11 Januari 2015

Speechless

Saya sudah beberapa kali mendengarkan lagu itu yang ia nyanyikan khusus untuk saya.
Ketika pertama kalinya saat masih di awal-awal kebersamaan kami. Berdua saja. Berbekal contekan lirik dari gugel ia mulai bersenandung.

..Engkaulah bidadari surgaku..

Itu penutupnya, sumpah, merinding saya, dan saat itu pun ia dengan sepenuh jiwa menatap saya, benar-benar menyampaikan ke diri saya bahwa seperti itulah yang ia rasakan.
Melambung euy. Hehe

Kemarin, ia menyanyikannya kembali, didepan teman-teman yang lain, berjalan cukup mulus (saya ikut deg deg an, haha), namun di reff ia tercekat dan tetiba suaranya serak, dari sudut matanya saya melihat sudah ada genangan air, saya genggam tangannya lebih kuat.
Hurmmpp.. saya juga pengen nangis sebenernya, tapi kan lagi rame.

Ketika ia menangis dalam keharuan atau kesyukurannya saya sejujurnya tidak tahu apa yang bisa saya perbuat, hanya memberikan respon lewat bahasa tubuh bahwa saya merasakan apa yang ia rasakan... terkadang kata-kata tidak bisa melakukan semuanya.

Yang jelas, rasa cinta dan kasih sayang itu semakin hari semakin bertambah, dan itu ga selalu mengikuti ilmu kali bagi tambah kurang, perasaan itu bisa eksponensial, dan mungkin bisa tak hingga (?) , haha who knows.

I love you, honey.
Semoga Allah meridhoi cinta kita.

Yours.


*nb : lagunya punya alm ust. Jefri, Bidadari Surgaku

tweets

temen-temen

translate it

Google-Translate-Chinese (Simplified) BETA Google-Translate-English to French Google-Translate-English to German Google-Translate-English to Italian
Google-Translate-English to Japanese BETA Google-Translate-English to Korean BETA Google-Translate-English to Russian BETA Google-Translate-English to Spanish
Powered by
Grab this widget