventitia, hingga tidak dilapisi oleh mesotil.


     

    Pars analis recti

    Tunica mucosa membentuk lipatan longitudinal, sebanyak sekitar 8 buah.Lipatan longitudinale ini disebut Columna rectalis Norgagni.

    Ujung lipatan-lipatan tersebut bersatu membatasi lubang anus.Maka terbentuk sebagai katup valvula analis dan ruang yang disebut sinus analis.Pada apeks katup anus, epitel silindris rektum digantikan langsung oleh epitel gepeng berlapis tanpa kornifikasi dari saluran anus.Kelenjar intestinal berakhir di sini, lamina propria rektum digantikan oleh jaringan ikat padat ireguler dalam lamina propria saluran anus.Submukosa rektum bersatu dengan lamina propria saluran anus.

    Lamina propria dan submukosa keduanya amat vaskular pada daerah ini.Plexus haemoroidalis interna yang terdiri dari vena terletak di dalam mukosa saluran anus dan pembuluh darah meluas dari sini ke dalam submukosa rektum.Hemoroid interna adalah hasil dilatasi patologik dari pembuluh-pembuluh ini.Hemoroid eksterna berkembang dari pembuluh-pembuluh plexus venosum eksterna pada bibir anus.

    Stratum circulare tunica musculoaris pada akhirnya akan menebal membentuk m.spincter ani internum. Sedangkan diluarnya terdapat bekas-bekas otot yang bergerak melingkar membentuk m.spincter ani externus.

    Pada akhir pars analis recti terdapat perubahan epitil, dari epitil silindris selapis menjadi epitil gepeng berlapis tanpa keratinisasi. Daerah perubahan tersebut melingkar, disebut liner anorectale.

    Lebih lanjut epitil gepeng terlapis tadi akan mengalami keratinisasi dan batasnya yang membentuk lingkaran disebut liniaanucutanea.

    Di daerah ini mulai muncul folikel-folikel rambut dengan glandula sebacea.

    Galndula suderifera bersifat apokrin seperti di axilla, disebut glndula circum-anale yang berbentuk tubuler.


     


     

    Histofisiologi Intestinum Crasum

    Adanya sel piala yang makin banyak menghasilkan mukus yang berguna untuk melicinkan. Disamping itu mucus akan mengikat air sehingga isi colon makin memesat.

    Terjadi pula absorbsi air dan vitamin.

    Didalam colon terdapat banyak sekali bakteri pembusuk sehingga dapat menghancurkan selulosa yang tadinya belum tercerna.


     


     


     

    HEPAR

    Struktur Histologis

    Hepar dibagi menjadi unit-unit berbentuk prisma polygonal yang disebut lobulus, terdiri atas parenchyma hepar dengan diameter 0,7—2 mm. pada potongan terlihat bahwa lobulus berbentuk sebagai segi enam dengan pembuluh darah yang terdapat di tengah,yang disebut vena sentralis.

    Batas-batas lobulus pada hepar manusia tidak jelas dipisahkan oleh jaringan pengikat.Pada sudut pertemuan antara lobuli yang berdekatan terdapat bangunan jaringan pengikat berbentuk segi tiga berisi saluran-saluran yang disebut Canalis Portalis yang terdiri dari pembuluh darah, pembuluh limfe, saluran empedu dan serabut saraf.Bangunan segitiga ini disebut Trigonum Kiernanni.


     

    Jika mengingat hepar sebagai kelenjar maka apa yang disebut lobulus tadi tidak sesuai dengan lobulus pada kelenjar yang pada umumnya mempunyai saluran keluar yang terdapat di tengah-tengah lobulus.

    Pembagian lobulus hepar tersebut merupakan pembagian cara klasik yang mendasarkan atas aliran darah yang mengalir dari tepi lobulus yang kemudian berkumpul di tengah Vena Sentralis. Jika terjadi gangguan peredaran darah akan terjadi perubahan-perubahan di daerah perifer lobulus yang meluas ke pusat lobulus.


     

    Elias pada tahun 1949 meyatakan bahwa parenchyma hepar terdiri atas masa sel yang saling berhubungan dan ditempati oleh suatu anyaman sinusoid.Sinusoid ini membagi rangkaian sel-sel parenchyma hepar menjadi lembaran atau lempeng-lempeng setebal satu sel.

    Sel-sel hepar disebut pula hepatosit yang berbentuk polyhedral.Sepanjang permukaan terdapat anyaman canaliculi biliferi di seluruh lobuli hepatic yang pada sediaan biasa tidak dapat dilihat dengan mikroskop karena canaliculi tersebut sangat halus. Semua canaliculi akan bermuara di cabang Duktus Biliferus di perifer lobulus hepatis.


     

    VESICA FELLEA

    Dinding Vesica Fellea


     

    1. Tunica Mucosa

    Bagian dinding ini mudah mengalami kerusakan post mortem, maka pembuatan sediaan vesica fellea sangat sulit. Tunica mucosa melipat-lipat membentuk rugae pada permukaan. Pada liatan yang besar akan terdapat lipatan-lipatan yang lebih kecil. Lipatan-lipatan tersebut akan mendatar apabila vesica fellea berisi penuh.

    · Epitel

    Terdiri atas selapis sel silindris tanpa sel piala.Sel-selnya mempunyai inti oval dengan bbutir-butir kromatin halus.Inti terdapat di bagian basal sel. Pada permukaan sel terdapat banyak microvilli.

    · Lamina Propria

    Sebagai jaringan pengikat di bawah pitel.Tidak diketemukan kelenjar kecuali pada collum yang berbentuk tubulo alveolar dengan sel-sel yang berbentuk kuboid jernih, dengan inti gelap terdesak ke basal. Kelenjar ini menghasilkan mucus


     

    2. Tunica Muscularis

    Terdiri atas anyaman serabut-serabut otot polos yang berjalan sirkuler, longitudinal dan menyerong dengan disertai serabut-serabut elastis.


     

    3. Tunica Perimuscularis

    Merupakan jaringan pengikat agak padat yang membungkus seluruh vesica fellea dan melanjutkan diri kedalam jaringn interlobular hepar.Di dalamnya banyak mengandung serabut-serabut elastis dengan beberapa fibroblast, sel lemak, sel limfoid, pembuluh darah, pembuluh limfe dan serabut-serabut saraf.


     

    4. Tunica Serosa

    Bagian vesica fellea yang tidak menempel pada permukaan hepar dibungkus oleh peritoneum yang melanjutkan diri membungkus hepar.Peritoneum yang menutupi vesica fellea merupakan tunica serosa.


     

    Vesicsa fellea pada collumnya melanjutkan diri sebagai ductus cysticus.Pada permukaan dalamnya terlihat lipatan-lipatan yang disebut valvula spiralis heister yang disebabkan karena penebalan sebagian dari tunica mucularis luarnya.


     

    PANCREAS


     

    Anatomi Pankreas

    Pancreas merupakan kelenjar campuran pada system digestive yang tarbesar setelah hepar.


     

    Terdiri atas dua bagian, yaitu:

    - Kelenjar eksokrin

    - Kelenjar endokrin


     

    Pankreas terdapat retro peritoneal yang melintang dari bagian kanan menyerong ke kiri atas diantara duodenum.Ujung kiri yang disebut cauda pankreatis menempel pada lien.


     

    Ukuran pada prang dewasa yaitu:

    · Panjang 20—30 cm

    · Berat 60—160 cm


     

    Bagian-bagiannya yaitu:

    · Caput pankreatis

    · Corpus pankreatis

    · Caudal pankreatis


     

    Kelenjar Eksokrin


     

    Kelenjar ini terdiri dari gabungan kelenjar acinus yang membentuk lobulus dan digabungkan masing-masing oleh jaringan pengikat longgar yang dilalui oleh pembuluh darah, pembuluh limfe, serabut dan saluran keluar kelenjar-kelenjarnya.

    Tiap asiunus dibentuk oleh selapis sel yang berbentuk piramidal yang pada bagian basalnya bertumpu pada anyaman retikuler.Bagian puncaknya membatasi lumen membesar berisi sekret.Diantara sel asini tadi terdapat kapiler sekretoris yang bermuara dalam lumen kelenjar.

    Di daerah basal terlihat gambaran bergaris-garis yang merupakan granular endoplasmik retikulum yang saling beranyaman tampak basofil.Daerah supranuklear terlihat butir-butir sekresi yang asidofil, butir-butir sekresi ini berisi enzim-enzim proteolitik, lipolitik dan penghancur karbohidrat. Diantara butir-butir terlihat celah-celah yang sebenarnya adalah kompleks golgi.


     

    Struktur Halus

    Nukleus tampak dibatasi oleh membrana nuklearis yang rangkap dengan di sana-sini terdapat porus nuklearis. Di dalamnya terdapat 1—2 nukleoli yang jelas dengan di tengah-tengahnya kurang padat (ini yang menyebabkan warna eosinofil pada sediaan biasa)

    Pada bagian basal sel asiner terdapat banyak sekali granular endoplasmik retikulum yang berjalan sejajar dan saling berhubungan.

    Dalam sitoplasma terdapat pula ribosom yang bebas.Riboson tersebut yang menyebabkan warna basofil.

    Mitokondria tidak begitu banyak terdapat.Sebagian besar terdapat di bagian basal sel di antara granular endoplasmik retikulum. Kompleks golgi terletak di daerah supranuklear yang bermacam-macam bentuknya.

    Butir-butir sekresiu yagn telah terbentuk berkumpul di puncak sel. Butir-butir sekresi ini diliputi membran yang permukaannya halus.


     

    Saluran Keluar


     

    Saluran keluar dimulai dalam asinus sebagai sel-sel sentreasiner yaitu sel saluran kelenjar yang masuk ke dalam asinus.Dapat pula dimulai dari duktus ternalatus yang kemudian menjadi duktus interlobularis.

    Duktus interlobularis mempunyai dinding berepitel silindris pendek selapis yang bertumpu pada bagian retikulum di bawahnya.

    Duktus pankreatikus warsungi merupakan saluran keluar utama pankreas.Duktus ini dimulai dari cauda pankreatis berjalan melintang sepanjang pankreas dan menerima saluran-saluran yang lebih kecil sepanjang perjalanannya.Kadang-kadang saluran utama ini bermuara sendiri di dalam duodenum pada ampula vateri.Sebelah cranial dari duktus ini terdapat duktus accessorius Santorini.Saluran ini mempunyai epitel silindris selapis yang diperkuat oleh jaringan pengikat padat.


     

  2. KELAINAN KONGENITAL SALURAN DAN ALAT SISTEM PENCERNAAN

    Defek saluran pencernaan
    Saluran pencernaan terdiri dari kerongkongan, lambung, usus halus dan usus besar, rektum serta anus.


    Diantaranya adalah:
    - Atresia esofagus (kerongkongan tidak terbentuk sempurna)

àAtresia esofagus merupakan kelainan kongenital yang ditandai dengan tidak menyambungnya esofagus bagian proksimal dengan esofagus bagian distal. Atresia esofagus dapat terjadi bersama fistula trakeoesofagus, yaitu kelainan kongenital dimana terjadi persambungan abnormal antara esofagus dengan trakea.

Atresia Esofagus meliputi kelompok kelainan kongenital terdiri dari gangguan kontuinitas esofagus dengan atau tanpa hubungan dengan trakhea. Pada 86%  kasus terdapat fistula trakhea oesophageal di distal, pada 7% kasus tanpa fistula Sementara pada 4% kasus terdapat fistula tracheooesophageal tanpa atresia, terjadi 1 dari 2500 kelahiran hidup. Bayi dengan Atresia Esofagus tidak mampu untuk menelan saliva dan ditandai sengan jumlah saliva yang sangat banyak dan membutuhkan suction berulangkali.


- Hernia diafragmatika

àHernia Diafragmatika adalah penonjolan organ perut ke dalam rongga dada melalui suatu lubang pada diafragma. Diafragma adalah sekat yang membatasi rongga dada dan rongga perut. Secara anatomi serat otot yang terletak lebih medial dan lateral diafragma posterior yang berasal dari arkus lumboskral dan vertebrocostal triagone adalah tempat yang paling lemah dan mudah terjadi rupture. Menurut lokasinya hernia diafragma traumatika 69 % pada sisi kiri, 24 % pada sisi kanan, dan 15 % terjadi bilateral. Hal ini terjadi karena adanya hepar di sisi sebelah kanan yang berperan sebagai proteksi dan memperkuat struktur hemidiafragma sisi sebelah kanan. Organ abdomen yang dapat mengalami herniasi antara lain gaster, omentum, usus halus, kolon, limpa'dan hepar. Juga dapat terjadi hernia inkarserata maupun strangulata dari saluran cerna yang mengalami herniasi ke rongga toraks ini.
- Stenosis pylorus

àpenyempitan bagian perut (pylorus) dengan tujuan mengarah ke isi perut kecil.
- Penyakit Hirschsprung

àPenyakit Hirschsprung disebut juga kongenital aganglionik megakolon. Dilihat dari namanya penyakit ini merupakan keadaan usus besar (kolon) yang tidak mempunyai persarafan (aganglionik). Jadi, karena ada bagian dari usus besar (mulai dari anus kearah atas) yang tidak mempunyai persarafan (ganglion), maka terjadi "kelumpuhan" usus besar dalam menjalanakan fungsinya sehingga usus menjadi membesar (megakolon). Panjang usus besar yang terkena berbeda-beda untuk setiap individu.
- Gastroskisis dan omfalokel

àOmfalokel (eksomfotos) adalah suatu cacat umbilicus, tempat usus besar dan organ abdomen lain dapat menonjol keluar. Ia bisa disertai dengan kelainan kromosom, yang harus disingkirkan. Cacat dapat bervariasi dan diameter beberapa centimeter sampai keterlibatan dinding abdomen yang luas. Organ yang menonjol keluar ditutupi oleh lapisan tipis peritoneum yang mudah terinfeksi.

Gastroskisis adalah keluarnya usus dari titik terlemah di kanan umbilikus dimana usus akan berada di luar rongga perut tanpa dibungkus peritoneum dan amnion.Gastroskisis adalah bentuk amfalokel yang mengalami ruptur.


- Atresia anus

àkeadaan di mana tidak terbentuknya anus dengan sempurna (tertutupnya lubang anus). Untuk menanganinya dapat dilakukan tindakan berupa pembedahan.
- Atresia bilier

àkeadaan tidak terbentuknya bilier (kandung empedu) akibat kelainan / abnormalitas dalam proses perkembangan pada masa mudigah. Sehingga menyebabkan tidak terbentuknya kandung empedu dengan sempurna.


 

  1. KORELASI KLINIS YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM PENCERNAAN

1. Kanker Lambung

Kanker lambung disebabkan oleh bakteri Helicobacter Pylori. Gejala awal kanker lambung, misalnya merasa panas, kehilangan nafsu makan, sulit mencerna yang berlangsung terus-menerus, sedikit rasa mual, dan kadang-kadang timbul rasa nyeri pada lambung.

Maag juga merupakan salah satu gejala kanker lambung. Apabila seseorang mengalami maag yang disertai perut kembung seperti kekenyangan, buang air besar hitam, turun berat badan, muka pucat, dan muntah darah, bisa dipastikan ia menderita kanker lambung.

2. Gastritis

Gastritis atau maag merupakan inflamasi (radang) yang terjadi pada mukosa dinding lambung. Gastritis dapat bersifat akut dan kronis. Gastritis dapat terjadi karena kelebihan asam yang diproduksi oleh lambung sehingga menyebabkan iritasi di selaput lendir lambung.

Produksi berlebih asam di lambung ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, misalnya pola hidup tidak sehat dan teratur, merokok, minuman beralkohol, atau stres yang berlebihan.

3. Hepatitis

Hepatitis atau radang hati adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa virus yang menginfeksi hati. Penyakit ini bisa menular melalui air atau makanan yang terkontaminasi oleh virus. Ada beberapa jenis virus hepatitis, di antaranya virus hepatitis A, B, C, D, E, dan G (jenis virus baru). Selain itu, hepatitis bisa bisa disebabkan oleh virus rubella, mumps, herpes, epstaein barr, dan cytomegalovirus.

4. Radang Usus Buntu

Radang usus buntu atau appendicitis adalah infeksi pada usus buntu yang dapat merembet ke usus besar dan menyebabkan peradangan pada selaput rongga perut. Radang usus ini dapat di tandai dengan gelaja-gelaja, seperti nyeri yang menetap pada perut, demam ringan, mual dan muntah, spasme otot, konstipasi, diare, dan selera makan berkurang.

5. Diare

Diare adalah penyakit yang membuat penderitanya mengalami rangsangan buang air secara terus-menerus. Di samping itu, feses yang dikeluarkan masih memiliki kandungan air berlebih. Diare bisa disebabkan oleh infeksi bakteri maupun protozoa pada usus besar. Karena infeksi tersebut, proses penyerapan air di usus besar terganggu. Akibatnya, feses menjadi encer.

Gejala yang umum ditemukan adalah buang air besar terus-menerus disertai mual dan muntah. Selain itu, gejala lainnya yang mungkin timbul adalah pegal pada punggung dan perut berbunyi.

6. Sembelit

Sembelit atau biasa disebut konstipasi dapat disebabkan oleh terjadinya penyerapan air yang berlebihan pada sisa makanan dalam usus besar. Akibatnya, feses menjadi sangat kering dan keras sehingga sulit dikeluarkan. Sembelit juga dapat ditimbulkan karena sering menahan buang air besar, emosi seperti rasa gelisah, cemas, takut atau stres.

7. Parotitis

Parotitis atau penyakit gondong terjadi akibat adanya virus yang menginfeksi kelenjar air ludah di bagian bawah telinga. Hal ini mengakibatkan kelenjar ludah menjadi bengkak atau membesar.

8. Hemorrhoid

Hemorrhoid yang lebih akrab disebut wasir atau ambeien adalah pembengkakan pada pembuluh darah vena di sekitar anus. Hemorrhoid, umumnya, terjadi pada orang-orang yang terlalu lama duduk terus-menerus atau pada orang yang menderita sembelit. Hemorrhoid juga sering terjadi pada wanita hamil dan orang-orang yang terlalu gemuk.

Gejala-gejala hemorrhoid tahap awal berupa keluarnya darah berwarna merah segar saat buang air besar, biasanya keluar bersama atau sesudah tinja. Selain itu, terasa gatal atau iritasi di daerah anus dan rasa sakit atau tidak nyaman. Gejala dapat berlanjut menjadi benjolan yang keluar lewat anus.

9. Xerostomia

Xerostomia adalah suatu penyakit pada rongga mulut yang ditandai rendahnya produksi air ludah. Pada penderita xerostomia, kondisi mulut sangat kering dan makanan jadi tidak tercerna dengan baik. Xerostomia dapat diakibatkan adanya gangguan pada pusat ludah, syaraf pembawa rangsang ludah, ataupun oleh perubahan komposisi faali elektrolit ludah.

Tidak ada komentar:

tweets

temen-temen

translate it

Google-Translate-Chinese (Simplified) BETA Google-Translate-English to French Google-Translate-English to German Google-Translate-English to Italian
Google-Translate-English to Japanese BETA Google-Translate-English to Korean BETA Google-Translate-English to Russian BETA Google-Translate-English to Spanish
Powered by
Grab this widget