01 April 2010

Deteksi dini, Pemeriksaan kanker dg pencitraan, biopsy dan prognosis kanker

LAPORAN TUTORIAL

MINGGU III

BLOK X


 

KELOMPOK 7A


 

ANGGOTA

Wulan Arianti Putri        0810312084

Miftahul Khairat M.E        0810312073

Thesa Aryanti            0810312096

Micelia Amalia Sari        0810312135

Triana Yessisca            0810313174

Sharah Ananta            0810313184

Miftah Adityagama        0810313223

Yeap Chen Pan            0810314161

Verdian Lasmana            0810312031


 


 

TUTOR

dr. Jonas R. Dahler

MEDICAL EDUCATION UNIT

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG 2010


 

MODUL III


 

Unit Pembelajaran III


 

Skenario 3 : Perjalanan Panjang


 

    Danta, seorang mahasiswa Fak. Kedokteran sedang menjalani kepaniteraan klinik di poliklinik Bedah. Setiap hari Danta melihat banyak pasien yang mendeerita tumor datang berobat ke poliklinik. Seorang pasien wanita berusia 35 tahun bercerita pada Danta bahwa sejak 1 tahun yang lalu dia sudah menemukan benjolan di payudara kanannya saat melakukan SADARI. Pasien ini sudah menjalani mammografi namun sejak itu hanya berobat alternatif karena takut dioperasi. Sekarang benjolan tersebut makin besar, keras, bahkan disertai benjolan lainnya di ketiaknya. Dokter yang merawat sudah memberikan surat pengantar untuk pemeriksaan FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsy) dengan hasil ductal carcinoma. Selanjutnya dokter merencanakan untuk melakukan biopsi serta pemeriksaan foto thorak dan skaning abdomen. Dokter menjelaskan bahwa bila hasil biopsi mengkonfirmasi tumor ganas, maka akan dilakukan pemeriksaan imunohistokimia, yang penting untuk pengobatan dan prognosis penyakitnya.

    Pasien ini bercerita bahwa kakaknya didiagnosis menderita kanker prostat sejak 1 tahun yang lalu, dan saat ini secara berkala melakukan pemeriksaan PSA (Prostate Specific Antigen). Danta menyimpulkan, ternyata sangat kompleks diagnostik dan penentuan stadium penyakit neoplasma ini. Bagaimanakah menurut Anda dokter menjelaskan permasalahan di atas kepada Danta?


 


 

  • Terminologi


 

  • Mammografi    : Suatu metode pencitraan glandula mammaria dengan sinar X dosis rendah, dapat digunakan untuk skrining dan diagnostik kanker payudara.
  • Ductal Carcinoma    : Keganasan yang menyerang dutus.
  • Imunohistokimia    : metode untuk mendeteksi protein dalam sel pada jaringan hidup dengan menggunakan interaksi antigen antibodi.
  • FNAB        : Biopsi aspirasi jarum halus. Pengambilan dan pemeriksaan mikroskopik dari jaringan tubuh yang hidup dengan menggunakan jarum halus (23G), untuk jaringan superfisial dengan jarum yang tidak terpimpin namun untuk jaringan dalam harus dituntun dengan radiologi (USG).
  • PSA        : suatu endopeptidase serin yang disekresi oleh sel epitel kelenjar prostat.
  • SADARI        : pemeriksaan payudara sendiri yang rutin dilakukan setiap bulan pada hari 7-10 siklus menstruasi untuk deteksi dini kelainan payudara.


 


 


 

  • Identifikasi Masalah


 

  • Kenapa dokter menyarankan FNAB?
  • Kenapa harus melakukan biopsi lagi setelah FNAB? Biopsi apa lagi yang dilakukan?
  • Bagaimana cara pemeriksaan mammografi?
  • Indikasi apa untuk pemeriksaan mammografi?
  • Kenapa dokter menyarankan foto thorak dan skaning abdomen?
  • Selain FNAB, pemeriksaan apalagi yang dilakukan untuk diagnostik?
  • Selain pencitraan foto thorak dan skaning abdomen, apa lagi yang dapat digunakan?
  • Pemeriksaan apa saja untuk diagnosis kanker prostat?
  • Bagaimana periksaan PSA dilakukan?
  • Adakah pemeriksaan berkala pada pasien kanker payudara?
  • Bagaimana cara melakukan pemeriksaan imunohistokimia?


 

  • Analisis Masalah


 

  • Kenapa dokter menyarankan FNAB?

    FNAB merupakan salah satu pemeriksaan standar jika ditemukan benjolan di tubuh untuk menentukan status benjolan tersebut apakah neoplasma jinak atau ganas, atau mungkin non neoplasma. Hasil dari FNAB ini dapat memberi petunjuk pada dokter untuk melakukan tindakan medis selanjutnya.

    FNAB merupakan pemeriksaan yang mudah dan cepat didapatkan hasilnya, sehingga tindakan medis yang dilakukan oleh dokter adalah tepat. Selain itu, pemeriksaan FNAB merupakan pemriksaan yang murah dan tanpa resiko. Dan hasil dari dari FNAB dapat menegakkan diagnosis pasti.

  • Kenapa harus melakukan biopsi lagi setelah FNAB? Biopsi apa lagi yang dilakukan?

    Karena benjolan lain di daerah axilla juga ditemukan , sehingga benjolan tersebut juga perlu dibiopsi untuk menegakkan diagnosis.

  • Bagaimana cara pemeriksaan mammografi?

    Periksaan mammografi menggunakan alat mammograf. Payudara akan dijepit dengan kamera full filled digital mammografi di bagian bawah, depan dan samping.

  • Indikasi apa untuk pemeriksaan mammografi?

    Pemeriksaan mammografi dapat dilakukan pada wanita yang berumur ≥ 35 tahun. Biasanya pemeriksaan mammografi ini digunakan untuk sreening terhadap kanker payudara. Kalau untuk diagnostik, mammografi berguna untuk melihat dimana dan bagaimana kanker tersebut.

  • Kenapa dokter menyarankan foto thorak dan skaning abdomen?

    Foto thorak dan skaning abdomen digunakan untuk melihat apakah sudah ada metastasis ke daerah paru atau hati. Karena biasanya tempat penyebaran kanker yang umum adalah ke paru dan hati.

  • Selain FNAB, pemeriksaan apalagi yang dilakukan untuk diagnostik?

    Periksaan penunjang lain yang dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis antara lain biopsi, foto thorak, dan skaning abdomen.

  • Selain pencitraan foto thorak dan skaning abdomen, apa lagi yang dapat digunakan?

    Karena kanker yang di derita adalah ductal carcinoma, maka dapat dilakukan duktografi dengan menggunakan zat kontras dan dilihat dengan sinar X.

  • Pemeriksaan apa saja untuk diagnosis kanker prostat?

    Kanker prostat dapat didiagnosis dengan endoskopi yaitu rektoskopi, atau dengan rectal toucher.

  • Bagaimana pemeriksaan PSA dilakukan?

    PSA merupakan antigen yang sensitif terhadap keberadaan kanker prostat. Pertambahan kadar PSA berkorelasi dengan stage dan ukuran tumor. PSA normal adalah 4ng/ml.


     

  • Adakah pemeriksaan berkala pada pasien kanker payudara?

    Pemeriksaan berkala untuk pasien penderita kanker payudara antara lain mammografi dan tumor marker untuk melihat keberhasilan pengobatan atau memantau residif.

  • Bagaimana cara melakukan pemeriksaan imunohistokimia?

    Pemeriksaan imunohistokimia menggunakan antigen yang dilabel dengan radioaktif. Antigen yang telah dilabeli ini akan direaksikan dengan jaringan yang diambil dengan biopsi. Hasilnya dapat digunakan untuk diagnosis keganasan tumor dan sekaligus untuk memilih obat yang akan digunakan untuk terapi dengan melihat obat mana yang sensitif terhadap jaringan yang diambil tersebut.

  • Skema
  • Learning Objectives


 

  • Penentuan deteksi dini kanker
  • Dasar diagosis neoplasma
  • Periksaan penunjang untuk diagnosis neoplasma
  • Pencitraan neoplasma
  • Prognosis penyakit neoplasma
  • Mengumpulkan Informasi
  • Berbagi Informasi


 

  • Penentuan deteksi dini kanker


 

Deteksi dini adalah usaha utuk meneukan kanker yang masih dapat disembuhkan.

Sasaran dari deteksi dini kanker ini adalah:

  • Orang yang sehat
  • Asimptomatik
  • Resiko tinggi mendapat kanker

Deteksi dini terhadap kanker ini sangat penting karena:

  • Perjalanan penyakit kanker umumnya diawali dengan kanker in situ atau kanker lokal dalam taraf ael atau organ. Fase kanker lokal umumnya berlangsung lama sebelum mengadakan infiltrasi ke luar organ atau sebelum mengadakan metastase.
  • Banyak kasus kanker yang berawal dari kanker jinak atau lesi praneoplastik yang telah lama ada.
  • Lebih dari 75% kasus kanker terdapat pada organ atau tempat-tempat yang mudah diperiksa sehingga mudah ditemukan.
  • Penderita kanker umumnya baru datang ke dokter sesudah penyakitnya pada stadium lanjut.
  • Hasil pengobatan terhadap kanker dini jauh lebih baik daripada kanker stadium lanjut.
  • Penyembuhan kanker secara spontan hampir tidak pernah terjadi.

Faktor yang mempengaruhi keterlambatan deteksi dini terhadap kanker adalah:

  • Penderita
    • Merasa sehat/tidak sakit
    • Kurang memperhatikan diri sendiri
    • Tidak mengerti atau kurang menyadari akan bahaya kanker
    • Ada rasa takut berobat ke dokter karena paradigma salah di masyarakat.
    • Tidak mempunyai biaya untuk berobat
    • Keluarga tidak mengizinkan berobat ke dokter
  • Dokter
    • Keluhan penderita dianggap disebabkan oleh penyakit no kanker
    • Enggan mengadakan konsultasi atau merujuk pasien
    • Belum "cancer minded", belum berpikir ke arah kanker.
  • Rumah sakit
    • Kurang tempat pemondokan di rumah sakit
    • Kurang sarana diagnostik daan terapi
    • Kurang tenaga ahli

    Deteksi dini terhadap beberapa jenis kanker antara lain:

    Kanker Serviks ( Kanker Leher Rahim )

Lakukan pemeriksaan pap smear secara rutin terutama bagi para wanita yang aktif secara seksual. Pap smear sebaiknya mulai dilakukan setelah 3 tahun melakukan aktifitas seksual dan di ulang setiap tiga tahun. Pap smear tidak perlu dilakukan bagi mereka yang telah berumur diatas 65 tahun yang sebelumnya telah melakukan pemeriksaan rutin dan bagi mereka yang telah diangkat rahimnya.

Kanker Ovarium

Pemeriksaan rutin untuk deteksi dini kanker ovarium adalah dengan USG. Pengukuran kadar Ca125 dan pemeriksaan pelvis tidak dianjurkan karena hasil yang didapatkan tidak terlalu memuaskan serta tidak praktis.

Kanker Payudara

Deteksi dini kanker payudara adalah dengan melakukan pemeriksaan payudara mandiri (SADARI). Pemeriksaan ini bisa secara rutin dilakukan setiap hari dengan meraba apakah ada benjolan pada payudara. Pemeriksaan lainnya adalah dengan melakukan mamografi setiap 1 sampai 2 tahun bagi perempuan yang berusia diatas 40 tahun terutama mereka yang memiliki saudara yang pernah menderita kanker payudara.

Kanker Usus Besar

Pemeriksaan rutin untuk deteksi dini kanker usus besar sebaiknya dilakukan bagi mereka yang telah berusia diatas 50 tahun. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan darah tersamar pada kotoran (occult blood test) dan kolonoskopi setiap sepuluh tahun. Deteksi dini harus dilakukan lebih awal untuk mereka yang dikatakan memiliki resiko tinggi yaitu ada riwayat keluarga yang menderita kanker usus besar.

  • Dasar diagnosis neoplasma


     

    Suatu neoplasma dikatakan jinak

    Klinis : Tumbuh lambat

         Lokasi tetap di daerah asal

         Batas jelas

         Dibatasi kapsul jaringan ikat tipis

    Histologi : Menyerupai struktur organ induk

         Menyerupai sel jaringan asal

         Besar dan bentuk inti uniform seperti jaringan normal

         Fungsi sel normal

         Mitosis relatif jarang

    Suatu neoplasma dikatakan ganas

    Klinis : Tumbuh cepat

         Batas tidak jelas

         Dapat melalukan invasif infiltratif ke jaringan sekitar

    Menembus dinding pembuluh limfe dan darah sehingga dapat

    melakukan metastasis.

    Sering terjadi nekrosis di bagian tengah

        Histologi : Susunan sel tidak teratur

             Ada yang menyerupai sedikit sel asal

             Besar, bentuk dan inti ssel bervariasi (polomorf dan pleomorf)

             Fungsi normal hanya sedikit tersedia

             Mitosis sering ditemukan berupa mitosis atipik.


 

  • Pemeriksaan penunjang untuk diagnosis neoplasma


     

    Pemeriksaan yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis kanker antara lain:

    Tes laboratorium:

    • Tes alkaline phospatase (atau disingkat ALP), yaitu suatu tes laboratorium di mana kadar ALP yang tinggi menunjukkan adanya sumbatan empedu atau kanker yang telah bermetastasis ke arah hati atau tulang.
    • Blood Urea Nitrogen (atau disingkat BUN), yaitu tes yang digunakan untuk mengevaluasi fungsi ginjal dalam spektrum yang luas, membantu mendiagnosis kelainan pada ginjal, dan memantau pasien dengan kelainan/kegagalan ginjal yang akut/kronik
    • Complete Blood Count (atau disingkat CBC), merupakan tes menganalisis darah secara keseluruhan, meliputi sel darah merah, sel darah putih, hemoglobin, dan hematokrit. Tujuannya adalah untuk membantu diagnosis mengenai penyakit-penyakit darah, termasuk di antaranya kanker darah.
    • Fecal Occult Blood Test (atau disingkat FOBT), yaitu tes untuk mendeteksi dini adanya kanker kolon. Selain itu juga dapat digunakan untuk mendeteksi tanda-tanda dari penyakit anemia.
    • Urinalisis, yaitu alat diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi substansi asing/material sel yang terdapat pada urin terkait dengan abnormalitas metabolik atau kelainan ginjal.


     

    Penanda tumor:

  • α-fetoprotein (AFP). Peningkatan kadar AFP dapat berarti kanker hati (hepatokarsinoma), kanker ovarium, tumor testis dan ovarium, serta kanker lainnya (perut, kolon, paru, limfoma)
  • Bcl-2. Bcl-2 merupakan gen yang memiliki peran dalam menghambat terjadinya apoptosis. Peningkatan kadar Bcl-2 menunjukkan adanya sel ganas (sel kanker) dihambat apoptosisnya dalam jumlah besar.
  • Prostate Specific Antigen (PSA). PSA merupakan antigen yang sensitif terhadap keberadaan kanker prostat. Pertambahan kadar PSA berkorelasi dengan stage dan ukuran tumor


 

    Endoskopi

Endoskopi merupakan pemeriksaan ke dalam suatu organ/rongga tubuh menggunakan alat fiberoptik. Hasil pemeriksaan dapat berupa adanya abnormalitas seperti bengkak, sumbatan, luka/jejas, dan lain-lain. Jenis-jenis endoskopi antara lain bronkoskopi (endoskopi trakea, batang dan lobus bronkus untuk melihat invasi pada esofagus atau paru menggunakan tabung yang dimasukkan dari mulut ke paru), kolonoskopi (endoskopi sistem pencernaan menggunakan instrumen fiberoptik), kolposkopi (endoskopi vagina dan serviks), sistoskopi (endoskopi kandung kencing), sistosuretroskopi (endoskopi kandung kencing dan uretra), duodenoskopi (endoskopi usus dua belas jari), ERCP/Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography (endoskopi kantung empedu dan pankreas), esofagus-gastro-duodenoskopi (endoskopi esofagus, lambung dan usus dua belas jari), esofaguskopi (endoskopi esofagus), gastroskopi (endoskopi lambung), histeroskopi (endoskopi uterus), laparoskopi (endoskopi abdomen), laringoskopi (endoskopi laring), mediastinoskopi (endoskopi mediastinum), nasofaringoskopi (endoskopi faring dan nasofaring), peritoneoskopi (endoskopi peritoneum), proctosigmoidoskopi (endoskopi sigmoid dan rektum), sigmoidoskopi (endoskopi sigmoid), torakoskopi (endoskopi toraks), triple endoskopi (endoskopi trakea, laring, faring, dan esofagus), dan ureteroskopi (endoskopi pelvis dan ureter).

Pemeriksaan patologi

Pemeriksaan patologi masih merupakan baku emas dalam pemeriksaan kanker, karena merupakan alat diagnostik terpenting yang harus dilakukan. Pemeriksaan patologi adalah pemeriksaan sampel kecil sel di bawah mikroskop untuk menentukan apakah terdapat kanker dengan melihat abnormalitasnya (membandingkan sel yang diamati dengan sel yang sehat). Beberapa sifat kanker adalah adanya neoplasma, pertumbuhan yang invasif/infiltratif, pleomorfik, hiperkromatik, dan nekrosis (pada kanker ganas). Seseorang yang terspesialisasi untuk melakukan pemeriksaan patologi disebut patologist.


 

  • Pencitraan neoplasma


 

Pada diagnosis neoplasma, pencitraan mempunyai peranan penting. Pencitraan yang sering digunakan untuk diagnosis neoplasma antara lain:

  • Rontgen (X ray) merupakan pemeriksaan bagian dalam tubuh dengan memancarkan gelombang lalu mengukur serapannya pada bagian tubuh yang sedang diperiksa. Hasil pengukuran akan memberikan warna yang berbeda-beda pada bidang dua dimensi bergantung kepada objek yang diukur: tulang akan memberikan warna putih, jaringan akan memberikan warna keabuan, sedangkan udara memberikan warna hitam.
  • Magnetic Resonance Imaging (MRI). Prinsip kerja MRI adalah memvisualisasikan tubuh, termasuk jaringan dan cairan, dengan menggunakan metode pengukuran sinyal elektromagnetik yang secara alamiah dihasilkan oleh tubuh. Metode ini dapat digunakan untuk menentukan abnormalitas pada bagian tertentu tubuh, termasuk tumor.
  • Position Emission Tomography (PET SCAN). PET SCAN bekerja dengan cara memvisualisasikan metabolisme sel-sel tubuh. Pada pemeriksaan PET SCAN menggunakan glukosa yang telah diberi radioaktif. Sel-sel kanker (yang berkembang lebih cepat daripada sel hidup) akan memecah glukosa lebih cepat/banyak daripada sel-sel normal. Dengan demikian dapat diperkirakan letak suatu tumor dan metastasisnya.
  • CT SCAN. CT SCAN merupakan alat diagnosis noninvasif yang digunakan untuk mencitrakan bagian dalam tubuh. CT SCAN merupakan perpaduan dari X-ray dan komputer  yang menghasilkan gambar potongan melintang (cross sectional) dari bagian yang sedang diperiksa. CT SCAN bekerja dengan prinsip yang hampir sama dengan X-ray, yaitu dengan cara memberikan gelombang, di mana sebagian gelombang tersebut akan diserap oleh bagian tubuh dengan porsi yang berbeda-beda dan diukur oleh komputer. Selanjutnya program komputer akan merekam hasil pemeriksaan dan menuangkannya ke bidang dua dimensi.
  • Ultrasound (atau juga disebut ultrasonografi, echografi, sonografi, dan sonogram ginekologik) merupakan teknik noninvasif untuk memperlihatkan abnormalitas pada bagian pelvis atau daerah lain dengan merekam pola suara yang dipantulkan oleh jaringan yang ditembakkan gelombang suara. Jenis-jenis ultrasound antara lain abdominal-ultrasound (untuk mendiagnosis abnormalitas di bagian abdominal), pelvis-ultrasound (untuk mendiagnosis abnormalitas di bagian pelvis), prostat-ultrasound (untuk mendiagnosis adenocarcinoma di dalam prostat dan memastikan keutuhan kapsul prostat), renal-ultrasound (untuk mendiagnosis abnormalitas di bagian ginjal dan pelvis renalis), tiroid-sonogram (untuk mendiagnosis abnormalitas di baigna tiroid), dan testis-ultrasound (untuk mendiagnosis kanker pada testis dan memastikan keutuhan kapsul testikular).


 

  • Prognosis penyakit neoplasma


 

Prognsis penyakit neoplasma tergantung dari staging dari neoplasma itu sendiri. Contohnya pasien yang datang berobat pada stadium satu prognosisnya lebih baik dari pada pasien yang datang pada stadium empat. Penentuan stadium dari neoplasma yang lazim digunakan adalah metode TNM (Tumor Nodule Metasatasis)

Kategori T

Tx    = syarat minimal menentukan indeks T tidak terpenuhi

Tis    = tumor in situ

T0    = tidak ditemukan adanya tumor primer

T1    = tumor dengan f maksimal < 2 cm

T2    = tumor dengan f maksimal 2-5 cm

T3    = tumor dengan f maksimal > 5 cm

T4    = tumor dengan f maksimal > 5 cm dan terdapat perubahan pada kulit

Kategori N

N0    = nodul regional negatif

N1    = nodul regional positif, mobil (belum ada perlekatan)

N2    = nodul regional positif, sudah ada perlekatan

N3    = nodus jukstaregional atau bilateral

Kategori M

Mx    = syarat minimal menentukan indeks M tidak terpenuhi

M0    = tidak ada metastase organ jauh

M1    = ada metastase organ jauh


 

Stadium 

Deskripsi TNM 

Stdium 0

Tis

N0

M0

Stadium I

T1

N0

M0


 

Stadium IIA 

T0 

N1 

M0 

T1 

N1 

M0 

T2 

N0 

M0 

Stadium IIB 

T2 

N1 

M0 

T3 

N0 

M0 


 

Stadium IIIA 

T0 

N2 

M0 

T1 

N2 

M0 

T3 

N1 

M0 

T3 

N2 

M0 


 

Stadium IIIB 

T4 

N0 

M0 

T4

N1 

M0 

T4 

N2 

M0 

Stadium IIIC 

Sembarang T 

N3 

M0 

Stadium IV 

Sembarang T 

Sembarang N 

M1 

Selain dari staging kanker, prognosis dari suatu penyakit neoplasma juga ditentukan dari asal kanker tersebut. Contohnya, suatu karsinoma mempunyai prognosis yang lebih baik daripada suatu sarkoma.


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

2 komentar:

Anonim mengatakan...

I loνе my pеrsonal lava tubе!
!

Viѕit my web page :: green smoke discount code

Anonim mengatakan...

It's a pity you don't have а donаte button!
I'd definitely donate to this excellent blog! I suppose for now i'll settle for
bооκmarking anԁ аԁdіng your RЅЅ feed to mу Gοοgle account.
I looκ forward to fresh upԁateѕ
anԁ will share this site with my Faceboоκ group.
Talk sοοn!

Feel freе to visit my pаgе; http://www.sfgate.com/business/prweb/article/V2-Cigs-Review-Authentic-Smoking-Experience-or-4075176.php

tweets

temen-temen

translate it

Google-Translate-Chinese (Simplified) BETA Google-Translate-English to French Google-Translate-English to German Google-Translate-English to Italian
Google-Translate-English to Japanese BETA Google-Translate-English to Korean BETA Google-Translate-English to Russian BETA Google-Translate-English to Spanish
Powered by
Grab this widget