15 April 2013

Kenapa kita sebut

Kenapa kita sebut ia dengan malam?
Apakah karena gelapnya?
Sebab, di luar sana, banyak orang
yang sepanjang malamnya tetap
terang benderang
Bergelimang cahaya dan kesibukan
Kalau begitu, tidak ada definisi
malam baginya
Kenapa kita sebut ia dengan malam?
Apakah karena itu waktunya kita
tidur?
Sebab, di luar sana, banyak orang
yang seluruh malamnya tetap
terjaga
Matanya membuka entah mengantuk
ataupun tidak
Jika demikian, tiada arti malam
untuknya
Kenapa kita sebut ia dengan malam?
Apakah karena suara jangkrik
berderik, lantas kunang-kunang
terbang menari?
Atau karena burung hantu ber-uhu
merdu, ditimpali kelepak suara
kelelawar?
Atau karena bulan dan bintang
muncul menghias malam? Dan
galaksi bima sakti terlihat gagah?
Atau boleh jadi sebaliknya karena
kesunyian, senyap telah takjim
menutup hari?
Atau mungkin karena matahari telah
beristirahat di balik kaki langit?
Entahlah.
Saya tidak tahu definisi orang-
orang.
Tapi kalau kau bertanya kenapa aku
menyebutnya malam?
Sederhana, Kawan, karena itu
berartu sudah saatnya kita
meletakkan sejenak seluruh beban
pikiran
Sejenak mengingat satu atau
beberapa hal kejadian sepanjang
hari
Memaafkan dan melupakan rasa
sakit
Melepaskan dan meluruhkan rasa
benci
Pun mengikrarkan dan meneguhkan
janji-janji
Menaikkan dan memanjatkan
harapan-harapan
Berterima kasih atas begitu banyak
kasih sayang
Karena mungkin saja, ini malam
terakhir kita
Dan besok tiada lagi matahari.
*Tere Lije

Tidak ada komentar:

tweets

temen-temen

translate it

Google-Translate-Chinese (Simplified) BETA Google-Translate-English to French Google-Translate-English to German Google-Translate-English to Italian
Google-Translate-English to Japanese BETA Google-Translate-English to Korean BETA Google-Translate-English to Russian BETA Google-Translate-English to Spanish
Powered by
Grab this widget