Pages

31 Agustus 2009

Mengapresiasi Keindahan dan Mensyukurinya di Tengah Kesibukan, Sudah kah Kita?

Stasiun Metro Washington DC pada pagi hari yang dingin di bulan Januari 2007. Seorang pria dengan biola meminkan karya anggun dari Bach selama sekitar 45 menit. Dalam kurun waktu itu, dua ribu orang berlalu lalang di stasiun itu, kebanyakan sedang menuju perjalanan ke tempat kerja. Setelah 3 menit, seorang pria berusia paruh baya mulai nyadar bahwa di situ sedang ada seorang musisi beraksi. Dia memperlambat langkahnya dan berhenti selama beberapa detik tapi lalu kembali berjalan kencang untuk mengejar jadwalnya.


4 menit kemudian:
Sang pebiola menerima dolar pertamanya; seorang wanita melemparkan uangnya ke dalam topi tanpa berhenti, dia langsung saja lanjut berjalan.

6 menit:
Seorang anak muda menyandarkan dirinya ke dinding untuk mendengarkannya, lalu melihat arlojinya dan kembali berjalan.

10 menit:
Seorang anak berusia 3 tahun berhenti, namun ibunya menarik tangannya, mengajak untuk bergegas. Sang anak berhenti lagi untuk melihat sang pebiola, tapi sang ibu kembali menarik tangannya, kali ini lebih keras. Sang anak pun mulai berjalan sambil kerap menolehkan kepalanya ke belakang. Tindakan ini terjadi berulang kali pada anak-anak. Dan setiap orang tua, tanpa terkecuali, selalu memaksa anak mereka untuk turut bergegas.


45 menit:
Sang pemusik bermain tanpa henti. Hanya 6 orang berhenti dan mendengarkan sebentar. Sekitar 20 orang memberikan uang tapi kemudian mereka melanjutkan langkah mereka dalam kecepatan normal. Sang pemusik kini telah menerima total $32.


1 jam:
Dia berhenti bermain dan kesunyian pun mengambil alih. Tak ada yang memperhatikan. Tak ada yang bertepuk tangan, tak ada satu pun bentuk penghargaan dalam bentuk apapun.


Tak ada yang mengetahui hal ini, tapi sang pebiola adalah Joshua Bell, one of the greatest musician in the world, pemenang grammy award, yang kemampuannya biasa dihargai $ 1.000 untuk setiap menitnya. Yang dia mainkan adalah salah satu komposisi terbaik yang pernah dibuat, dengan biola senilai $3.5 juta dolar. Itu adalah dua hari sebelum pentas teater Joshua Bell di Boston, di mana rata-rata setiap kursinya adalah $100.

Dari hotel ke stasiun metro yg hanya berjarak 3 blok, Joshua Bell mbela2in naik taksi. Bukan karena malas, dia melakukannya untuk biolanya. Dibuat pada 1710 oleh Antonio Stradivari, sang master musisi akustik terbesar di jamannya.


Hal ini sungguhan terjadi. Pentas di stasiun metro ini diorganisir oleh the Washington Post sebagai bagian dari eksperimen sosial tentang persepsi, rasa dan prioritas manusia. Pertanyaan yang diajukan adalah: Dalam kondisi di tempat umum pada jam-jam sibuk, apakah kita mampu mempersepsi/mengindera keindahan? Apakah kita berhenti untuk beri penghargaan atasnya atau mensyukurinya? Apakah kita mampu mengenali keindahan dalam konteks yang tak terduga?

Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari eksperimen tersebut adalah: Tatkala kita saja seperti tak punya waktu untuk berhenti dan mendengarkan salah seorang pemusisi terbaik dunia yang memainkan beberapa musik terbaik yang pernah ditulis, dengan salah satu dari instrumen terbaik yang pernah dibuat… maka sesungguhnya berapa banyak sih hal-hal lain yang kita sudah lewatkan?

Dalam ramadhan ini sesungguhnya banyak sekali keindahan yang ditawarkan oleh Tuhan Yang Maha Pemurah. Maka marilah kita jadikan diri ini lebih peka; persering jeda di saat kesibukan kita untuk membaca isyarat-isyarat keindahan yang ada dalam setiap ibadah wajib dan sunnah yang kita lakukan, pun juga dalam keseharian kita; fakta-fakta yang melekat dalam diri kita -harta, kesehatan, keberadaan iman, dsb- yang harusnya membuat diri kita amat pantas untuk mengapresiasi dan mensyukurinya.

Selamat menikmati ramadhan, mari kita pastikan ini bukan hanya jadi bulan menahan haus dan lapar.

Diambil dari: the washington post

33 komentar:

  1. [url=http://ivlkrwnnz.com]mukLVQbkfvyIo[/url] - zTdXOtSSOoXhZiW - http://yuxeflk.com

    BalasHapus
  2. Excellent blog here! Also your site loads up
    fast! What host are you using? Can I get your affiliate link to your host?

    I wish my site loaded up as fast as yours lol
    Review my blog - casinos online usa

    BalasHapus
  3. certainly like your website however you have to test the spelling on several of your posts.
    A number of them are rife with spelling problems and I find it very troublesome to inform the reality on
    the other hand I'll definitely come again again.
    Feel free to surf my blog post : top online jobs work from home

    BalasHapus
  4. Do you mind if I quote a couple of your articles as long as I
    provide credit and sources back to your weblog?
    My blog site is in the very same area of interest as yours and
    my users would genuinely benefit from a lot of the information you provide here.
    Please let me know if this okay with you.
    Many thanks!

    Feel free to visit my website how to make money at home online

    BalasHapus
  5. Thank you for every other magnificent article.
    Where else could anybody get that kind of information in such
    an ideal way of writing? I've a presentation subsequent week, and I'm
    at the search for such info.

    Look at my blog: forex blog

    BalasHapus
  6. very nice what you say. said, polished and elegant very, very good. To view website you is very nice, definitely take the time to make a success like this.
    obat spondylosis lumbalis
    obat flu untuk ibu hamil dan menyusui
    obat sesak nafas tradisional

    BalasHapus
  7. Thanks for fantastic info I was looking for this information for my mission.

    BalasHapus
  8. I was very fortunate to be able to visit your page. You can also find interesting information about health here. The one of it is Obat nyeri sendi lutut

    BalasHapus
  9. Omega-3 fatty acids found in fish oil may help reduce inflammation associated with dry eye from time to time, it can help improve symptoms and prevent blurred eye sight.

    Manfaat Minyak Ikan
    Minyak Ikan

    BalasHapus